MATSANI, MATSANI (2004) ANALISIS RASIO KEUANGAN INDUSTRI ROKOK DAN INDUSTRI PROPERTI/REAL ESTATE DI BURSA EFEK JAKARTA TAHUN 1995-1998. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (COVER)
COVER.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (BAB I)
BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text (BAB II)
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text (BAB III)
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (944kB) |
||
|
Text (BAB IV)
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
|
Text (BAB V)
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
||
|
Text (BAB VI)
BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (884kB) |
||
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (544kB) |
||
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
Abstract
Pasar modal merupakan sarana yang efektif dalam menghimpun dana masyarakat untuk disalurkan kedalam sektor-sektor industri yang produktif. Krisis moneter yang melanda Indonesia dan kawasan Asia yang dimulai sejak Juli 1997, yang ditandai dengan merosotnya nilai tukar mata uang negara-negara di kawasan Asia terhadap nilai dollar Amerika Serikat. Pada akhir bulan Juni 1997 harga satu Dollar Amerika (US $) setara dengan Rp. 2.400 dan harga ni melonjak menjadi sekitar Rp. 16.800,- pada bulan Juni 1998, atau naik sekitar 700%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan berbagai sektor industri rokok dan property/real estate yang telah ge public di pasar modal sebelum dan selama krisis moneter dan diidentifikasi dengan menggunakan beberapa rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, serta rasio keuangan lainnya. Sebagai dampak dari krisis moneter, perusahaan yang go public di Bursa Efek Jakarta (BEJ) secara umum merosot kinerjanya. R S Penelitian ini dibatasi hanya pada analisis laporan keuangan terhadap kinerja keuangan pada industri rokok dan property yang masing-masing industri dipilih 3 perusahaan yang nilai asetnya tertinggi. Industri rokok, sebanyak 3 perusahaan terdiri dari: BAT Indonesia, Gudang Garam Tbk, HM. Sampoerna Tbk dan Industri Properti tediri dari PT. Mulialand Tbk, PT. Ciputra Development Tbk, dan PT. Duta Pertiwi Tbk. Industri tersebut dianalisa keuangannya dengan sumber data sekunder di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan analisis deskriptif. MERCH-BUANA Hasil analisis menyatakan bahwa industri rokok lebih baik rasio keuangannya disbandingkan dengan industri property yang rasio keuangannya kurang baik dan rentah sekali berpengaruh terhadap krisis moneter.
| Item Type: | Thesis (S2) |
|---|---|
| NIM/NIDN Creators: | 13102-003 |
| Depositing User: | RIZKY MIJKA EDELWEIS |
| Date Deposited: | 10 Oct 2025 03:51 |
| Last Modified: | 10 Oct 2025 03:51 |
| URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/98980 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
