PERANCANGAN MESIN PEMECAH KOTORAN TERNAK KAMBING MENGGUNAKAN CRUSHER FIN BERKAPASITAS 265 KG DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

SAPUTRA, MUHAMMAD PAKSY SURYA (2024) PERANCANGAN MESIN PEMECAH KOTORAN TERNAK KAMBING MENGGUNAKAN CRUSHER FIN BERKAPASITAS 265 KG DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL COVER) 01 COVER.pdf Download (471kB) | Preview
	Text (BAB I) 02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (123kB)
	Text (BAB II) 03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (694kB)
	Text (BAB III) 04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (866kB)
	Text (BAB IV) 05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) 06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (115kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (95kB)
	Text (LAMPIRAN) 08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (947kB)

Abstract

Indonesia is an agrarian country where most of the population works in the agriculture, plantation and livestock sectors. One type of waste generated from the livestock sector is goat manure waste. This goat manure waste is usually used by the community as an ingredient in making organic fertilizer. Currently, goat manure waste that we know is still in the form of granules that are rather difficult to break down physically so that it greatly affects the decomposition process and the nutrient process. To facilitate the formation process from manure to organic fertilizer, a tool is needed that can break down goat dung into smaller forms. Therefore, the creation of a goat manure breaking tool can simplify and speed up the process of breaking goat manure. The new machine has slim machine dimensions and the knife mechanism can be adjusted so that the results of the breakdown according to the needs. The purpose of this research is to design and build a goat dung breaking machine so that the goat dung breaks and test the performance of the goat dung breaking machine, so that the test results of the goat dung become broken. The method in designing this machine is to use the VDI 2221 method. The method of designing this tool has several stages of work, starting from literature studies, determining designs, making VDI 2221 designs, preparing materials, making to testing the strength and size of machining components. The capacity obtained in the test was 265 kg/hour and has been compared with previous research. Indonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan. Salah satu jenis limbah yang dihasilkan dari sektor peternakan adalah limbah kotoran kambing. Limbah kotoran kambing dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan pembuatan pupuk organik. Saat ini limbah kotoran kambing yang kita kenal masih berbentuk butiran-butiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan proses haranya. Untuk mempermudah dalam proses pembentukan dari limah kotoran hingga menjadi pupuk organik diperlukan sebuah alat yang dapat memecah kotoran kambing menjadi ke bentuk yang lebih kecil. Oleh karena itu dibuatnya alat pemecah kotoran kambing dapat mempermudah dan mempercepat dalam waktu proses pemecahan kotoran kambing. Pada mesin baru memiliki dimensi mesin ramping dan mekanisme pisau dapat disetting sehingga hasil pemecahan sesuai dengan kebutuhan. Tujuan penelitian ini untuk merancang dan membangun mesin pemecah kotoran ternak kambing sehingga kotoran ternak kambing pecah dan menguji kinerja mesin pemecah kotoran kambing, sehingga hasil pengujian kotoran ternak kambing menjadi pecah. Metode dalam perancangan mesin ini adalah menggunakan metode VDI 2221. Metode dari perancangan alat ini memiliki beberapa tahapan pekerjaan, mulai dari studi literature, menetukan desain, pembuatan rancangan VDI 2221, persiapan bahan, pembuatan hingga pengujian kekuatan dan ukuran komponen-komponen permesinan. Kapasitas yang diperoleh dalam pengujian 265 kg/jam dan sudah dibandingkan dengan penelitian sebelumnya.

Actions (login required)

View Item