ANALISIS RISIKO PEKERJAAN U-SHAPED GIRDER DENGAN METODE FMEA DAN METODE FTA (STUDI KASUS : PROYEK LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) JABODEBEK LINTAS PELAYANAN 2.2 KUNINGAN-DUKUH ATAS)

HINDYARTHA, SALSABILA ELINGGA (2021) ANALISIS RISIKO PEKERJAAN U-SHAPED GIRDER DENGAN METODE FMEA DAN METODE FTA (STUDI KASUS : PROYEK LIGHT RAIL TRANSIT (LRT) JABODEBEK LINTAS PELAYANAN 2.2 KUNINGAN-DUKUH ATAS). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

[img]
Preview
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf

Download (589kB) | Preview
[img] Text (BAB I)
02 Bab 1.pdf
Restricted to Registered users only

Download (155kB)
[img] Text (BAB II)
03 Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (864kB)
[img] Text (BAB III)
04 Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (566kB)
[img] Text (BAB IV)
05 Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (BAB V)
06 Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (86kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 Daftar Pustaka.pdf
Restricted to Registered users only

Download (231kB)
[img] Text (LAMPIRAN)
08 Lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (938kB)

Abstract

Along with populations growth, the more densely populated a city is. Population growth in the capital causes traffic jams. One of the government’s efforts to overcome congestion is to build additional trasnportation access such as Light Rail Transit (LRT) which is buitl in the Greater Jakarta area. The most frequently used U-Shaped Girder material in Lintas Service 2.2 is Kuningan- Dukuh Atas with a span of 4.5 km. On this track there are 388 unitsof U-Shaped Girder installed. The LRT project is implemented using an erection system. U-Shaped Girder erection jobs may be risky. This stdy will analyze the risk factors for works accidents that may occur in the LRT construction project. The risk analysis process will use the FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) method and the FTA (Fault Tree Analysis) method. FMEA method is a method used to access risk with three measurement parameters. The data for the analysis of the FMEA method is a risk variable. The three parameters are severity, occurance, and detection. The risk assesment is on a scale of one to ten. With ten being the worst number. The results of respondent’s questionnaire will be processed by calculating the RPN (Risk Priority Number) value by multiplying the three parameters. The dominant risk will be used in processing FTA method to find the root of the problem. The FTA method will form a fault tree of dominant risk. The fault tree helps in working on cut sets with the MOCUS Method. The reslut of this research is to know that there are 63 risk variables in the project. The risk variables are classified into four stages, namely the fabrication stage at the plant, the preparation stage at the erection site, the erection stage, and the completion stage. The dominant risk that occurs in the U-Shaped Work on the LRT Project with the FMEA Method is the use of work methods that are not appropriate at the preparatory work stage at the erection work stage at the erection location with an RPN value of 321, and the sling is broken at the erection work stage with an RPN value 301. In the FTA method, the factors causing the occurance of dominnat risk are found. These factors are human factors, management factors, environmental factors, and technical factors. At this stage of the Cut Set Method, the roof of the problem was found in the risk variable of using inappropriate work methods, namely 13 combinations, the risk variable of heavy equipment operator fatigue resulted in 7 combinations, and the disconnected sling variable resulted in 8 combinations. Keywords : Risk, U-Shaped, Girder, FMEA, FTA, LRT, Cut Set Seiring dengan bertumbuhnya penduduk maka semakin padat pula pemukiman sebuah kota. Pertumbuhan penduduk di Ibukota menyebabkan terjadinya kemacetan. Salah satu upaya pemerintah dalam menanggulangi kemacetan adalah dengan membangun akses transportasi tambahan seperti Kereta Api Ringan atau Light Rail Transit (LRT) yang dibangun di kawasan Jabodebek. Material U-Shaped Girder sebagian digunakan di Lintas Pelayanan 2.2 yaitu pada Kuningan –Dukuh Atas sepanjang bentang 4,5 km. Pada lintasan ini terdapat 388 unit U-Shaped Girder yang terpasang. Proyek LRT metode pelaksanaannya menggunakan sistem erection. Pekerjaan erection U-Shaped Girder berpotensi menimbulkan risiko. Pada penelitian ini akan menganalisis faktor-faktor risiko kecelakaan kerja yang mungkin terjadi pada pembangunan proyek LRT. Proses analisis risiko akan menggunakan Metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dan Metode FTA (Fault Tree Analysis). Metode FMEA adalah sebuah metode yang digunakan untuk menilai risiko dengan tiga parameter pengukuran. Data untuk analisis Metode FMEA adalah variabel risiko. Tiga parameter tersebut adalah severity, occurance, dan detection. Penilaian risiko adalah dalam skala satu sampai dengan sepuluh. Dengan sepuluh merupakan angka terburuk. Hasil kuisioner responden akan diolah dengan menghitung nilai RPN (Risk Priorty Number) dengan mengalikan ketiga parameter tersebut. Risiko dominan akan digunakan dalam pengolahan Metode FTA untuk dicari akar masalahnya. Metode FTA akan membentuk sebuah pohon kesalahan dari risiko dominan. Pohon kesalahan membantu dalam pengerjaan cut set dengan Metode MOCUS. Hasil dari penelitian tugas akhir ini adalah mengetahu bahwa terdapat 63 variabel risiko pada proyek tersebut. variabel risiko tersebut diklasifikasikan menjadi empat tahapan yaitu tahapan fabrikasi di plant, tahap persiapan di lokasi erection, tahap erection, dan tahap penyelesaian. Risiko dominan yang terjadi pada Pekerjaan U-Shaped di Proyek LRT dengan Metode FMEA yaitu penggunaan metode kerja yang tidak sesuai pada tahapan pekerjaan persiapan di lokasi erection dengan nilai RPN sebesar 385, operator alat berat kelelahan pada tahapan pekerjaan persiapan di lokasi erection dengan nilai RPN sebesar 321, dan sling terputus pada tahapan pekerjaan erection dengan nilai RPN sebesar 301. Pada Metode FTA didapatkan faktor-faktor penyebab terjadinya risiko dominan. Faktor-faktor tersebut faktor manusia, faktor manajemen, faktor lingkungan, dan faktor teknis. Pada tahap Metode Cut Set ini didapatkan akar masalah pada variabel risiko penggunaan metode kerja yang tidak sesuai yaitu sebanyak 13 kombinasi, pada variabel risiko operator alat berat kelelahan menghasilkan 7 kombinasi, dan pada variabel sling terputus menghasilkan 8 kombinasi. Kata Kunci : Risiko, U-Shaped, Girder , FMEA, FTA, LRT, Cut set

Item Type: Thesis (S1)
NIM/NIDN Creators: 41119120110
Uncontrolled Keywords: Risiko, U-Shaped, Girder , FMEA, FTA, LRT, Cut set
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan
600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 625 Engineering Of Railroads, Roads/Rekayasa Rel Kereta Api, Jalan
600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 625 Engineering Of Railroads, Roads/Rekayasa Rel Kereta Api, Jalan > 625.6 Surface Rail and Trolley Systems
Divisions: Fakultas Teknik > Teknik Sipil
Depositing User: khalimah
Date Deposited: 04 Jan 2024 02:02
Last Modified: 04 Jan 2024 02:02
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/85119

Actions (login required)

View Item View Item