SINAGA, FILA DELFIA (2017) PENGARUH GOOD GOVERNANCE TERHADAP RISK DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2013-2015. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf Download (103kB) | Preview |
|
|
Text (HAL COVER)
1. Hal Cover.pdf Download (296kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
3. Bab I.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) |
||
Text (BAB II)
4. Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (191kB) |
||
Text (BAB III)
5. Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (476kB) |
||
Text (BAB IV)
6. Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (431kB) |
||
Text (BAB V)
7. Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
8. Daftar Pustaka & Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (379kB) |
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris independen, frekuensi pertemuan komite audit, kepemilikan publik dan kepemilikan institusional terhadap risk disclosure. Risk disclosure merupakan variabel dependen yang diukur dengan menggunakan RDI (Risk Disclosure Index). RDI terdiri dari 34 item. RDI memasukkan komponen-komponen yang relevan, yang berasal dari berbagai sumber, yaitu The Turnbull Report; The Global Report Initiative (GRI); Sarbanes-Oxley Act of 2001 (SEC 40); voluntary disclosure instrument (VDIS); and the voluntary disclosure Checklist (Gray et al., 1995). Elemen-elemen kunci dari ini penulis di atas digunakan dalam penelitian ini untuk memperoleh daftar pengungkapan acuan. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan populasi seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2013-2015. Sampel penelitian terdiri dari 57 perushaan. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel adalah penelitian ini dengan metode purposive sampling. Metode analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dengan menggunakan teknik Eviews 9. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa komposisi dewan komisaris independen, frekuensi pertemuan komite audit, dan kepemilikan institusional berpengaruh positif terhadap risk diclosure. Sedangkan ukuran dewan komisaris dan kepemilikan publik tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan risiko. Kata Kunci : Ukuran Dewan Komisaris, Komposisi Dewan Komisaris Independen, Frekuensi Pertemuan Komite audit, Kepemilikan Publik, Kepemilikan Institusional dan RDI.
Actions (login required)
View Item |