NETTY, NETTY (2025) HUBUNGAN ANTARA CINTA DAN RESILIENSI PASANGAN PADA PASANGAN MENIKAH JARAK JAUH YANG MENGGUNAKAN WHATSAPP SEBAGAI MEDIA BERKOMUNIKASI. S1 thesis, Universitas Mercu Buana-Menteng.
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (COVER)
46121110026-Netty-01.Cover - Netty Sps.pdf Download (367kB) |
|
Text (BAB I)
46121110026-Netty-02.BAB I - Netty Sps.pdf Restricted to Registered users only Download (131kB) |
|
Text (BAB II)
46121110026-Netty-03.BAB II - Netty Sps.pdf Restricted to Registered users only Download (294kB) |
|
Text (BAB III)
46121110026-Netty-04.BAB III - Netty Sps.pdf Restricted to Registered users only Download (311kB) |
|
Text (BAB IV)
46121110026-Netty-05.BAB IV - Netty Sps.pdf Restricted to Registered users only Download (328kB) |
|
Text (BAB V)
46121110026-Netty-06.BAB V - Netty Sps.pdf Restricted to Registered users only Download (118kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
46121110026-Netty-07.Daftar Pustaka - Netty Sps.pdf Restricted to Registered users only Download (240kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
46121110026-Netty-08.Lampiran - Netty Sps.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Resiliensi pasangan adalah proses di mana kedua individu saling terlibat dalam perilaku yang membantu mereka beradaptasi saat menghadapi masa sulit. Resiliensi ini tercermin melalui dua dimensi, yaitu perilaku positif yang memperkuat hubungan dan perilaku negatif yang dapat melemahkan hubungan. Resiliensi terwujud ketika pasangan mampu meningkatkan perilaku positif dan mengelola perilaku negatif secara adaptif. Sejumlah studi menunjukkan bahwa kualitas cinta, khususnya yang mencakup intimasi, gairah, dan komitmen sebagaimana dijelaskan dalam teori Segitiga Cinta Sternberg, berperan dalam membentuk resiliensi pasangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji lebih dalam hubungan antara cinta dan resiliensi pasangan pada pasangan menikah jarak jauh yang menggunakan whatsapp sebagai media berkomunikasi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif yang melibatkan 146 orang partisipan, yang terdiri dari 66 orang laki-laki dan 80 orang perempuan. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara cinta dan resiliensi pasangan pada pasangan menikah jarak jauh yang berkomunikasi melalui WhatsApp, dimana nilai koefisien korelasi antara cinta dan perilaku positif sebesar 0,550 dengan arah positif dan nilai koefisien korelasi cinta dan perilaku negatif sebesar 0,512 dengan arah negatif. Artinya, semakin besar cinta yang dirasakan seseorang terhadap pasangannya, maka semakin meningkat pula perilaku positif yang ditunjukkan dan semakin rendah perilaku negatif yang ditunjukkan, begitu juga sebaliknya. Implikasi dari penelitian ini menujukkan bahwa cinta berperan penting dalam meningkatkan resiliensi pasangan pada pasangan menikah jarak jauh. Cinta mampu meningkatkan perilaku positif yang dapat memperkuat kualitas hubungan, dan juga mampu menekan perilaku negatif yang dapat berpotensi melemahkan resiliensi pasangan. Couple Resilience is a process in which both individuals are mutually involved in behaviors that help them adapt when facing difficult times. This resilience is reflected through two dimensions: positive behaviors that strengthen the relationship and negative behaviors that may weaken it. Resilience emerges when couples are able to enhance positive behaviors and manage negative behaviors adaptively. Several studies have shown that the quality of love, particularly encompassing intimacy, passion, and commitment as explained in Sternberg’s Triangular Theory of Love, plays a role in shaping couple resilience. This study aims to further examine the relationship between love and couple resilience among long-distance married couples who use WhatsApp as a medium of communication. The research method employed is a quantitative approach involving 146 participants, consisting of 66 men and 80 women. The findings of this study reveal that there is a significant relationship between love and couple resilience among long-distance married couples who communicate via WhatsApp. The correlation coefficient between love and positive behavior is 0.550 with a positive direction, while the correlation coefficient between love and negative behavior is 0.512 with a negative direction. This means that the greater the love one feels for their partner, the higher the positive behaviors displayed and the lower the negative behaviors exhibited, and vice versa. The implications of this study indicate that love plays an important role in enhancing couple resilience in long-distance marriages. Love can increase positive behaviors that strengthen relationship quality while also reducing negative behaviors that may potentially weaken couple resilience.
| Item Type: | Thesis (S1) |
|---|---|
| NIM/NIDN Creators: | 46121110026 |
| Uncontrolled Keywords: | Resiliensi Pasangan, Perilaku Positif, Perilaku Negatif, Cinta, Pernikahan Jarak Jauh Couple Resilience, Positive Behavior, Negative Behavior, Love, Long- Distance Marriage |
| Subjects: | 100 Philosophy and Psychology/Filsafat dan Psikologi > 150 Psychology/Psikologi 100 Philosophy and Psychology/Filsafat dan Psikologi > 150 Psychology/Psikologi > 152 Sensory Perception, Movement, Emotions, Physiological Drives/Psikologi Fisiologis |
| Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
| Depositing User: | ZAIRA ELVISIA |
| Date Deposited: | 20 Aug 2025 06:56 |
| Last Modified: | 20 Aug 2025 06:56 |
| URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/96918 |
Actions (login required)
 |
View Item |
