Analis Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Harflex Asbest Dengan Menggunakan Metode Seven Tools Di PT. BBI

ARIANTO, DENI (2017) Analis Pengendalian Kualitas Pada Proses Produksi Harflex Asbest Dengan Menggunakan Metode Seven Tools Di PT. BBI. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf

Download (75kB) | Preview
[img]
Preview
Text (HAL COVER)
1. HAL COVER.pdf

Download (380kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
3. BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (95kB)
[img] Text (BAB II)
4. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (181kB)
[img] Text (BAB III)
5. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (164kB)
[img] Text (BAB IV)
6. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (395kB)
[img] Text (BAB V)
7. BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (291kB)
[img] Text (BAB VI)
8. BAB VI.pdf
Restricted to Registered users only

Download (29kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA DAN LAMPIRAN)
9. HAL DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (26kB)

Abstract

Kualitas produk merupakan faktor utama dalam menentukan kinerja suatau perusahaan yang menghasilkan barang ataupun jasa. Keuntungan bagi perusahaan menghasilkan produk yang bermutu yaitu membuat produk tersebut makin terkenal sehingga permintaan pasar meningkat. Hasil produksi Harfex dalam 3 bulan ditemukan reject produk sebesar 22,015 pcs dari total produksi sebesar 1,551,100 pcs former, melengkung/ rusak. Untuk mengendalikan kualitas dan zero defect Penelitian dilakukan untuk merekomendasikan PT. Bakrie Building Indutrie menggunakan metode Seven Tools. Pada tahap aanalisis di lakukuan penentuan prioritas berdasarkan data diagram pareto masalah pengendalian kualitas produk yang masih banyak terjadi produk yang reject, pada bulan Mei cacat tertinggi Lap fault 0.44%, Side flat 0.33%, Stuck To The Former 0.24%, Water Mark 0.14%, Folded At Side Rol 0.26%, penelitian focus pada jenis reject produk Harflex yaitu Lap fault yang lebih dominan. Untuk mengatasi masalah tersebut menganalisa dengan menggunakan diagram sebab akibat / fishbone. Penyebab-penyebabnya adalah Rekogurasi tidak teratur, Roda-roda brushing tidak center, Roll brushing aus/rusak dan tidak center, Pipa-pipa cogurate tidak level, Setelan angin dan bearing tidak tepat, up/down pad terlalu cepat, Gerekan Hoist kasar, benturan truck lorry, Speed conveyor dari trim, inspection table sampai stacker 1 dan 2 terlalu jauh berbeda (trim =74 m/menit, inspection = 86, stacker 1 = 104, stacker 2 = 122, dan operator kurang merasa memiliki dan operator juga kurang pembekalan pengetahuan. Setelah mengetahui akar penyebab terjadinya reject, pada tahap selanjutnya dilakukan perbaikan akar masalah yang telah di temukan dengan membuat table 5W+1H. Setelah di lakukan perbaikan agar meminimalkan kegagalan saat proses produksi. perbaikannya adalah Membuat jadwal tetap rekogurasi, Repair dan setting roda roll brushing (pactene), Penggantian berkala pactene roda brushing, setting ulang dan ganti spare yang rusak, Level dan setting ulang setiap clean up, Ganti bearing dan setel angin, Setting regulator angin up/down dan pemasangan preasure gauge, Setting tekanan pompa hydraulik, Ganti sambungan rel baru dan buat bumper karet, Ganti pulley conveyor inspection table stacker 1 dan 2 agar kecepatan menjadi 74, 80,90,95 m/menit Kata kunci: Kualitas, ,SPC, Seven Tools

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FT/IND. 17 114
NIM/NIDN Creators: 41612010031
Uncontrolled Keywords: Kualitas, ,SPC, Seven Tools
Subjects: ?? AI ??
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Industri
Depositing User: Dede Muksin Lubis
Date Deposited: 06 Oct 2017 03:37
Last Modified: 20 Oct 2017 02:53
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/38965

Actions (login required)

View Item View Item