ANALISIS KINERJA BURNER ASPHALT MIXING PLANT TIPE AMMANN MIBG 2.14 PADA BAHAN BAKAR SOLAR DAN RESIDU TERHADAP PRODUK AGGREGATE DAN EMISI GAS BUANG

FATTAH, CHAFIDL NUR (2024) ANALISIS KINERJA BURNER ASPHALT MIXING PLANT TIPE AMMANN MIBG 2.14 PADA BAHAN BAKAR SOLAR DAN RESIDU TERHADAP PRODUK AGGREGATE DAN EMISI GAS BUANG. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf

Download (345kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (39kB)
[img] Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (647kB)
[img] Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (257kB)
[img] Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (447kB)
[img] Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (29kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (82kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (645kB)

Abstract

Burner at Asphalt Mixing Plant (AMP) has an important role in the production process of the Hot Mix Asphalt mixture, where the burner performance greatly affects fuel efficiency and the quality of the final product. This study aims to analyze the performance of the AMP burner type Ammann MIBG 2.14 by comparing the use of two types of fuel: diesel and residue. The focus of this research is to evaluate the fuel efficiency, aggregate product quality, and exhaust emissions generated from both fuels. The research methods used included data collection through direct measurement of the AMP while operating with diesel and residue fuels. Performance parameters analyzed include fuel consumption, combustion temperature, AFR, and content of emissions such as CO, CO2, and NOx. The data obtained were then statistically analyzed to determine significant differences between the use of diesel and residual fuel. The results showed that the use of diesel fuel in the AMP Ammann MIBG 2.14 burner resulted in a higher combustion efficiency of 88% compared to residual fuel which was only 82%. The use of diesel fuel also provides the potential for significant operational cost savings in the long term and reduces greenhouse gas emissions. The Specific Fuel Consumption value at 185°C HMA output temperature with 5% moisture content shows that the use of diesel fuel is more effective with a value of 8.54922 L/ton, compared to residue which has an SFC value of 13.39516 L/ton. Exhaust gas emissions in the use of residue tend to be higher than the use of diesel, especially in CO content, which is 1146 ppm. The implication of this study is the importance of considering the use of diesel fuel as an environmentally friendly and economical alternative in AMP operations through setting burner operating parameters and implementing more effective emission control technologies. Further studies can focus on developing fuel use optimization methods to improve AMP operational efficiency. Burner pada Asphalt Mixing Plant (AMP) memiliki peran penting dalam proses produksi campuran Hot Mix Asphalt, dimana kinerja burner sangat mempengaruhi efisiensi bahan bakar dan kualitas produk akhir. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja burner AMP tipe Ammann MIBG 2.14 dengan membandingkan penggunaan dua jenis bahan bakar, yaitu solar dan residu. Fokus utama penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efisiensi bahan bakar, kualitas produk aggregate, serta emisi gas buang yang dihasilkan dari kedua bahan bakar tersebut. Metode penelitian yang digunakan meliputi pengumpulan data melalui pengukuran langsung pada AMP saat beroperasi dengan bahan bakar solar dan residu. Parameter kinerja yang dianalisis meliputi konsumsi bahan bakar, suhu pembakaran, AFR, serta kandungan emisi gas buang seperti CO, CO2, dan NOx. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara statistik untuk menentukan perbedaan signifikan antara penggunaan solar dan residu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan bahan bakar solar pada burner AMP Ammann MIBG 2.14 menghasilkan efisiensi pembakaran yang lebih tinggi yaitu 88% dibandingkan dengan bahan bakar residu yang hanya 82%. Penggunaan bahan bakar solar juga memberikan potensi penghematan biaya operasional yang signifikan dalam jangka panjang dan mengurangi emisi gas rumah kaca. Nilai Specific Fuel Consumption pada temperature output HMA 185°C dengan 5% moisture content menunjukkan bahwa penggunaan solar lebih efektif dengan nilai 8,54922 L/ton, dibandingkan dengan residu yang mempunyai nilai SFC 13,39516 L/ton. Emisi gas buang pada penggunaan residu cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan solar, khususnya pada kandungan CO yaitu 1146 ppm. Implikasi dari penelitian ini adalah pentingnya mempertimbangkan penggunaan bahan bakar solar sebagai alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomis dalam operasional AMP melalui pengaturan parameter operasi burner dan implementasi teknologi pengendalian emisi yang lebih efektif. Studi lanjutan dapat fokus pada pengembangan metode pengoptimalan penggunaan bahan bakar untuk meningkatkan efisiensi operasional AMP.

Item Type: Thesis (S1)
Call Number CD: FT/MSN. 24 119
NIM/NIDN Creators: 41322110029
Uncontrolled Keywords: Asphalt Mixing Plant, Burner, Efisiensi Operasional, Emisi Gas Buang, Kinerja, Residu, Solar.
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 621 Applied Physics/Fisika terapan > 621.8 Machine Engineering, Machinery/Teknik Mesin
600 Technology/Teknologi > 660 Chemical Engineering and Related Technologies/Teknologi Kimia dan Ilmu yang Berkaitan > 665 Technology of Industrial Oils, Fats, Waxes, Gases/Teknologi Industri Minyak > 665.5 Technology of Industrial Petroleum/Teknologi Industri Bensin, Industri Solar, Industri Minyak Tanah
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Mesin
Depositing User: ANANDA NADIRA PUTRI
Date Deposited: 19 Sep 2024 05:02
Last Modified: 19 Sep 2024 05:02
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/91571

Actions (login required)

View Item View Item