Harjayanti, Intan Budi (2025) ANALISIS TEKNO EKONOMI JARINGAN 5G FREKUENSI 700 MHZ DAN 3,5 GHZ MENGGUNAKAN COVERAGE PLANNING - LINE OF SIGHT (LOS). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta - Menteng.
|
Text (COVER)
55421120003-INTAN BUDI HARJAYANTI-01 COVER - INTAN BUDI HARJAYANTI.pdf Download (1MB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
55421120003-INTAN BUDI HARJAYANTI-02 BAB I - INTAN BUDI HARJAYANTI.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) |
|
|
Text (BAB II)
55421120003-INTAN BUDI HARJAYANTI-03 BAB 2 - INTAN BUDI HARJAYANTI.pdf Restricted to Registered users only Download (525kB) |
|
|
Text (BAB III)
55421120003-INTAN BUDI HARJAYANTI-04 BAB 3 - INTAN BUDI HARJAYANTI.pdf Restricted to Registered users only Download (594kB) |
|
|
Text (BAB IV)
55421120003-INTAN BUDI HARJAYANTI-05 BAB 4 - INTAN BUDI HARJAYANTI.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (BAB V)
55421120003-INTAN BUDI HARJAYANTI-06 BAB 5 - INTAN BUDI HARJAYANTI.pdf Restricted to Registered users only Download (237kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
55421120003-INTAN BUDI HARJAYANTI-08 DAFTAR PUSTAKA - INTAN BUDI HARJAYANTI.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
55421120003-INTAN BUDI HARJAYANTI-09 LAMPIRAN - INTAN BUDI HARJAYANTI.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB) |
Abstract
Perkembangan teknologi selular yang pesat memberikan kemudahan dalam mengakses internet dan layanan data. Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) tahun 2024, dari total 278,7 Juta jiwa terdapat 221 juta jiwa yang merupakan pengguna internet dengan tingkat penetrasi mencapai 79,5%. Pemerataan akses digital menjadi fokus utama transformasi nasional, namun implementasi jaringan 5G di Indonesia masih terkonsentrasi di wilayah perkotaan. Sehingga penelitian ini bertujuan merancang jaringan 5G di Kabupaten Banyumas menggunakan pendekatan simulasi teknis dengan software Atoll. Perancangan dilakukan dengan metode coverage planning dan analisis kelayakan tekno ekonomi menggunakan dua frekuensi, yaitu 700 MHz dan 3,5 GHz. Pada hasil penelitian gNodeB yang dibutuhkan adalah 30 gNodeB untuk frekuensi 700 MHz dan 72 gNodeB digunakan pada frekuensi 3500 MHz. Rata–rata nilai SS–RSRP pada frekuensi 700 MHz adalah -110,45 dBm (kategori buruk). Sedangkan pada frekuensi 3500 Mhz sebesar -96.15 dBm (kategori normal). Cakupan wilayah dengan kategori normal–excellent mencapai 42% untuk frekuensi 700 MHz dan 78% untuk frekuensi 3,5 GHz. Nilai rata–rata SS–SINR yang dihasilkan adalah sebesar 4,13 dB untuk frekuansi 700 MHz dan 5,23 dB pada frekuensi 3,5 GHz. Dimana keduanya masuk dalam kategori normal. Luas area kategori normal–excellent adalah 67% pada frekuensi 700 MHz dan untuk frekuensi 3,5 GHz adalah seluas 78% dari total wilayah perencanaan. Berdasarkan kelayakan Tekno Ekonomi, nilai CAPEX adalah Rp 163.365.926.636,21 untuk frekuensi 700 MHz dan Rp 392.078.223.926,91 untuk frekuensi 3,5 GHz. Nilai OPEX pada tahun pertama mencapai Rp 112.881.149.101,02 untuk frekuensi 700 MHz dan Rp 181.675.663.742,69 pada frekuensi 3,5 GHz. Nilai net present value (NPV) pada frekuensi 700 MHz bernilai negatif pada dua tahun awal perencanaan, namun berubah menjadi postitif mulai tahun ketiga. Pada frekuensi 3,5 GHz NPV tiga tahun pertama perencanaan bernilai negatif namun pada dua tahun terakhir nilai NPV bernilai positif. Nilai Internal Rate of Return (IRR) yang dihasilkan adalah 68% untuk frekuensi 700 MHz dan 22% untuk frekuensi 3,5 GHz. Hasil ini menunjukkan bahwa kedua frekuensi layak diimplementasikan, dengan 3,5 GHz unggul dalam kualitas layanan, sedangkan 700 MHz menawarkan periode pengembalian investasi lebih cepat. The continuous advancement of cellular technology has significantly enhanced accessibility to the internet and data services. According to the 2024 survey conducted by the Indonesian Internet Service Providers Association (APJII), Indonesia has approximately 221 million internet users out of a total population of 278,7 million, resulting in a penetration rate of 79,5%. Although equitable digital access remains a primary objective of national transformation initiatives, the deployment of 5G networks in Indonesia is still predominantly concentrated in urban areas. This study focuses on designing a 5G network in Banyumas Regency by utilizing a technical simulation approach through Atoll software. The network planning includes coverage analysis and a techno-economic feasibility analysis for two frequency bands: 700 MHz and 3,5 GHz. Simulation results reveal that 30 gNodeBs are required for the 700 MHz band, whereas 72 gNodeBs are necessary for the 3,5 GHz band. The average SS-RSRP for the 700 MHz band is –110.45 dBm (classified as poor), while the 3.5 GHz band records –96.15 dBm (classified as normal). The proportion of the coverage area within the normal–excellent category is 42% for 700 MHz and 78% for 3,5 GHz. The average SS-SINR is 4,13 dB for 700 MHz and 5,23 dB for 3,5 GHz, both of which are categorized as normal. Based on the techno-economic assessment, the capital expenditure (CAPEX) amounts to IDR 163.365.926.636,21 for the 700 MHz band and IDR 392.078.223.926,91 for the 3,5 GHz band. First-year operational expenditure (OPEX) is estimated at IDR 112.881.149.101,02 for 700 MHz and IDR 181.675.663.742,69 for 3,5 GHz. The net present value (NPV) for 700 MHz is negative in the initial two years but becomes positive from the third year onward. Conversely, for 3.5 GHz, the NPV is negative during the first three years but turns positive in the final two years. The internal rate of return (IRR) is calculated at 68% for 700 MHz and 22% for 3,5 GHz. These findings suggest that both frequencies are viable for implementation, with 3,5 GHz providing superior service quality, while 700 MHz offers a faster investment payback period.
| Item Type: | Thesis (S2) |
|---|---|
| NIM/NIDN Creators: | 55421120003 |
| Uncontrolled Keywords: | Coverage planning, CAPEX, Internal Rate of Return (IRR), OPEX, Net Present Value (NPV), software Atoll, SS – RSRP, SS – SINR. Coverage planning, CAPEX, Internal Rate of Return (IRR), OPEX, Net Present Value (NPV), software Atoll, SS – RSRP, SS – SINR |
| Subjects: | 600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 621 Applied Physics/Fisika terapan |
| Divisions: | Pascasarjana > Magister Teknik Elektro |
| Depositing User: | Maulana Arif Hidayat |
| Date Deposited: | 04 Sep 2025 01:59 |
| Last Modified: | 04 Sep 2025 01:59 |
| URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/97394 |
Actions (login required)
 |
View Item |
