PERAN HAMBATAN INOVASI DAN SKEPTISISME HIJAU TERHADAP NIAT MENOLAK PRODUK GREEN BABY CARE DI KALANGAN MILENIAL DAN GEN Z INDONESIA

HAMSAH, DIAN (2025) PERAN HAMBATAN INOVASI DAN SKEPTISISME HIJAU TERHADAP NIAT MENOLAK PRODUK GREEN BABY CARE DI KALANGAN MILENIAL DAN GEN Z INDONESIA. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL COVER) 01 COVER.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (BAB I) 02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (635kB)
	Text (BAB II) 03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (827kB)
	Text (BAB III) 04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (556kB)
	Text (BAB IV) 05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (846kB)
	Text (BAB V) 06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (451kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (356kB)
	Text (LAMPIRAN) 08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (729kB)

Abstract

As sustainability gains momentum worldwide, green-labeled products are flooding the market, including in the baby care segment. However, adoption is not guaranteed among Indonesian Millennials and Gen Z, despite their environmental awareness. This study investigates why Indonesian Millennials and Gen Z still resist green baby care products by examining how functional and psychological barriers shape consumer decisions. A structured online survey of 222 respondents was conducted, and data were analyzed using PLS-SEM. The results reveal that usage, value, and tradition barriers significantly increase resistance, while risk and image barriers do not. Notably, green skepticism strengthens the effect of the value barrier, meaning that when consumers doubt the truth behind “green” claims, their perception of product value weakens, further amplifying resistance. However, green skepticism does not significantly moderate other types of barriers. This study extends Innovation Resistance Theory by incorporating green skepticism as a moderating factor in the context of baby care, a category rarely examined in previous studies. This integration provides new insights into how skepticism toward sustainability claims can interact with innovation barriers in shaping consumer resistance. These findings call for action: Brands must go beyond labels. To win over today’s critical, connected consumers, companies must not only deliver real value and ease of use, but also improve product visibility and accessibility. In addition, addressing habitual buying patterns and building trust through transparent, evidence-based communication are crucial to reducing resistance and supporting adoption of green innovations, especially among young, discerning parents. Keywords: innovation resistance, green baby care, green skepticism, intention to resist, Millennials, Gen Z Seiring meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, produk perawatan bayi berlabel ramah lingkungan mulai bermunculan di pasar Indonesia. Namun, adopsi produk ini masih menghadapi tantangan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami alasan di balik resistensi konsumen muda khususnya generasi Milenial dan Gen Z dalam mengadopsi produk green baby care, dengan menggunakan kerangka Innovation Resistance Theory (IRT) dan menambahkan green skepticism sebagai variabel moderasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif melalui survei online terhadap 222 responden, yang datanya dianalisis dengan metode SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan penggunaan (usage barrier), nilai (value barrier), dan tradisi (tradition barrier) memiliki pengaruh signifikan terhadap niat untuk menolak produk green baby care. Sebaliknya, hambatan risiko dan citra tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan. Namun, skeptisisme terhadap lingkungan hidup tidak secara signifikan meredakan hambatan-hambatan lainnya. Studi ini memperluas Teori Resistensi Inovasi dengan memasukkan skeptisisme lingkungan sebagai faktor moderasi dalam konteks perawatan bayi, sebuah kategori yang jarang diteliti dalam penelitian sebelumnya. Integrasi ini memberikan wawasan baru tentang bagaimana skeptisisme terhadap klaim keberlanjutan dapat berinteraksi dengan hambatan inovasi dalam membentuk resistensi konsumen. Temuan-temuan ini memerlukan tindakan: Merek harus melampaui label. Untuk memenangkan hati konsumen yang kritis dan terhubung saat ini, perusahaan tidak hanya harus memberikan nilai nyata dan kemudahan penggunaan, namun juga meningkatkan visibilitas dan aksesibilitas produk. Selain itu, mengatasi pola pembelian yang lazim dan membangun kepercayaan melalui komunikasi yang transparan dan berbasis bukti sangat penting untuk mengurangi penolakan dan mendukung adopsi inovasi ramah lingkungan, terutama di kalangan orang tua muda yang cerdas. Kata kunci: resistensi inovasi, green baby care, green skepticism, niat untuk menolak, Milenial, Gen Z

Item Type:	Thesis (S2)
Call Number CD:	CD/551. 25 091
NIM/NIDN Creators:	55123120036
Uncontrolled Keywords:	resistensi inovasi, green baby care, green skepticism, niat untuk menolak, Milenial, Gen Z
Subjects:	100 Philosophy and Psychology/Filsafat dan Psikologi > 140 Systems Doctrines/Sistem Doktrin > 149 Other Philosophical Systems and Doctrines/Sistem Filsafat dan Doktrin Lainnya > 149.7 Agnosticism and Skepticism/Agnostisisme, Agnostik dan Skeptisisme 600 Technology/Teknologi > 600. Technology/Teknologi > 608 Inventions and Patents/Inovasi, Penemuan dan Paten
Divisions:	Pascasarjana > Magister Manajemen
Depositing User:	khalimah
Date Deposited:	18 Oct 2025 04:57
Last Modified:	18 Oct 2025 04:57
URI:	http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/99445

Actions (login required)

View Item