WAHHAB, R. HAMZAH A (2009) ANALISA PRODUKSI GAS OPTIMAL DENGAN METODE ANALISA KEPUTUSAN. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (792kB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (990kB) |
||
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text (BAB VI)
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (729kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (481kB) |
Abstract
ConocoPhillips Indonesia adalah perusahaan yang bergerak di bidang eksplorasi dan eksploitasi minyak dan gas di Indonesia. Gas alam sebagai salah salah satu produk perusahaan yang kini diekspor ke luar negeri adalah produk andalan yang mempunyai andil besar dalam menyumbang pada pendapatan perusahaan. Perjanjian jual beli gas antara ConocoPhillips Indonesia dan pembeli berdasar pada jumlah energi (BTU) dari gas yang diekspor, sehingga semakin besar energi yang terkandung maka semakin tinggi harga jualnya. Dan untuk mengetahui nilai energi yang dihasilkan oleh masing-masing sumur diperlukan instrumen ukur yang disebut gas kromatografi. Terdapat tiga kondisi yang mungkin terjadi pada saat proses produksi berlangsung yaitu kondisi normal, kondisi pada saat proses LPG mati dan terakhir kondisi dimana terdapat sumur yang mati. Masing-masing kondisi mempunyai pendekatan yang berbeda dalam menganalisa produksi optimalnya. Dalam tugas akhir ini akan diterangkan mengenai analisa produksi gas optimal dengan menggunakan metode analisa keputusan dengan tujuan akhir untuk memperoleh harga jual setinggi-tingginya berdasar pada nilai energi yang terkandung dalam gas dari masing-masing sumur pada tiga kondisi di atas yang mungkin terjadi pada saat proses produksi. Dari hasil masukan parameter-parameter dengan menggunakan bantuan software ABQM, maka diperoleh output dari program untuk masing-masing kondisi dengan urutan nilai pendapatan tertinggi sampai yang terendah, yaitu sebagai berikut: US$ 222.709,-1. Sumur 2 yang mati, maka pendapatan per hari US$ 222,409,-2. Sumur 4 yang mati, maka pendapatan per hari 3. Kondisi normal, maka pendapatan per hari US$ 222.369,-. 4. Sumur 6 yang mati, maka pendapatan per hari US$ 221.782,- 5. Sumur 8 yang mati, maka pendapatan per hari US$ 221.753,- 6. Sumur 7 yang mati, maka pendapatan per liari US$ 221.743, 7. Sumur 3 yang mati, maka pendapatan per hari BUANA 8. Sumur 9 yang mati, maka pendapatan per hari = US$ 220.516,- 9. Sumur 1 yang mati, maka pendapatan per hari US$ 206.989,-10. Kondisi proses LPG mati, maka pendapatan per hari = US$ 100.387,- Berdasar pada urutan di atas, terlihat kondisi paling optimal terjadi pada saat sumur 2 mati. Namun pertimbangan dari pihak engineering dengan memikirkan berbagai aspek, maka kondisi normal adalah kondisi yang paling diharapkan. Sumur 2 atau sumur 4 akan dimatikan jika memiliki alasan-alasan tertentu. Kata kunci: gas alam, analisa keputusan
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| NIM/NIDN Creators: | 41606120057 |
| Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Industri |
| Depositing User: | RIZKY MIJKA EDELWEIS |
| Date Deposited: | 15 Oct 2025 02:08 |
| Last Modified: | 15 Oct 2025 02:08 |
| URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/99275 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
