SANI, IRFAN (2025) "RANCANG BANGUN KINERJA PLTS MENGGUNAKAN METODE HIBRIDA PHOTOVOLTAIC DAN AEROLASTIC DILINGKUNGAN URBAN PADA JALAN RAYA PANTURA (SOLAR STREET LIGHTING) BERBASIS INTERNET OF THINGS (IoT)". S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf Download (531kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (76kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (394kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (330kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (152kB) |
|
|
Text (BAB V)
06 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (35kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (52kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
08 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (386kB) |
Abstract
The Solar Power Plant Performance Modeling System using the Hybrid Photovoltaic and Aerolastic methods in urban environments on the Pantura Highway (Solar Street Lighting) based on the Internet of Things (IoT) is designed to optimize the use of renewable energy in street lighting. This system combines solar panels (Photovoltaic) and wind energy potential through aeroelastic technology to increase energy conversion efficiency. With IoT integration, this system can monitor and control energy performance in real-time, including monitoring the power generated, battery status, and environmental conditionssuch as sunlight intensity and wind speed. The implementation of this system is expected to reduce dependence on conventional energy, increase energy efficiency, and support environmental sustainability in urban areas along the Pantura Highway. For the method or how this tool works, namely first configuring the tool to the Blynk application first, by activating the hotspot that has been adjusted so that it can be connected to the tool, then in the morning until the evening the Solar Power Plant (PLTS) will store energy in the battery, and if there is no sun (rainy season) then the Wind Power Plant (PLTB) will replace the solar panels when there is a lack of sunlight supply, how the PLTB works from this tool is when this mini wind turbine is blown by the wind, it will rotate and produce electricity which will be stored in the battery. then this tool is available several sensors such as the LDR (Light Dependent Resistor) Sensor which functions to capture sunlight, if in bright conditions such as morningevening around 06:00-17:30 then this Sensor will turn off the lights and vice versa, if this Sensor is not exposed to sunlight such as at night from 18:00-05:30 then the lights will automatically turn on / turn on. Field testing for the results obtained in the morning at 06:00, namely Lux / intensity of sunlight obtained is 120 w/m, then for the wind speed on the anemometer obtained at Ka (Wind Speed) is 2.5 m / s, and at noon 12:00 for Lux obtained around 75000 and for the wind speed obtained at that time was 3.2 m / s. then for the afternoon around 18:00 Lux obtained is 300, and for the wind speed in the afternoon is 2.8 m / s, then for the evening at 21:00 lux obtained around 15, and for the wind speed obtained is 1.5 m / s. it can be concluded that the performance of this tool is greatly influenced by the intensity of sunlight. During the day, when the light intensity reaches its peak (75,000-90,000 Lux) Keywords : Hybrid Solar Power Plant, Photovoltaic, Aeroelastic, Internet of Things (IoT), Street Lighting, Pantura Highway. Sistem Rancang Bangun kinerja PLTS menggunakan metode Hibrida Photovoltaic dan Aerolastic dilingkungan urban pada jalan Raya Pantura (Solar Street Lighting) berbasis Internet Of Things (IoT) dirancang untuk mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan dalam penerangan jalan raya. Sistem ini menggabungkan panelsurya (Photovoltaic) dan potensi energi angin melalui teknologi aeroelastic untuk meningkatkan efisiensi konversi energi. Dengan integrasi IoT, sistem ini dapat memantau dan mengontrol kinerja energi secara real-time, termasuk pemantauan daya yang dihasilkan, status baterai, serta kondisi lingkungan seperti intensitas cahaya matahari dan kecepatan angin. Implementasi sistem ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada energi konvensional, meningkatkan efisiensi energi, serta mendukung keberlanjutan lingkungan di kawasan urban sepanjang Jalan Raya Pantura. Metode atau cara kerja dari alat ini yaitu pertama mengkonfigurasikan antara alat ke aplikasi Blynk terlebih dahulu, dengan cara mengaktifkan hotspot yang sudah disesuaikan agar dapat terhubung dengan alat,kemudian saat pagi hingga sore hari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) akan menyimpan energi didalam baterai,dan jika sedang tidak ada matahari (musim hujan) maka Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) ini akan mengantikan panel surya pada saat kurangnya supplay sinar matahari,cara kerja dari PLTB dari alat ini yaitu saat mini turbin angin ini tertiup angin makan akan berputar dan menghasilkan Listrik yang akan tersimpan pada baterai. kemudian alat ini tersedia beberapa sensor seperti Sensor LDR (Light Dependent Resistor) yang berfungsi untuk menangkap Cahaya matahai,jika dalam keadan terang seperti pagi-sore sekitar jam 06:00-17:30 maka Sensor ini akan mematikan lampu dan begitu juga sebaliknya, jika Sensor ini tidak terkena cahaya matahari seperi malam hari dari jam 18:00-05:30 maka lampu akan otomatis hidup / menyala. Pengujian lapangan untuk hasil yang didapat pada pagi hari 06:00 yaitu Lux / intensitas Cahaya matahari yang didapat adalah 120 w/m, kemudian untuk kecepatan angin pada anemometer yang didapat pada Ka (Kecepatan Angin) adalah 2,5 m/s, dan pada siang hari 12:00 untuk Lux yang didapat sekitar 75000 dan untuk kecepatan angin yang didapat pada saat itu adalah 3,2 m/s.kemudian untukn sore harinya sekitar jam 18:00 Lux yang didapat adalah 300 w/m, dan untuk kecepatan angin pada saat sore hari yaitu 2,8 m/s, kemudian untuk malam hari pada pukul 21:00 lux yang didapat sekitar diangka 15,dan untuk kecepatan angin yang didapat adalah 1,5 m/s. dapat disimpulkan bahwa kinerja alat ini sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Pada siang hari, ketika intensitas cahaya mencapai puncaknya (75.000–90.000 Lux) Kata Kunci : PLTS Hibrida, Photovoltaic, Aeroelastic, Internet of Things (IoT), Penerangan Jalan
Actions (login required)
 |
View Item |
