PEMBINGKAIAN KEKERASAN DALAM TAYANGAN BERITA (ANALISIS FRAMING TERHADAP PROGRAM BERITA "BREAKING NEWS" METRO TV TANGGAL 14 APRIL 2010)

PUSPITA, LESNA (2010) PEMBINGKAIAN KEKERASAN DALAM TAYANGAN BERITA (ANALISIS FRAMING TERHADAP PROGRAM BERITA "BREAKING NEWS" METRO TV TANGGAL 14 APRIL 2010). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
cover..pdf

Download (733kB) | Preview
[img]
Preview
Text (ABSTRAK)
Abstrak.pdf

Download (26kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
bab 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (35kB)
[img] Text (BAB II)
bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (123kB)
[img] Text (BAB III)
bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (42kB)
[img] Text (BAB IV)
bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (305kB)
[img] Text (BAB V)
bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (18kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA-LAMPIRAN-CV (PEMBINGKAIAN KEKERASAN DALAM TAY.pdf
Restricted to Registered users only

Download (66kB)

Abstract

Peristiwa berbau kekerasan, saat ini sudah menjadi menu utama dalam sajian program televisi di tanah air. Tidak hanya dalam sinetron, kuis, komedi, bahkan program berita pun tak luput dari penayangan peristiwa kekerasan. Salah satunya dalam program berita Breaking News Metro TV. Pada tanggal 14 April 2010, di koja Jakarta Utara telah terjadi bentrokan antara warga dengan petugas Satpol PP. Bentrok tersebut dipicu oleh adanya isu pembongkaran makam Mbah Priok yang dikeramatkan oleh warga setempat. Metro TV sebagai stasiun televisi berita tentu saja meliput peristiwa tersebut. Namun sangat disayangkan bahwa gambar-gambar yang diambil terlalu menonjolkan unsur kekerasan secara vulgar. Tujuan penelitian ini ingin menemukan bingkai kekerasan pada program berita Breaking News pada tanggal 14 April 2010 ini. Mencermati kasus Priok, sudah saatnya media kembali mengadopsi prinsipprinsip jurnalisme damai (peace journalism) sebagaimana pernah digagas Johan Galtung. Prinsip jurnalistik damai adalah tayangan yang selalu menghindarkan hal yang bernada provokatif, mengobarkan aroma dendam, dan kebencian pada pihak lain. Jurnalisme damai senantiasa memegang asas imparsialitas dan faktualitas dengan prinsip-prinsip menghindarkan kekerasan. Jurnalistik ini lebih diikhtiarkan untuk kedamaian dan bukan semata-mata untuk kepentingan bisnis dan industri. Penelitian ini menggunakan metode Analisis Framing dengan pendekatan deskriptif kualitatif dalam penelitian ini. Data-data yang berupa teks, audio, dan visual dalam program berita “Breaking News” pada tanggal 14 April 2010 ini dibedah menggunakan perangkat framing model Gamson dan Modigliani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program berita “Breaking News” Metro TV tanggal 14 April 2010 ini yang menayangkan bentrokan antara warga dengan para petugas Satpol PP di sekitar makam Mbah Priok ini, terlalu vulgar menyajikan peristiwa kekerasan yang terjadi atau terlalu mengeksploitasi kekerasan. Selain itu, gambar-gambar yang diambil juga berkesan seolah-olah para petugas Satpol PP adalah pihak yang harus dilawan atau dimusuhi oleh warga akibat tindakan brutal mereka.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FK/BRD. 10 058
Call Number: SK/41/10/161
NIM/NIDN Creators: 44106010047
Uncontrolled Keywords: Kekerasan, Tayangan, Berita
Divisions: Fakultas Ilmu Komunikasi > Penyiaran
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 14 Dec 2010 10:11
Last Modified: 21 May 2025 06:56
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/23894

Actions (login required)

View Item View Item