PARESTU, IMANUEL (2025) PERANCANGAN DESAIN INTERIOR MUSEUM KERAMIK F WIDAYANTO. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (12MB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB) |
|
![]() |
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (407kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (25kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (87kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (6MB) |
Abstract
The F Widayanto Ceramic Museum is a cultural institution that plays a vital role in preserving, exhibiting, and educating the public about ceramic art from various eras and cultures, both local and international. In Indonesia, particularly in Jakarta, low museum visitation rates remain a significant issue; according to data from the Central Statistics Agency (BPS) of DKI Jakarta, museum visits in 2021 only reached 119,657, with the majority of the public—especially the millennial generation—showing low interest in museums. This is influenced by factors such as static content presentation, lack of innovation in educational approaches, and suboptimal physical conditions. To address these challenges and formulate an appropriate design concept, a Typological Approach was employed through literature studies, drawing from academic articles, statistical reports, news sources, and relevant policy discussions. The proposed design introduces the concept of a Techno-Experiential Space, which integrates digital technologies such as Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), interactive projections, motion sensors, and touchscreens to create immersive and interactive spatial experiences. This transformation aims to shift museum spaces from passive viewing areas into participatory environments that encourage exploration, active learning, and emotional engagement with cultural heritage. Through innovative and educational interior design, the F Widayanto Ceramic Museum aspires to become a fun, inclusive, and relevant destination for all visitors, particularly the younger generation. Keywords: Educational Design, Interactive Design, Preservation, Cultural Heritage, Art Development. Museum Keramik F Widayanto merupakan institusi budaya yang memiliki peran penting dalam pelestarian, pameran, dan edukasi mengenai seni keramik dari berbagai era dan budaya, baik lokal maupun mancanegara. Di Indonesia, rendahnya angka kunjungan museum, termasuk di Jakarta, masih menjadi persoalan yang signifikan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah kunjungan museum pada tahun 2021 hanya mencapai 119.657 orang, dengan mayoritas masyarakat, khususnya generasi milenial, menunjukkan minat yang rendah terhadap museum. Hal ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor, seperti penyajian konten yang statis, minimnya inovasi dalam pendekatan edukatif, serta kondisi fisik museum yang belum optimal. Untuk menganalisis permasalahan ini dan merumuskan konsep perancangan, dilakukan metode Pendekatan Tipologis melalui studi kepustakaan atau studi literatur, yang mencakup referensi dari artikel ilmiah, laporan statistik, berita, dan hasil rapat kebijakan yang relevan. Perancangan ini mengusung konsep Tekno-Experiential Space, yaitu pendekatan desain interior yang mengintegrasikan teknologi digital dengan pengalaman ruang yang imersif dan interaktif. Melalui penerapan teknologi seperti Augmented Reality (AR), Virtual Reality (VR), proyeksi interaktif, sensor gerak, dan layar sentuh, ruang museum tidak hanya menjadi tempat melihat koleksi secara pasif, tetapi juga menjadi media partisipatif yang melibatkan pengunjung dalam eksplorasi dan pembelajaran. Pendekatan ini ditujukan untuk menciptakan pengalaman multisensori yang menarik, mendorong interaksi aktif, serta memperkuat keterhubungan emosional pengunjung dengan warisan budaya yang ditampilkan. Dengan desain interior yang inovatif dan edukatif, Museum Keramik F Widayanto diharapkan dapat bertransformasi menjadi ruang yang menyenangkan, inklusif, dan relevan bagi semua kalangan, khususnya generasi muda. Kata Kunci : Desain Edukatif, Desain Interaktif, Pelestarian, Warisan Budaya, Pengenbangan Seni.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Call Number CD: | FDSK/DI. 25 041 |
NIM/NIDN Creators: | 41719010031 |
Uncontrolled Keywords: | Desain Edukatif, Desain Interaktif, Pelestarian, Warisan Budaya, Pengenbangan Seni. |
Subjects: | 700 Arts/Seni, Seni Rupa, Kesenian > 700. Arts/Seni, Seni Rupa, Kesenian > 708 Galleries, Museum of Art/Gedung Kesenian dan Museum Kesenian 700 Arts/Seni, Seni Rupa, Kesenian > 740 Drawing and Decorative Art/Menggambar dan Seni Dekorasi > 747 Interior Decoration/Dekorasi Interior, Desain Interior 700 Arts/Seni, Seni Rupa, Kesenian > 770 Photography and Photographs/Seni Fotografi dan Foto > 778 Specific Fields of Photography/Bidang-bidang Khusus Seni Fotografi |
Divisions: | Fakultas Desain dan Seni Kreatif > Desain Interior |
Depositing User: | khalimah |
Date Deposited: | 22 Sep 2025 08:41 |
Last Modified: | 22 Sep 2025 08:41 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/98326 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |