REPRESENTASI PEMBERITAAN TERTANGKAPNYA PRESIDEN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA LUTHFI HASSAN ISHAQ (LHI) DALAM KASUS IMPOR DAGING SAPI (ANALISA WACANA KRITIS PADA REPUBLIKA)

DIANTI, YULIKE TRISNA (2014) REPRESENTASI PEMBERITAAN TERTANGKAPNYA PRESIDEN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA LUTHFI HASSAN ISHAQ (LHI) DALAM KASUS IMPOR DAGING SAPI (ANALISA WACANA KRITIS PADA REPUBLIKA). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

[img]
Preview
Text (Cover)
COVER_opt.pdf

Download (6MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Abstrak)
ABSTRAK.pdf

Download (495kB) | Preview
[img] Text (Bab 1)
I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (214kB)
[img] Text (Bab 2)
II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (267kB)
[img] Text (Bab 3)
III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (241kB)
[img] Text (Bab 4)
IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (443kB)
[img] Text (Bab 5)
V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (288kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (710kB)

Abstract

Tesis ini ditulis berdasarkan penelitian yang dilakukan mulai bulan Januari 2013 sampai dengan Desember 2013 terhadap pemberitaan tertangkapnya Luthfi Hassan Ishaq dalam kasus suap kuota impor daging sapi. Tujuan penelitian dibagi menjadi 3 yaitu pertama, representasi pemberitaan pada Republika. Kedua, yaitu faktor dalam media, khususnya ideologi media mempengaruhi wacana pemberitaan yang dikonstruksi harian Republika. Dan yang ketiga adalah situasi sosial dan politik terkait pemberitaan tentang tertangkapnya presiden partai keadilan Luthfi Hassan Ishaq (LHI) Penelitian ini menggunakan paradigma kritis dengan metode penelitian pendekatan kualitatif analisa wacana kritis atau CDA mengadopsi model Fairclough. Model ini menekankan 3 level, yaitu level teks, level produksi teks dan level sosiokultural. Hasil penelitian ini pada level teks, Representasi oleh Republika pada saat tertangkapnya Luthfi Hassan Ishaq ini menunjukkan bahwa Republika adalah pembentuk kesadaran pembacanya akan adanya kecenderungan keterpurukan salah satu parpol Islam setelah adanya kasus ini. Sementara pada level produksi peneliti telah menyimpulkan bahwa wacana – wacana yang diangkat oleh Republika telah sesuai dengan etika jurnalistik dimana sumber harus lengkap supaya tidak terkesan Republika memihak hanya pada satu sumber saja, yaitu partai politik tertentu dan tidak terbukti adanya keberpihakan Republika dengan salah satu partai politik Islam tertentu yang tadinya peneliti berasumsi bahwa Republika akan menyatakan keberpihakannya dengan melakukan pembelaan terhadap LHI. Berkaitan dengan factor dalam media, khususnya ideology media, peneliti menyimpulkan bahwa dalam wacana – wacana yang diangkat, ideology media mulai bermain. Disini peneliti melihat bahwa Republika berkepentingan menerangkan potensi keterpurukan salah satu parpol Islam kepada pembacanya. Untuk level terakhir yaitu, sosiokultural, Republika mempertimbangkan situasi sosial politik ketika itu, dimana saat pemberitaan tertangkapnya Luthfi Hassan Ishaq, hal yang pertama adalah pada saat itu sedang terjadi pertarungan sengit menuju pemilu 2014 dan yang kedua adalah pengharapan besar kepada salah satu partai politik Islam tertentu, namun setelah adanya kasus LHI ini berakibat kekecewaan dari para pendukungnya.

Item Type: Thesis (S2)
Call Number CD: CDT-552-14-062
Call Number: 52/MIB/2014/023
NIM/NIDN Creators: 55211110056
Uncontrolled Keywords: Berita Luthfi Hassan Ishaq, Analisa Wacana Kritis, Model Fairclough, Luthfi Hassan Ishaq news, Critical Discourse Analysis, Fairclough’s model, MEDIA, manajemen bisnis dan industri media
Subjects: 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 302 Social Interaction, Interpersonal Relations/Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Communication/Komunikasi
Divisions: Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi
Depositing User: Sepria Mikel
Date Deposited: 29 Mar 2018 03:15
Last Modified: 28 Jun 2022 04:14
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/41277

Actions (login required)

View Item View Item