VERDIAN, RIZKI (2025) PERENCANAAN KEBUTUHAN TATA UDARA PADA GEDUNG PERKANTORAN 13 LANTAI DENGAN LUAS 12.443 M2 UNTUK KENYAMANAN TERMAL PENGHUNI. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (505kB) | Preview |
|
![]() |
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (368kB) |
|
![]() |
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
![]() |
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (937kB) |
|
![]() |
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (306kB) |
|
![]() |
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (395kB) |
|
![]() |
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (358kB) |
|
![]() |
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Indonesia, as a tropical country, requires an optimal air conditioning system to create thermal comfort in buildings, especially office buildings. Proper thermal comfort plays a crucial role in supporting the productivity and well-being of occupants. However, air conditioning system planning often fails to meet applicable standards due to a focus on accelerated construction. This study aims to plan the air conditioning requirements for a 13-story building, a newly constructed office building with an area of 12,443 m². The total cooling load calculation is performed manually using the Cooling Load Temperature Difference (CLTD) method and validated using the Hourly Analysis Program (HAP) software. This validation ensures that the calculation discrepancy does not exceed 10%, with parameters aligned with ASHRAE and SNI standards. The results indicate that the total cooling load calculated manually is 3,322,544.9 BTU/Hr, while the calculation using HAP software yields 3,492,287.0 BTU/Hr, with a difference of 169,742.1 BTU/Hr or 5.11%. This discrepancy remains within an acceptable tolerance limit, making the cooling load calculation a reliable reference for determining the optimal capacity of the air conditioning system. The study concludes that the CLTD method can be used for an initial estimation of a building’s cooling requirements but still requires software validation to enhance accuracy. The findings of this study can serve as a reference for planning air conditioning systems in buildings that comply with standards, thereby improving the thermal comfort of occupants. Keywords: Thermal Comfort, Air Conditioning, Cooling Load, Office Building, CLTD, HAP Indonesia, sebagai negara beriklim tropis, membutuhkan sistem tata udara yang optimal untuk menciptakan kenyamanan termal pada bangunan, terutama gedung perkantoran. Kenyamanan termal yang tepat berperan penting dalam mendukung produktivitas dan kenyamanan penghuninya. Namun, sering kali perencanaan sistem tata udara tidak memenuhi standar yang berlaku karena fokus pada percepatan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kebutuhan sistem tata udara pada gedung 13 lantai, yang merupakan bangunan perkantoran baru dengan luas 12.443 m². Perhitungan total beban pendinginan dilakukan menggunakan metode Cooling Load Temperature Difference (CLTD) secara manual dan divalidasi menggunakan software Hourly Analysis Program (HAP). Validasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa selisih perhitungan tidak melebihi 10%, serta parameter yang digunakan telah mengacu pada standar ASHRAE dan SNI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total cooling load yang dihitung secara manual adalah 3.322.544,9 BTU/Hr, sedangkan perhitungan menggunakan software HAP menghasilkan 3.492.287,0 BTU/Hr, dengan selisih sebesar 169.742,1 BTU/Hr atau 5,11%. Selisih ini masih dalam batas toleransi yang dapat diterima, sehingga perhitungan cooling load dapat dijadikan acuan dalam menentukan kapasitas sistem tata udara yang optimal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode CLTD dapat digunakan untuk estimasi awal kebutuhan pendinginan gedung, tetapi tetap memerlukan validasi dengan software untuk meningkatkan akurasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam perencanaan sistem tata udara pada gedung yang sesuai dengan standar, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan termal penghuni. Kata Kunci: Kenyamanan Termal, Tata Udara, Cooling Load, Gedung Perkantoran, CLTD, HAP.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Call Number CD: | FT/MSN. 25 031 |
NIM/NIDN Creators: | 41322120044 |
Uncontrolled Keywords: | Indonesia, sebagai negara beriklim tropis, membutuhkan sistem tata udara yang optimal untuk menciptakan kenyamanan termal pada bangunan, terutama gedung perkantoran. Kenyamanan termal yang tepat berperan penting dalam mendukung produktivitas dan kenyamanan penghuninya. Namun, sering kali perencanaan sistem tata udara tidak memenuhi standar yang berlaku karena fokus pada percepatan pembangunan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan kebutuhan sistem tata udara pada gedung 13 lantai, yang merupakan bangunan perkantoran baru dengan luas 12.443 m². Perhitungan total beban pendinginan dilakukan menggunakan metode Cooling Load Temperature Difference (CLTD) secara manual dan divalidasi menggunakan software Hourly Analysis Program (HAP). Validasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa selisih perhitungan tidak melebihi 10%, serta parameter yang digunakan telah mengacu pada standar ASHRAE dan SNI. Hasil penelitian menunjukkan bahwa total cooling load yang dihitung secara manual adalah 3.322.544,9 BTU/Hr, sedangkan perhitungan menggunakan software HAP menghasilkan 3.492.287,0 BTU/Hr, dengan selisih sebesar 169.742,1 BTU/Hr atau 5,11%. Selisih ini masih dalam batas toleransi yang dapat diterima, sehingga perhitungan cooling load dapat dijadikan acuan dalam menentukan kapasitas sistem tata udara yang optimal. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa metode CLTD dapat digunakan untuk estimasi awal kebutuhan pendinginan gedung, tetapi tetap memerlukan validasi dengan software untuk meningkatkan akurasi. Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi dalam perencanaan sistem tata udara pada gedung yang sesuai dengan standar, sehingga dapat meningkatkan kenyamanan termal penghuni. Kata Kunci: Kenyamanan Termal, Tata Udara, Cooling Load, Gedung Perkantoran, CLTD, HAP. |
Subjects: | 500 Natural Science and Mathematics/Ilmu-ilmu Alam dan Matematika > 550 Earth Sciences/Ilmu tentang Bumi > 551 Geology/Geologi > 551.6 Climatology and Weather/Klimatologi, Iklim dan Cuaca 600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 621 Applied Physics/Fisika terapan > 621.8 Machine Engineering, Machinery/Teknik Mesin 600 Technology/Teknologi > 650 Management, Public Relations, Business and Auxiliary Service/Manajemen, Hubungan Masyarakat, Bisnis dan Ilmu yang Berkaitan > 651 Office Services/Layanan Kantor > 651.3 Office Management/Manajemen Kantor, Manajemen Perkantoran 600 Technology/Teknologi > 650 Management, Public Relations, Business and Auxiliary Service/Manajemen, Hubungan Masyarakat, Bisnis dan Ilmu yang Berkaitan > 651 Office Services/Layanan Kantor > 651.8 Computer Application for Office Management/Aplikasi Komputer untuk Manajemen Perkantoran |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | khalimah |
Date Deposited: | 14 Feb 2025 03:25 |
Last Modified: | 27 Feb 2025 02:46 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/94211 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |