IBRAHIM, GHATAN (2025) MAKNA PESAN MORAL IKLAN AXIS VERSI "KALO #EMANGKITABEDA, BOLEH DONG!" PADA PLATFORM YOUTUBE (Analisis Semiotika John Fiske). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
Cover.pdf Download (749kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (257kB) |
|
|
Text (BAB II)
Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB) |
|
|
Text (BAB III)
Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) |
|
|
Text (BAB IV)
Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (BAB V)
Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (173kB) |
Abstract
Advertising is a form of communication media created to capture and attract public attention and is inherently persuasive in nature. The development of communication technology has driven the transformation of advertising media from conventional platforms to digital media, enabling the dissemination of messages without limitations of space and time. This study aims to identify and interpret the meaning of the moral messages conveyed in the Axis advertisement version “Kalo #EmangKitaBeda, Boleh Dong!” on the YouTube platform through a qualitative approach and John Fiske’s semiotic analysis method within a critical paradigm. The results of the study indicate that the moral messages conveyed in the Axis advertisement version “Kalo #EmangKitaBeda, Boleh Dong!” on the YouTube platform are centered on the values of humanism, pluralism, and inclusivity. This advertisement not only functions as a medium for promoting communication services but also constructs a moral and emotional image that strengthens Axis’s brand position as one that is close to young people, inclusive, and progressive. Through the combination of audio-visual signs, Axis emphasizes humanistic values that simultaneously function to encourage audiences to take positive actions toward both the message and the product. The advertisement does not merely present diversity as visual variation; rather, it constructs a myth of an ideal egalitarian society in which every individual regardless of physical condition, identity, life choices, or social background is positioned as an empowered and socially legitimate subject. Furthermore, the Axis advertisement builds an alternative framework of meaning in response to social norms that demand uniformity of identity, standards of success, and social expectations that restrict individual self-expression. Each scene contributes to the construction of a symbolic reality in which the meaning of life is not determined by conformity to majority judgments, but by the individual’s courage to live their life choices authentically. Keywords: Advertising, Semiotics, Axis, John Fiske, Morality Iklan merupakan sebuah media komunikasi yang diciptakan untuk mendapatkan dan menarik perhatian khalayak, sifatnya persuasif. Perkembangan teknologi komunikasi mendorong transformasi media periklanan dari media konvensional ke media digital, memungkinkan penyebaran pesan tanpa batas ruang dan waktu. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menginterpretasi makna pesan moral Iklan Axis Versi “Kalo #Emangkitabeda, Boleh Dong!” Pada Platform Youtube melalui pendekatan kualitatif dan metode analisis semiotika John Fiske dengan paradigma kritis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa makna pesan moral yang disampaikan dalam iklan Axis versi “Kalo #EmangKitaBeda, Boleh Dong!” pada platform YouTube berpusat pada nilai-nilai humanisme, pluralisme dan inklusivitas. Iklan ini tidak hanya berfungsi sebagai media promosi layanan komunikasi, tetapi juga membentuk citra moral dan emosional yang memperkuat posisi brand Axis sebagai merek yang dekat dengan generasi muda, inklusif, dan progresif. Melalui perpaduan tanda-tanda audio-visual, Axis menegaskan nilai humanis yang sekaligus berfungsi dan mendorong audiens melakukan tindakan positif terhadap pesan dan produk. Iklan tidak sekadar menampilkan keberagaman sebagai variasi visual, melainkan mengonstruksi mitos tentang masyarakat ideal yang egaliter, di mana setiap individu terlepas dari kondisi fisik, identitas, pilihan hidup, maupun latar sosial yang diposisikan sebagai subjek yang berdaya dan sah secara sosial. Selain itu, iklan Axis membangun kerangka pemaknaan yang berbeda terhadap norma sosial yang menuntut keseragaman identitas, standar keberhasilan, serta ekspektasi sosial yang membatasi ekspresi diri individu. Setiap scene berkontribusi pada pembentukan realitas simbolik bahwa makna hidup tidak ditentukan oleh kesesuaian dengan penilaian mayoritas, melainkan oleh keberanian individu dalam menjalani pilihan hidupnya secara autentik. Kata Kunci: Iklan, Semiotika, Axis, John Fiske, Moral
Actions (login required)
 |
View Item |
