MITOLOGI RELASI DAN KOMUNIKASI AYAH DAN ANAK DALAM KELUARGA PADA FILM "GARA-GARA WARISAN"

FAHREZA, HILDA NATHANIA (2025) MITOLOGI RELASI DAN KOMUNIKASI AYAH DAN ANAK DALAM KELUARGA PADA FILM "GARA-GARA WARISAN". S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf

Download (588kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (230kB)
[img] Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (350kB)
[img] Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (463kB)
[img] Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (698kB)
[img] Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (152kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (200kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (251kB)

Abstract

Communication within a family plays a crucial role in individual development and maintaining family harmony. This study aims to analyze the communication patterns between father and child within the context of patriarchy as depicted in the film “Gara-Gara Warisan”. The film portrays the dynamics of Indonesian family relationships, often marked by conflicts between traditional values and modern perspectives. Roland Barthes' semiotic approach is employed to identify the denotative, connotative, and mythological meanings arising from the father-child communication in the film. The findings reveal that the father's hierarchical and authoritarian communication patterns toward his children, particularly the eldest son, reflect the strong influence of patriarchal systems in Indonesia. Fathers often impose traditional expectations and values on their children, which may conflict with the children's personal aspirations and goals. This conflict is exacerbated by a lack of open two-way communication, resulting in emotional distance between fathers and their children. The semiotic analysis highlights how verbal and non-verbal messages in the film represent dynamics of power and dominance. The study concludes that patriarchy not only affects communication patterns within families but also restricts individual freedom and the potential for personal growth. This research aims to provide insights that encourage the adoption of more egalitarian and supportive communication patterns within families. Transitioning to inclusive communication practices can help resolve conflicts and foster harmonious family relationships Keywords: Father and Child Communication, Patriarchy, Film, Semiotics. Komunikasi dalam keluarga memainkan peran penting dalam pengembangan individu dan menjaga keharmonisan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola komunikasi antara ayah dan anak dalam konteks patriarki yang digambarkan dalam film “Gara-Gara Warisan”. Film ini menggambarkan dinamika hubungan keluarga Indonesia yang diwarnai oleh konflik nilai-nilai tradisional dan pandangan modern. Pendekatan semiotika Roland Barthes digunakan untuk mengidentifikasi makna denotasi, konotasi, dan mitos yang muncul dalam komunikasi antara ayah dan anak dalam film tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola komunikasi ayah yang hierarkis dan otoriter terhadap anak-anaknya, terutama anak laki-laki pertama, mencerminkan sistem patriarki yang masih kuat di Indonesia. Ayah sering kali memaksakan harapan dan ekspektasi tradisional yang berbasis nilai pada anak-anaknya, yang mungkin bertentangan dengan keinginan dan cita-cita pribadi anak-anaknya. Konflik ini diperkuat dengan kurangnya komunikasi dua arah yang terbuka sehingga menimbulkan jarak emosional antara ayah dan anak. Analisis semiotika mengungkapkan pesan verbal dan nonverbal dalam film mengungkapkan dinamika kekuasaan dan otoritas yang dominan. Studi tersebut menyimpulkan bahwa patriarki tidak hanya mempengaruhi pola komunikasi dalam keluarga, tetapi juga membatasi kebebasan individu dan potensi tumbuh kembang anak. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang dapat membantu menumbuhkan pola komunikasi yang lebih egaliter dan suportif dalam keluarga. Oleh karena itu, beralih ke pola komunikasi inklusif dapat membantu menyelesaikan konflik dan membangun hubungan keluarga yang harmonis. Kata Kunci : Komunikasi Ayah dan Anak, Patriarki, Film, Semiotika.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FK/PR. 25 017
NIM/NIDN Creators: 44221010010
Uncontrolled Keywords: Komunikasi Ayah dan Anak, Patriarki, Film, Semiotika.
Subjects: 100 Philosophy and Psychology/Filsafat dan Psikologi > 150 Psychology/Psikologi > 158 Applied Psychology/Psikologi Terapan > 158.2 Interpersonal Relations/Hubungan Antar Individu > 158.24 Interpersonal Relations with Family Members/Hubungan Individu dengan Anggota Keluarga
300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 390 Customs of People/Adat Istiadat dan Kebiasaan Masyarakat Berdasarkan Status Ekonomi dan Kelas Sosial > 398 Folklore/Cerita Rakyat > 398.2 Folk Literature, Fairy Tales, Myth, Mythology/Cerita Rakyat, Dongeng, Mitos, Mitologi
700 Arts/Seni, Seni Rupa, Kesenian > 790 Recreational and Performing Arts/Olah Raga dan Seni Pertunjukan > 791 Public Performances/Pertunjukan Umum > 791.4 Motion Pictures, Radio, Television/Gambar Gerak, Radio, Televisi > 791.43 Motion Pictures, Movies, Cinema/Bioskop, Movie, Film Hiburan, Sinema
Divisions: Fakultas Ilmu Komunikasi > Hubungan Masyarakat
Depositing User: khalimah
Date Deposited: 21 Jan 2025 07:58
Last Modified: 21 Jan 2025 07:58
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/93674

Actions (login required)

View Item View Item