DARMAWAN, LINGGA DESTIA (2024) PERANCANGAN STABILIZER UNTUK PENGAMAN BEBAN BERLEBIH YANG TERINTEGRASI DENGAN RUMAH CERDAS BERBASIS INTERNET OF THINGS. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf Download (322kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
02 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (155kB) |
|
|
Text (BAB II)
03 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (412kB) |
|
|
Text (BAB III)
04 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (414kB) |
|
|
Text (BAB IV)
05 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (600kB) |
|
|
Text (BAB V)
06 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (132kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (156kB) |
Abstract
Electricity is a primary source of energy that is essential in daily life, used across many sectors from households to industrial scale. However, the use of electrical energy is not without challenges. One of these is voltage instability, which can cause damage to electronic equipment and losses for consumers. Given the importance of stable electrical energy and advancements in technology, an idea emerged to design a device that can stabilize voltage, protect against overloads, and integrate with Smart Home technology. This system consists of several main components, namely ESP 32, a slider transformer, MCB, servo motor, PZEM004T sensor, ZMPT101B sensor, LCD, and 5VDC relay. Testing and analysis of the system showed that the miniature design and panel box were consistent with the initial design. The output voltage from the main panel ranged between 218.4 volts and 222.4 volts, which is within PLN's standard tolerance range (220V). Relay testing via the application showed response times varying between 4.1 seconds and 14.1 seconds, depending on the speed of the WiFi network used. Power measurements on the panel showed a difference ranging from 0.01% to 17.9% compared to the reference measuring instrument. In case of overload, the system successfully responded by turning off the relay according to the priority sequence within a time range of 7.1 seconds to 67 seconds in one timeframe. The system can also send notifications via email when the voltage drops below 150 volts or the load exceeds 900 watts. Thus, the " IoT-based Stabilizer for Overload Protection Integrated with Smart Homes " system developed in this research is quite effective in mapping loads, maintaining voltage stability, and providing notifications in abnormal conditions, thereby protecting electronic equipment and reducing losses for consumers. Keywords: Smart Home, Internet of Things, Voltage Instability. dupan sehari-hari, penggunaan energi listrik digunakan dalam banyak sektor mulai dari rumah tangga sampai skala industri, namun penggunaan energi listrik tidak luput dari kendala, salah satunya adalah ketidakstabilan tegangan listrik dapat menyebabkan kerusakan pada peralatan elektronik dan kerugian bagi konsumen. Melihat pentingnya kestabilan energi listrik ditambah dengan kemajuan teknologi muncul ide untuk merancang suatu alat yang dapat menstabilkan tegangan listrik, mengamankan saat terjadi beban lebih serta menggabungkan dengan teknologi Rumah Cerdas. Sistem ini terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu ESP 32, slider transformator , MCB, motor servo, sensor PZEM004T, sensor ZMPT101B, LCD, dan relay 5VDC. Pengujian dan analisis sistem menunjukkan bahwa desain miniatur dan box panel telah sesuai dengan perancangan awal. Tegangan keluaran dari panel utama berkisar antara 218,4 Volt hingga 222,4 Volt, yang berada dalam rentang toleransi standar PLN (220V). Pengujian relay melalui aplikasi menunjukkan waktu respon yang bervariasi antara 4,1 detik hingga 14,1 detik, tergantung pada kecepatan jaringan WiFi yang digunakan. Hasil pengukuran daya pada panel menunjukkan selisih antara 0,01% hingga 17,9% dibandingkan dengan alat ukur referensi. Saat terjadi beban berlebih, sistem berhasil merespon dengan mematikan relay sesuai urutan prioritas dalam rentang waktu 7,1 detik hingga 67 detik dalam 1 timeframe. Sistem juga mampu memberikan notifikasi melalui email saat terjadi tegangan turun di bawah 150 Volt atau beban melebihi 900 Watt. Dengan demikian, sistem “Stabilizer untuk Pengaman Beban Berlebih yang Terintegrasi dengan Rumah Cerdas Berbasis Internet of Things” yang dikembangkan dalam penelitian ini cukup efektif dalam memetakan beban, menjaga kestabilan tegangan, dan memberikan notifikasi jika terjadi kondisi abnormal, sehingga dapat melindungi peralatan elektronik dan mengurangi kerugian bagi konsumen. Kata Kunci: Rumah Cerdas, Internet of Things, Ketidakstabilan Tegangan
Actions (login required)
 |
View Item |
