SABENA, SABENA (2014) KONSEP DIRI PEMIMPIN PEREMPUAN DI PARTAI POLITIK GOLKAR (FENOMENOLOGI). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.
|
Text (Cover)
01. COVER.pdf Download (131kB) | Preview |
|
|
Text (Abstrak)
02. ABSTRACK.pdf Download (80kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (137kB) |
||
Text (BAB II)
04. BABII.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) |
||
Text (BAB III)
05. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) |
||
Text (BAB IV)
06. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (447kB) |
||
Text (BAB V)
07. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (75kB) |
||
Text (Daftar Pustaka)
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (467kB) |
Abstract
Partisipasi perempuan dalam politik merupakan upaya untuk memajukan demokrasi di Indonesia. Setiap perempuan pada dasarnya memiliki potensi kepemimpinan di dalam dirinya, namun tidak semua orang bisa menjadi pemimpin yang handal. Sampai saat ini, hanya sedikit perempuan yang telah berhasil membentuk diri sehingga masuk dalam unsur pimpinan atau dapat menjabat sebagai pemimpin, baik ditingkat negara maupun ditingkat lokal. Penelitian ini berkaitan dengan konsep diri pemimpin perempuan di Partai Golongan Karya (Golkar). Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pembentukan dan konsep diri perempuan hingga bisa menjadi pemimpin di Partai Golkar. Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivis dengan metode kualitatif melalui jenis penelitian fenomonologi. Proses pengambilan data dilakukan melalui wawancara (kepada tokoh kader perempuan, politisi perempuan, rekan penulis di organisasi dan wartawan), obsevasi lapangan di gedung DPR-RI, DPP partai golkar, DPD I serta kajian pustaka. Berdasarkan hasil penelitian di simpulkan bahwa : Perempuan politik di DKI Jakarta harus mempunyai konsep yang baik agar bisa diterima semua kalangan. Kedua, peran kepemimpinan perempuan di Jakarta sangat dibutuhkan agar bekerja dan berperan sama seperti laki-laki. Ketiga, UUD 2009 menjelaskan bahwa perempuan hanya mendapatkan porsi kuota tiga puluh persen di parlemen legislatif, hal tersebut membuat diskriminasi tentang hak-hak perempuan. Keempat, faktor adat yang membuat perempuan terbatas dalam berpolitik. Terakhir atau kelima, perempuan dalam proses menjadi anggota legislatif mengalami hambatan antara lain adanya hambatan struktural sosial budaya, isu agama, idiologi dan dominasi elit partai politik oleh laki-laki. Saran penulis, untuk pemimpin selanjutnya harus di awali dengan niat dan harus mempunyai motivasi yang tinggi, bekerja dengan sunguh-sunguh hingga bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan dapat terealisasi untuk orang-orang yang di pimpinnya, harapannya, agar peneliti berikutnya mampu mengupas lebih dalam lagi tentang kepemimpinan perempuan dan dapat mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Call Number CD: | CDT-552-14-049 |
Call Number: | 52/PCOM/2014/024(np) |
NIM/NIDN Creators: | 55211120108 |
Uncontrolled Keywords: | Perempuan, Partai Politik, dan Konsep Diri, Women, Political Parties, and Self-Concept, KOMPOL, komunikasi politik |
Subjects: | 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 302 Social Interaction, Interpersonal Relations/Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Communication/Komunikasi |
Divisions: | Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Rokhyudi |
Date Deposited: | 29 Mar 2018 02:56 |
Last Modified: | 08 Jul 2022 03:27 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/41428 |
Actions (login required)
View Item |