SAKINAH, SAKINAH (2014) KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI ANAK JALANAN DALAM PROSES PEMBENTUKAN KONSEP DIRI. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.
|
Other (Cover)
1.Hal Cover.PDF Download (248kB) | Preview |
|
|
Text (Abstrak)
2.abstrak.pdf Download (116kB) | Preview |
|
Text (Bab 1)
3.Bab I.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) |
||
Text (Bab 2)
4.Bab II.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB) |
||
Text (Bab 3)
5.Bab III.pdf Restricted to Registered users only Download (60kB) |
||
Text (Bab 4)
6.Bab IV.pdf Restricted to Registered users only Download (320kB) |
||
Text (Bab 5)
7.Bab V.pdf Restricted to Registered users only Download (32kB) |
||
Other (Daftar Pustaka)
8.Daftar Pustaka dan Lampiran.PDF Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Anak jalanan dengan keunikan kerangka budayanya, memiliki tindak komunikasi yang berbeda dengan anak yang normal. Diri yang cuek, sorot mata kosong pada saat mengemis, tanpa beban saat meminta pada orang yang tidak dikenal, adalah penataan diri yang selalu ditampilkan. Namun diantara mereka ada anak jalanan membangun komunikasi yang lugas, seringkali berbicara dengan bahasa yang keras dan kasar, dan tidak memikirkan apakah lingkungan terganggu atau tidak. Di daerah Tangerang terdapat komunitas anak jalanan bernama Komunitas Anak Langit. Komunitas ini memberikan bekal ilmu kepada anak-anak jalanan tersebut sehingga dapat bekerja sesuai keahliannya. Fokus penelitian ini adalah, a. Bagaimana Konsep Diri anak jalanan di dalam komunitas anak langit? b. Bagaimana aktivitas anak jalanan di dalam komunitas anak langit Tangerang ? Penelitian ini, menggunakan Teori Looking Glass, dan interaksionisme simbolik. Teori ini dianggap relevan dalam penelitian ini. Teori ini juga terkait dengan konsep diri, dimana konsep diri itu sangat berperan penting bagi anak jalanan. Dalam penelituian ini, menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode penelitian studi kasus. Paradigma penelitian ini ialah konstruktivisme. Menggunakan data sekunder dan primer. Mempunyai enam key informan. Menggunakan teknik keabsahan data dengan triangulasi. Dari hasil penelitian, bahwa motif anak-anak menjadi anak jalanan itu ada tiga : lingkungan, keluarga, dan ekonomi. Dengan adanya aktivitas positif yang berada di komunitas anak langit menjadikan anak-anak tersebut merasakan perubahan menjadi lebih baik dan sudah punya minat untuk sekolah. Konsep diri mereka pun ikut berubah dengan seiring berubahnya perilaku sosial yang mereka lakukan. Kesimpulan, anak-anak dasarnya tidak ingin menjadi anak jalanan namun kondisi yang memaksa mereka untuk mempunyai kehidupan sosial seperti itu. Yang perlu diperbaiki hanya komunikasi yang mereka jalanankan terhadap masyarakat luas, sehingga mereka dapat diterima lebih baik oleh lingkungan sosial. Street children with the unique cultural framework, has different acts of communication with the normal children. Themselves are indifferent, empty eyes when begging, no-load current asking the people who are not well known, is a self-structuring is always displayed. But among them there are street children build communication straightforward, often speaks with a hard and rough language, and do not think about whether or not disturbed environment. In the area there is a community of street children Tangerang named Anak Langit Community. These communities provide supplies knowledge to street children so that they can work according to their expertise. The focus of this research is, a. How Self-concept of street children in the child community? b. How the activity of street children in the community child Tangerang? This study, using the Theory of the Looking Glass, and symbolic interaction. This theory is considered to be relevant in the study. This theory is also related to the concept of self, where the self-concept that is very important for street children. In this study, using a qualitative descriptive study method case study. The paradigm of this research is constructivism. Using primary and secondary data. Having six key informants. Using the techniques of data validity by triangulation. From the research, that the motive of the children become street children there are three: environment, family, and economy. With the positive activities that are in the sky of the communities that make children feel a change for the better and already have a passion for the school. Their self-concept, too, change with changes in social behavior as they do. In conclusion, the children basically do not want to be street children, but the conditions that force them to have a social life like that. That needs to be repaired only communication they jalanankan the wider community, so that they can be better accepted by the social environment.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Call Number CD: | CDT-552-14-002 |
Call Number: | TK/52/14/109 |
NIM/NIDN Creators: | 55211110033 |
Uncontrolled Keywords: | KOMUNIKASI, PRIBADI, ANAK JALANAN, PROSES PEMBENTUKAN KONSEP DIRI,CORCOM, korporate komunikasi dan komunikasi pemasaran |
Subjects: | 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 302 Social Interaction, Interpersonal Relations/Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Communication/Komunikasi |
Divisions: | Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi |
Depositing User: | Admin Perpus UMB |
Date Deposited: | 19 Oct 2014 15:36 |
Last Modified: | 27 Jun 2022 06:11 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/14050 |
Actions (login required)
View Item |