EFENDI, CYNTHIA AGUSTINE (2018) REPRESENTASI TRANSGENDER PADA FILM LOVELY MAN (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1. Hal Cover.pdf Download (373kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf Download (107kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
3. Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (260kB) |
||
Text (BAB II)
4. Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (278kB) |
||
Text (BAB III)
5. Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (274kB) |
||
Text (BAB IV)
6. Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (526kB) |
||
Text (BAB V)
7. Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (70kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
8. Hal Daftar Pustaka _ Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (255kB) |
Abstract
Lovely Man ini merupakan film yang berasal dari Indonesia dengan Genre Drama. Lovely Man merupakan film drama Indonesia yang dirilis pada 30 September 2011. Film yang berceritakan tentang Cahaya, gadis pesantren, pergi ke Jakarta untuk mencari bapaknya, Syaiful yang meninggalkan rumah waktu Cahaya masih berusia empat tahun. Sesampainya di ibukota, Cahaya menemukan bahwa bapaknya jauh dari harapannya. Syaiful ternyata setiap malam bekerja sebagai waria dengan nama Ipuy. Yang paling parahnya sebelum Ipuy menikahi ibu kandung Cahaya ternyata ia memang dari awal adalah penyuka sesama jenis dan diketahui oleh istrinya setelah mereka memiliki anak sampai akhirnya hal tersebut membuat rumah tangga mereka hancur sampai bercerai. Transgender adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan orang yang melakukan, merasa, berpikir, atau terlihat berbeda dari jenis kelamin yang ditetapkan saat mereka lahir. Tipe penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis semiotika Charles Sanders Peirce yang merupakan metode mengungkapkan simbol-simbol verbal dan non verbal dalam film Lovely Man. Penelitian yang dilakukan oleh penulis memperoleh kesimpulan simbol-simbol verbal seperti pengakuan dari Ipuy bahwa dia adalah banci dan dia berbicara kepada kekasihnya yang juga seorang laki-laki akan melakukan operasi plastik demi membuat kekasihnya bahagia, sedangkan non verbalnya adalah kedipan mata, menjulurkan lidahnya dengan maksud ingin menggoda laki-laki, cara Ipuy duduk, cara Ipuy memegang rokok, sampai kebiasaan Ipuy menggunakan pakaian serta make up wanita. Kata kunci : transgender, simbol-simbol verbal dan non verbal.
Actions (login required)
View Item |