AFDHA, HADI RUSAINI (2024) ANALISIS COP CHILLER TIPE SCREW BERKAPASITAS 166 TR MENGGUNAKAN METODE LMTD. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf Download (403kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (205kB) |
||
Text (BAB II)
03 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (429kB) |
||
Text (BAB III)
04 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (360kB) |
||
Text (BAB IV)
05 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (377kB) |
||
Text (BAB V)
06 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (193kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (173kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (516kB) |
Abstract
Due to the increase in rejected products such as wet and damp cardboard and the resulting temperature not being as desired resulting in condensation, I as the author carried out a chiller analysis to find out the cause of the condensation. The very high demand for cold water in the industry is utilized to cool the room and production machines making the company use a chiller, a water cooled chiller. Because this chiller is used to produce cold water in high quantities. Chiller is a water cooling equipment that produces cold by utilizing compression pressure and releases heat through an air circulation system. The simple system cycle of a chiller machine is composed of the main components of the compressor, condensor, evaporator and expansion valve which circulates of the refrigerant as the work-fluid. The purpose of this research is to analyze the coefficient of performance (COP) on the chiller machine using the Logarithmic Mean Temperature Difference (LMTD) method. COPactual Chiller 1 is 2.43 and COPcarnot Chiller 1 is 1.5280. Chiller 2’s COPactual is 3.02 and COPcarnot is 0.4814. The efficiency for Chiller 1 is 51.1% and Chiller 2 is 15%. Meningkatnya reject product seperti karton basah dan lembab dan suhu yang dihasilkan tidak sesuai dengan keinginan sehingga terjadinya kondensasi, maka saya sebagai penulis melakukan analisis chiller untuk mengetahui penyebab terjadinya kondensasi. Kebutuhan air dingin yang sangat tinggi dalam industri yang dimanfaatkan untuk mendinginkan ruangan dan mesin-mesin produksi sehingga perusahaan menggunakan chiller, jenis water cooled chiller. Hal ini dikarenakan chiller ini mampu menghasilkan air dingin dalam jumlah banyak. Chiller merupakan perangkat pendingin air yang menghasilkan efek dingin dengan menggunakan tekanan kompresi dan melepaskan panas melalui sistem sirkulasi udara. Siklus sederhana dari mesin chiller terdiri dari komponen utama kompresor, kondensor, evaporator dan katup ekspansi yang akan mensirkulasikan refrigeran sebagai fluida kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa coefficient of performance (COP) pada mesin chiller dengan menggunakan metode Logarithmic Mean Temperature Difference (LMTD). COPactual Chiller 1 sebesar 2,43 dan COPcarnot Chiller 1 sebesar 1,5280. COPactual Chiller 2 sebesar 3,02 dan COPcarnot Chiller 2 sebesar 0,4814. Efisiensi untuk Chiller 1 sebesar 51,1% dan Chiller 2 sebesar 15%.
Actions (login required)
View Item |