HANAFI, FARID (2017) OPTIMASI DESAIN PIPELINE AREA LINE BREAK CONTROL VALVE (LBCV) PADA PROYEK PIPA TRANSMISI GAS DARI GRESIK-SEMARANG PT. WIJAYA KARYA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01. Hal Cover.pdf Download (554kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02. Abstrak.pdf Download (34kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
03. BAB I.pdf Restricted to Repository staff only Download (169kB) |
||
Text (BAB II)
04. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB III)
05. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (355kB) |
||
Text (BAB IV)
06. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (622kB) |
||
Text (BAB V)
07. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (156kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08. HAL DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (993kB) |
Abstract
Proyek Pipa Transmisi Gas Gresik - Semarang adalah salah salah proyek pengembangan yang dilakukan PT Pertamina Gas. Sistem pipeline Gresik - Semarang ini menggunakan pipa onshore underground dengan diameter pipa 28 inch. Didalam pipeline, bending pipe adalah salah satu fitting yang sangat banyak digunakan, karena banyaknya belokan-belokan dalam sebuah pipeline tidak bisa menggunakan elbow yang sudah tersedia di pasaran dikarenakan elbow mempunyai spesifikasi yang terbatas baik sudut maupun radiusnya, yakni 45°, 90° dan 180° dengan radius 1D dan 1.5D. Selain itu, pipeline harus mampu dilewati pig yang digunakan untuk membersihkan pipa sepanjang pipeline. Bending pipe menggunakan metode hot bending mempunyai biaya yang sangat besar, pada tender Pipeline Transmisi Gas Gresik-Semarang dengan total bending pipe yang dibutuhkan sebanyak 136 buah untuk seluruh LBCV dengan harga Rp 14,711,915,328.00. Dari hal tersebut maka terdapat peluang untuk efisiensi biaya dengan melakukan optimasi desain area LBCV dengan cara mengurangi penggunaan hot bending. Setelah dilakukan analisa terhadap kedua pemodelan menggunakan software CAESAR II, tegangan perpipaan yang di akibatkan oleh beban operation, occasional, sustain, dan beban hydrotest yang diderita masih dibawah spesifikasi Minimum Yield Strength materialnya sebesar 52.000 Psi atau 322.6 N/mm2. Sehingga pemodelan dengan menggunakan 2 bend lebih efisien sehingga memberikan nilai keuntungan terhadap perusahaan tanpa mengurangi kehandalan sistem pipeline itu sendiri. Dari optimasi yang telah dilakukan, efisiensi biaya yang dapat dicapai dengan mengganti desain menggunakan 4 bending menjadi 2 bending dengan sudut 45° radius 5D pada proyek pipeline Gresik-Semarang adalah sebesar Rp 7,355,957,664.00- atau 50% dari keseluruhan biaya bending pipe.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Call Number CD: | FT/MSN. 17 080 |
NIM/NIDN Creators: | 41313110089 |
Uncontrolled Keywords: | efisiensi, pipeline, hot bend, operation, occasional, sustain, dan hydrotest. |
Subjects: | 600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 621 Applied Physics/Fisika terapan > 621.8 Machine Engineering, Machinery/Teknik Mesin 600 Technology/Teknologi > 650 Management, Public Relations, Business and Auxiliary Service/Manajemen, Hubungan Masyarakat, Bisnis dan Ilmu yang Berkaitan > 653 Shorthand/Penulisan Cepat, Penulisan dengan Tangan > 653.3 Machine Systems/Sistem Mesin |
Divisions: | Fakultas Teknik > Teknik Mesin |
Depositing User: | SHAFAUSSARIRAH |
Date Deposited: | 02 Apr 2024 07:27 |
Last Modified: | 02 Apr 2024 07:27 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/87853 |
Actions (login required)
View Item |