PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BOWTIE DENGAN TEKNIK DEFECTED GROUND STRUCTURE UNTUK APLIKASI 5G

FADILAH, RIZKI (2021) PERANCANGAN ANTENA MIKROSTRIP PATCH BOWTIE DENGAN TEKNIK DEFECTED GROUND STRUCTURE UNTUK APLIKASI 5G. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL COVER) Cover.pdf Download (274kB) | Preview
	Text (BAB I) BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (668kB)
	Text (BAB II) BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB III) BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB IV) BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (657kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (528kB)

Abstract

The development of telecommunications technology is growing rapidly, starting from 1G, 2G, 3G, and experiencing an increase in bandwidth capacity in 4G. Until now telecommunication services are in the 5th generation or better known as 5G which later became a new telecommunications standard. The purpose of 5G is to provide connections to all types of devices including mobile communications on smartphones. 5G has advantages, namely high delivery speeds between 10-50 Gbps, low latency, and can accommodate large data needs. In Germany, the Vodafone operator uses the 3.5 GHz frequency for 5G networks with 90 MHz bandwidth. This microstrip antenna is in the form of a bowtie and uses the DGS technique in the form of a cross. This technique is expected to be able to widen the bandwidth of the antenna. The software used to design this antenna is Computer Simulation Technology (CST). From the simulation results on the CST, the results will be compared using the antenna parameters, namely Return Loss¸Fractional Bandwidth, and Voltage Standing Wave Ratio (VSWR). So that it can be analyzed the effect of the DGS technique on the microstrip patch bowtie at a frequency of 3.5 GHz improve the fractional bandwidth characteristics. In this final project, it is expected to get an antenna with a wide bandwidth characteristic. From the measurement results, the return loss value is -23.724 dB, VSWR 1.1391, and fractional bandwidth is 13.34% or equivalent to 489 MHz. In the overall results of simulations and measurements, it can be said that this antenna is still within the range of good antenna specifications, and when compared to the results without and using the DGS technique, better FBW results are obtained from the microstrip antenna using the Cross-shaped DGS technique. Keywords: Microstrip Antenna, Defected Ground Structure, Patch Bowtie, 5G. Perkembangan teknologi telekomunikasi berkembang secara pesat, diawali dari 1G, 2G, 3G, dan mengalami peningkatan kapasitas Bandwidth pada 4G. hingga saat ini layanan telekomunikasi berada pada generasi ke 5 atau lebih dikenal dengan istilah 5G yang kemudian menjadi sebuah standar telekomunikasi yang baru. Tujuan dari 5G adalah untuk menyediakan koneksi ke semua jenis perangkat termasuk komunikasi seluler pada ponsel pintar. 5G memiliki kelebihan, yaitu kecepatan pengiriman yang tinggi anatara 10-50 Gbps, latensi yang rendah, serta dapat mengakomodir kebutuhan data yang besar. Di negara Jerman operator Vodafone menggunakan frekuensi 3.5 GHz untuk jaringan 5G dengan Bandwidth 90 MHz. Antena mikrostrip ini berbentuk bowtie dan menggunakan teknik DGS berbentuk cross. Teknik ini diharapkan mampu memperlebar Bandwidth pada antena. Software yang digunakan untuk merancang antena ini adalah Computer Simulation Technology (CST). Dari hasil simulasi pada CST akan dibandingkan hasil realisasi dengan menggunakan parameter antena yaitu Return Loss¸Fractional Bandwidth, dan Voltage Standing Wave Radio (VSWR). Sehingga dapat dianalisa pengaruh dari teknik DGS terhadap mikrostrip patch bowtie pada frekuensi 3.5 GHz dapat memperbaiki karakteristik fractional bandwidth. Dalam Tugas Akhir ini diharapkan mendapat antena dengan karakteristik Bandwidth yang lebar. Dari hasil pengukuran didapat nilai return loss -23.724 dB, VSWR 1.1391, dan fractional bandwidth 13.34% atau setara dengan 489 MHz. Pada hasil keseluruhan simulasi dan pengukuran dapat dikatakan antena ini masih dalam range spesifikasi antena yang baik, dan jika dibandingkan hasil tanpa dan dengan menggunakan teknik DGS, hasil FBW yang lebih bagus didapat dari antena mikrostrip menggunakan teknik DGS berbentuk Cross. Kata Kunci: Antena Mikrostrip, Defected Ground Structure, Patch Bowtie, 5G.

Actions (login required)

View Item