PRIYANTO, AGUS (2004) STRATEGI PEMASARAN PRODUK FURNITURE SENTRA KERAJINAN KAYU BOJONG, KE PASAR NASIONAL. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (891kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
ABSTRAK.pdf Download (687kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB I)
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (869kB) |
|
![]() |
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (596kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (569kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (809kB) |
Abstract
Salah satu program unggulan Kementerian Koperasi dan UKM, adalah Penguatan dan Pengembangan Sentra UKM, dalam rangka meningkatkan potensi ekonomi lokal agar dapat tumbuh menjadi klaster bisnis melalui perkuatan dukungan non keuangan, dukungan keuangan, dan kebijakan yang kondusif. Salah satu sentra binaan yang sedang dikembangkan sejak tahun 2001, yaitu Sentra UKM Kerajinan Kayu Furniture di Bojong Jakarta Timur (dipersingkat sentra furniture Bojong). Sentra tersebut bergerak pada sektor perdagangan, khususnya perdagangan produk rumah tangga jenis/kelompok furniture. Di sisi lain, dengan sifat sektor perdagangan yang sangat terbuka, berarti terdapat banyaknya keberadaan pesaing, sehingga berbagai persaingan cukup terbuka lehar. Terlebih lagi persaingan produk pada eru globalisasi ini dapat diprediksi cukup selektif, konsumen akan memilih produk dengan kualitas yang baik serta memberikan harga yang kompetitif dengan produk pesaing, mengingat kemungkinan banyaknya produk-produk yang ada di pasar dapat menjadi alternatif pilihan bagi konsumen. Tidak terkecuali untuk produk furniture yang diproduksi oleh sentra furniture, Bojong, yang dituntut pasar harus mampu memproduksi produk yang berkualitas, fashionable, tetapi dengan harga jual yang kompetitif. Berkaitan dengan itu, diperlukan strategi-strategi pemasaran tertentu dalam melakukan penjualan agar dapat diperoleh market share sesuai dengan yang diharapkan. Khususnya adalah bagaimana produsen dapat mengkomunikasikan produk yang akan dijual kepada konsumen melalsi saluran pemasaran yang ada, sehingga diperoleh target penjualan yang diinginkan. Dengan demildan, fungsi pemasaran merupakan ujung MERCO BUANA tombak yang sangat menentukan kelangsungan hidup bagi operasi perusahaan. Dengan mempertimbangkan hal di atas, tesis ini disusun dimaksudkan untuk mengkaji langkah-langkah kebijakan dan strategi-strategi pemasaran yang sudah dilakukan sentra furniture Bojong dalam meningkatkan penjualannya, dan kendala-kendala yang dihadapinya. Berdasarkan kajian tersebut diberikan solusi alternatif pemecahannya dengan menggunakan alat analisis berbagai strategi pemasaran yaitu Segmentasi, Targeting, Positioning (STP), Marketing Mix, Matrik Boston Consulting Group (BCG), Product Life Cycle (PLC), Market Position, dan dengan analisa faktor internal dan eksternal melalui SWOT amansis diperoleh hasil sentra furniture Bojong belum mampu meningkatkan volume penjualannya, sehingga peningkatan market share akan sulit tercapai. Hal tersebut dikarenakan posisi sentra Bojong berdasarkan analisis matrik BCG pada posisi anjing, sehingga sangat mengkhawatirkan, posisi produk pada PLC masih dalam tahap pengenalan, sehingga untuk pengembangannya dibutuhkan investasi yang cukup besar. Terlebih lagi penjualan produknya masih belum berorientasi pada konsumen pemakai langsung. Hal tersebut terlihat dari perbandingan penjualannya dimana 70% produk dijual kepada konsumen penjual kembali, dan 30% yang dijual kepada konsumen pemakai langsung, sehingga produk yang dijual lebih banyak barang setengah jadi (belum difinishing). Berarti para pengrajin juga belum berorientasi pada mutu produk, mengingat kontrol akhir lebih banyak tergantung pada konsumen penjual kembali yang melakukan penyelesaian akhir produk. Di sisi lain, juga diperoleh analisa bahwa para pengrajin pada sentra tersebut belum berorientasi pada strategi design produk tertentu, untuk membedakan dengar pesaing pada posisi ceruk pasar yang hanya sekitar 5%. Sebagai solusi pemecahannya, ditempuh beberapa alternatif langkah kebijakan dan strategi pemasaran pada sentra furniture Bojong guna meningkatkan penjualannya sekaligus meningkatkan market share-nya dengan mempertimbangkan keterbatasan sumberdaya yang adı, dan memperhatikan kekuatan yang dimiliki, efektifitas pencapaian sasaran, dan dapat diaplikasikan, yaitu 1.Dalam rangka mempertahankan kepercayaan konsumen yang telah dimiliki dan menarik konsumen yang loyal terhadap mutu, maka perlu dilakukan terus menerus perbaikan mutu dan menjaga kualitas mutu, yang selama ini belum dilakukan secara optimal. Seperti dengan MERCU BUANA penambahan peralatan yang standar ater seragam sebagai peralatan produksi pengrajin di sentra, dan penjualan sampai finishing produksi sehingga kualitas produk akhir dapat terkontrol sesuai standar yang diharapkan. 2.Dalam posisi sekarang sebaiknya strategi penetration pricing tetap dipertahankan, guna merebut segmentasi pasar pesaing, khususnya pada konsumen dengan perilaku sensitif terhadap harga yang murah dengan kualitas yang setara, khususnya untuk target jangka pendek merebut pasar pesaing pada pasar yang di wilayah 5%. 3. Sejalan dengan rencana peningkatan penjualan, perlu dilakukan perbaikan produksi, kualitas, dan design (disarankan dengan ciri khas khusus, misal ciri khas Betawi). Berkaitan dengan itu, perlu diperluas jaringan distribusi yang sudah ada, dengan menumbuhkan outlet-outlet baru agar tertarik menjual produk sentra furniture Bojong (contoh salah satu strategi dengan pemberian diskon, sampel), sehingga lebih mendekatkan produk sentra kepada konsumen. Dengan demikian, diharapkan penjualan langsung kepada konsumen pemakai langsung akan lebih tinggi persentasenya, dibandingkan dengan penjualan kepada konsumen penjual kembali, sehingga nilai tambah lebih besar dinikmati pengrajin sentra (pola lama 30%; 70%, diharapkan 70%; 30%). Akan lebih baik lagi apabila dibangun ruang pamer pemasaran bersama anggota sentra (tidak perlu mahal tapi diutamakan terlebih dahulu fungsinya). 4. Manfaatkan dengan baik program pemerintah untuk pengembangan sentra UKM, dengan menugaskan pengurus koperasi melakukan koordinasi aktif ke lembaga pembina seperti Kementerian Koperasi dan UKM, Deperindag, dan instansi/lembaga terkait lainnya. 5. Dalam rangka meningkatkan pemasaran produk perlu dipikirkan pada perluasan pasar secara bertahap di luar Pasar Klender, Jakarta Timur, seperti pasar lain di wilayah JABOTABEK. Namun demikian, sejalan dengan perluasan pasar tersebut sebaiknys perlu dipertimbangkan untuk pemberian merk sebagai identitas produk (misal "KOMMBI" yang menurut kami cukup representatif). NIVERSITAS MERCLUBIANA
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
NIM/NIDN Creators: | 13102-045 |
Divisions: | Pascasarjana > Magister Manajemen |
Depositing User: | RIZKY MIJKA EDELWEIS |
Date Deposited: | 10 Oct 2025 07:03 |
Last Modified: | 10 Oct 2025 07:03 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/99001 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |