Pemaknaan Pantun Dalam Upacara Adat Perkawinan Bagi Etnis Batak Toba

Tampubolon, Syarifuddin (2014) Pemaknaan Pantun Dalam Upacara Adat Perkawinan Bagi Etnis Batak Toba. S2 thesis, Universitas Mercu Buana.

[img]
Preview
Text (Cover)
THESIS COVER.pdf

Download (130kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Abstrak)
THESIS ABSTRAKSI.pdf

Download (59kB) | Preview
[img] Text (Bab 1)
THESIS BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (61kB)
[img] Text (Bab 2)
THESIS BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (147kB)
[img] Text (Bab 3)
THESIS BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (79kB)
[img] Text (Bab 4)
THESIS BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (687kB)
[img] Text (Bab 5)
THESIS BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (45kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
THESIS PUSTAKA & LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (82kB)

Abstract

Masyarakat Batak Toba merupakan salah satu sub etnis Batak yang pada awalnya berasal dari wilayah provinsi Sumatera Utara akan tetapi saat ini sudah tersebar di berbagai wilayah Indonesia maupun di mancanegara. Salah satu bentuk interaksi sosial yang bersifat budaya pada masyarakat etnis Batak Toba adalah sistem perkawinan adat yang masih tetap dilestarikan hingga saat ini. Keunikan dalam sistem perkawinan Batak Toba di antaranya adalah adanya larangan melangsungkan perkawinan dengan orang yang semarga. Apabila terjadi perkawinan dengan etnis lain, maka perkawinan tersebut dapat dilaksanakan dalam upacara adat setelah didahului dengan upacara adat untuk pengangkatan anak. Upacara adat perkawinan dilaksanakan melalui beberapa tahapan yang mempergunakan pantun sebagai alat komunikasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi komprehensif mengenai adat perkawinan dan mengungkapkan makna pantun yang dipergunakan dalam apacara adat perkawinan. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teori yang digunakan yakni teori interaksionis simbolik sebagaimana dikemukakan oleh George Herbert Mead. Pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling, pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, observasi, dan studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa upacara adat perkawinan merupakan salah satu cara pengesahan perkawinan secara adat yang dilaksanakan melalui delapan tahapan dan melibatkan tiga unsur utama dalam sistem kekerabatan masyarakat Batak Toba yang disebut dalihan natolu. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa pantun yang lazim dipergunakan pada umumnya merupakan pantun biasa, yang terdiri dari empat baris dan pantun kilat yang terdiri dari dua baris. Pemaknaan pantun dalam upacara adat perkawinan adalah sebagai identitas budaya, warisan budaya dan alat komunikasi. Sebagai alat komunikasi, pantun dipergunakan untuk menyampaikan nasehat, harapan, nilai/norma, sanjungan, respons, dan tutur dialog yang disampaikan melalui komunikasi monologis dan dialogis. Temuan lain dalam penelitian ini adalah kekhawatiran terhadap kelestarian pantun dalam budaya Batak Toba yang disebabkan kurangnya sosialisasi kepada generasi muda sebagai penerus budaya Batak Toba Batak Toba society is one of the Batak ethnic sub that was originally derived from the province of North Sumatra but are now scattered in various parts of Indonesia as well as in foreign countries. One form of social interaction that is cultural in Batak Toba ethnic communities are customary marriage system still preserved to this day . The uniqueness of the system of marriage among the Batak Toba is the prohibition of marriage with people who have the same clan. In case of marriage with other ethnic groups , then the marriage can be preceded by the traditional ceremony after the traditional ceremony for adoption . Traditional wedding ceremony is conducted through several stages that use rhyme as a means of communication. The purpose of this study was to obtain comprehensive information about the traditional wedding rhyme and express meanings that are used ceremonial customary marriage . This study is a qualitative study with a phenomenological approach . The theory used the symbolic interactionist theory as proposed by George Herbert Mead . The selection of informants was done by purposive sampling , data collection is done by in-depth interviews , observation , and literature study. The results showed that the traditional wedding ceremony is one of the customary marriage legalization implemented through eight stages and involves three main elements in Batak Toba society kinship system called Dalihan Natolu. In this study also found that the rhymes are commonly used in general an ordinary poem , consisting of four rows and lightning poem consisting of two rows . Making of rhymes in a traditional wedding ceremony is a cultural identity , cultural heritage and means of communication . As a communication tool , the poem is used to convey the advice , expectations , values / norms , flattery , response , and said dialogue is delivered through monologues and dialogical communication . Another finding in this study is a concern on the preservation of the poem in Batak Toba culture culture due to lack of socialization for the young generation as the successor to the Batak Toba culture.

Item Type: Thesis (S2)
Call Number CD: CDT-551-14-200
Call Number: TK/52/14/179
NIM/NIDN Creators: 55208120044
Additional Information: ADA BEBERAPA NIM DALAM CD NO: CDT-551-14-200 (ORYZA/01/11/2022)
Uncontrolled Keywords: Pemaknaan Pantun Dalam Upacara Adat Perkawinan Bagi Etnis Batak Toba
Subjects: 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 300. Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 302 Social Interaction, Interpersonal Relations/Interaksi Sosial, Hubungan Antarpersonal > 302.2 Communication/Komunikasi
Divisions: Pascasarjana > Magister Ilmu Komunikasi
Depositing User: Admin Perpus UMB
Date Deposited: 04 Feb 2015 11:54
Last Modified: 01 Nov 2022 03:38
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/13767

Actions (login required)

View Item View Item