NURKHOLIM, MUHAMAD ARIE (2017) ANALISIS KINERJA ALAT PENUKAR KALOR TIPE SHELL DAN TUBE MESIN DIESEL GENSET CATERPILLAR 3500 SERIES. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1. Cover.pdf Download (286kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf Download (153kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
3. Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (129kB) |
||
Text (BAB II)
4. Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (457kB) |
||
Text (BAB III)
5. Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (818kB) |
||
Text (BAB IV)
6. Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB) |
||
Text (BAB V)
7. Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (102kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
8. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (104kB) |
Abstract
Oil cooler adalah sejenis heat exchanger type shell & tube. Alat ini berfungsi untuk melepaskan panas yang dibawa oleh oli pelumas dan didinginkan oleh air. Objek penelitian ini menggunakan dua pendingin oli mesin genset Caterpillar 3500 series dari masing-masing mesin dengan spesifikasi yang sama, yang akan di ukur temperatur permukaan pipa pada aliran oli sebelum dan sesudah oil cooler dan air sebelum dan sesudah oil cooler. Sehingga dilakukan perbandingan dari hasil perhitungan laju perpindahan panas dan efektivias laju perpindahan panas serta faktor pengotoran masing-masing objek penelitian. Pada oil cooler mesin genset Caterpillar 3500 series unit 1 memiliki efektivitas laju perpindahan panas rata-rata sebesar 42%. Pada oil cooler mesin genset Caterpillar 3500 series unit 2 memiliki efektivitas laju perpindahan panas rata-rata sebesar 47%. Pendingin oli mesin genset Caterpillar 3500 series unit 2 memiliki efektivitas yang lebih besar dari unit 1. Besarnya efektivitas laju perpindahan panas dipengaruhi oleh perpindahan panas aktual yang terjadi di oil cooler dan faktor pengotoran yang terjadi di oil cooler tersebut. Pada oil cooler mesin genset Caterpillar 3500 series unit 1 memiliki faktor pengotoran rata-rata sebesar 0,000263 m2K/W (ɛ = 42%), sedangkan pada unit 2 sebesar 0,000168 m2K/W (ɛ = 47%). Hal tersebut mengindikasikan bahwa besarnya besarnya faktor pengotoran menyebabkan menurunnya efektivitas laju perpindahan panas oil cooler. Akibat faktor pengotoran tersebut, pada oil cooler mesin genset unit 1 mengalami penurunan efektivitas sebesar 65% dari sebelumnya 80% menjadi 17%, sedangkan pada oil cooler mesin genset unit 2 terjadi penurunan efektivitas sebesar 36% dari sebelumnya 79% menjadi 44%. Faktor pengotoran mengakibatkan menurunnya efektivitas kinerja oil cooler, sehingga pendinginan oli menjadi kurang efektif dan oli yang masuk ke engine masih memiliki temperatur yang relative tinggi, mengakibatkan viskositas dan tekanan oli menurun, sehingga menjadi salah satu penyebab dari major problem karena kegagalan sistem pelumasan.
Actions (login required)
View Item |