Analisa Faktor Interferensi dan Mitigasinya Dalam Implementasi Wimax di Indonesia

Hidayat, Rahmad (2009) Analisa Faktor Interferensi dan Mitigasinya Dalam Implementasi Wimax di Indonesia. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

[img] Text (Cover Luar)
01-cover luar.pdf

Download (43kB)
[img] Text (Abstrak)
04-abstrak Indonesia.pdf

Download (26kB)
[img] Text
05-pengesahan.pdf

Download (89kB)
[img] Text (Lembar Pernyataan)
06-pernyataan.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (139kB)
[img] Text
07-kata pengantar.pdf

Download (22kB)
[img] Text
08-daftar isi.pdf

Download (28kB)
[img] Text
09-daftar gambar.pdf

Download (28kB)
[img] Text
10-daftar tabel.pdf

Download (22kB)
[img] Text (Daftar Singkatan)
11-daftar singkatan.pdf

Download (26kB)
[img] Text (Daftar Lampiran)
12-daftar lampiran.pdf

Download (21kB)
[img] Text
13-bab 1.pdf

Download (60kB)
[img] Text (Bab 2)
14-bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (565kB)
[img] Text
15-bab 3.pdf

Download (912kB)
[img] Text (Bab 4)
16-bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (217kB)
[img] Text (Bab 5)
17-bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (172kB)
[img] Text (Bab 6)
18-bab 6.pdf
Restricted to Registered users only

Download (38kB)
[img] Text
19-daftar pustaka.pdf

Download (34kB)
[img] Text (Lampiran)
20-lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (896kB)

Abstract

Pada WiMAX atau Worldwide Interoperability for Microwave Access tersedia dua jenis spektrum frekuensi yaitu licensed dan unlicensed , dua diantara spektrum licensed adalah 2,5GHz dan 3,5 GHz. Berbagai potensi interferensi dapat terjadi saat WiMAX digelar secara sharing spektrum dengan layanan wireless lain seperti layanan Satelit atau berbagai layanan terrestrial pada band 2,5 GHz dan 3,5 GHz , untuk itu beberapa teknik mitigasi dapat dilakukan terhadap potensi harmful interference yang ada. I/N adalah parameter penting dalam mengukur level interferensi. Untuk sharing sistem WiMAX–Satelit, besarnya level interferensi pada sistem WiMAX pada band 3,5 GHz berada 6 dB dibawah noise floor -163 dBW. Pada band ini, meskipun hasil I/N -6 dB sesuai dengan syarat WiMAX Forum yang ditentukan untuk mencapai desensitisasi 1 dB, separasi lokasi sistem WiMAX- Satelit menjadi pertimbangan berikutnya. Sebagai sumber utama ACI di samping emisi spurious, emisi out-of-band (OOBE) memberikan kontribusi signifikan pada level interferensi. Dengan pola dual mask, maka besarnya psd maksimum agar dapat menghindari interferensi untuk lebar band emisi 3,5 MHz adalah -31,56 dBW/MHz untuk OOBE adjacent channel pertama. Sedangkan untuk OOBE setelah 1 MHz pertama dan 3 MHz pertama masing-masing sebesar -43 dBW/MHz dan -67 dBW/MHz. Koordinasi merupakan hal mutlak yang harus dilakukan antar operator terlebih dalam operasi co-channel untuk tujuan mitigasi interferensi WiMAX dan atau sistem wireless lain. Beberapa teknik mitigasi yang dapat dilakukan diantaranya adalah pengaturan polarisasi yang tepat termasuk pemanfaatan XPIC pada sistem terrestrial berkapasitas tinggi, Smart antenna pada WiMAX untuk pengaturan beam downtilt yang efisien, separasi geografis atau segmentasi band frekuensi, countur koordinasi serta shielding bangunan pada terminal sistem Satelit. WiMAX, spektrum, interferensi, I/N, OOBE, koordinasi

Item Type: Thesis (S2)
Call Number CD: CDT-554-09-002
NIM/NIDN Creators: 55407110002
Uncontrolled Keywords: WiMAX, spektrum, interferensi, I/N, OOBE, koordinasi. MTEL, MAGISTER TEKNIK ELEKTRO
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 621 Applied Physics/Fisika terapan
Divisions: Pascasarjana > Magister Teknik Elektro
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 02 Mar 2011 10:46
Last Modified: 06 Feb 2023 08:29
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/38211

Actions (login required)

View Item View Item