LATUDI, WAHYU HASAN (2025) PERFORMA DAN ANALISIS KONSUMSI ENERGI UNTUK PENGERINGAN LIMBAH PADAT ORGANIK TEH MENGGUNAKAN DRYING CHAMBER. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (370kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (63kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (519kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (422kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (488kB) |
|
|
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (98kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (121kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (510kB) |
Abstract
The management of organic solid waste from beverages is a significant environmental challenge, particularly tea waste, which is rich in organic and inorganic components. Tea processing industries produce large amounts of waste, with waste generation reaching up to 12 tons per month from the total raw material. The high levels of crude fiber, lignin, cellulose, and carbon content present opportunities to utilize tea waste as a biomass feedstock through appropriate processing methods. One method that can be used for drying solid tea waste is the drying chamber, which aims to analyze performance and energy consumption. This study found that the drying rate increases with an increase in drying temperature. The results show that the drying rate increases with an increase in drying temperature, with drying at 85°C for 100 minutes yielding the highest drying rate. Electricity consumption also increases with rising temperature and drying duration. Drying using a drying chamber as the first dryer is expected to achieve higher efficiency compared to natural drying methods. Keywords: dryer, tray dryer, organic waste, energy consumption Pengelolaan limbah padat organik minuman menjadi salah satu tantangan lingkungan yang signifikan, khususnya limbah padat ampasteh yang kaya akan komponen organik dan anorganik. Produksi industri pengolahan teh menghasilkan limbah dalam jumlah yang besar, limbah yang dihasilkan tidak sedikit, bisa mencapai hingga 12 Ton perbulan dari total bahan baku. Tingginya kadar serat kasar, lignin, selulosa, serta kandungan karbon memberikan peluang untuk memanfaatkan ampas teh sebagai bahan baku biomassa, melalui proses pengolahan yang tepat. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengeringan limbah padat ampas teh dengan menggunakan dru Chamber yang bertujuan untuk menganalisis performa dan konsumsi energi, Penelitian ini mendapatkan hasil laju pengeringan yang meningkat seiring dengan peningkatan suhu pengeringan, Hasil penelitian menunjukkan bahwa laju pengeringan meningkat seiring dengan peningkatan suhu pengeringan, dengan pengeringan pada suhu 85°C selama 100 menit menghasilkan laju pengeringan tertinggi. Konsumsi energi listrik juga meningkat dengan peningkatan suhu dan durasi pengeringan. Pengeringan dengan drying chamber sebagai pengering pertama diharapkan meningkatkan efisiensi yang lebih tinggi dibanding dengan metode pengeringan alami. Kata kunci: Pengering, Keranjang Pengering, Limbah Padat Organik, Konsumsi Energi.
Actions (login required)
 |
View Item |
