MODEL KANAL 5G FREKUENSI 28, 73 DAN 4 GHZ DENGAN PENGARUH SUHU DI KOTA JAKARTA

Kurniawan, Ari (2021) MODEL KANAL 5G FREKUENSI 28, 73 DAN 4 GHZ DENGAN PENGARUH SUHU DI KOTA JAKARTA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL COVER) 01 Cover.pdf Download (565kB) | Preview
	Text (BAB I) 02 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (368kB)
	Text (BAB II) 03 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (966kB)
	Text (BAB III) 04 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (611kB)
	Text (BAB IV) 05 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) 06 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (238kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 08 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (290kB)
	Text (LAMPIRAN) 09 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)

Abstract

In this study testing the 5G channel model, a number of recent studies on future mobile communications have considered and proposed millimeter wave (mmwave) communication as a enabling technology for the realization of massive connectivity in the 5G era and beyond. In 2020, 5G New Radio (NR) was released which supports the use of scenarios and systems consisting of a triangular feature consisting of Enhanced Mobile Broadband (Embb), Ultrareliable and Low Latency Communication (URLLC), and Massive Machine Type Communication (Mmtc). However, the propagation mmwave signal suffers from a high propagation loss to sensitivity to delay, resulting in a high probability and a low signal to signal ratio (SNR). This can take into account the potential for millimeterwave frequencies (mmwave) 28, 73 and 4 GHz which are able to meet wide bandwidth requirements and data rates of up to Gbps for these various usage scenarios. Especially Indonesia, which is a tropical region that has high rainfall, it is necessary to know the characteristics of the 28, 73 and 4 GHz channels in the city of Jakarta. This study discusses the large-scale characteristics of mmwave such as path loss, delay spread and power delay profile for line-of-sight (LOS) and non-line-of-sight (NLOS) as well as comparing directional and omnidirectional propagation in microcells which are relatively smaller than cells. 5 times as large to observe the difference and characteristic of the mmwave frequency with increasing Tx-RX distance. mmwave communication is feasible for all 5G applications in the microcell range from 20 to 200 m for the frequencies 28 and 73 GHz and from 20 to 500 m for lower frequencies such as 4 GHz used in dense urban areas. Keywords: Milimeter-wave, 5G, Rain Rate, channel characteristics; 28 GHz, 73 GHz 4 GHz Pada Penelitian ini melakukan pengujian model kanal 5G, sejumlah penelitian terbaru tentang komunikasi seluler masa depan telah mempertimbangkan dan komunikasi gelombang millimeter (mmwave) yang diusulkan sebagai teknologi yang memungkinkan untuk realisasi konektivitas masif do era 5G dan seterusnya. pada tahun 2020 dirilis 5G New Radio (NR) dimana mendukung beragam penggunaan skenario dan sistem yang mencakup segitiga fitur terdiri dari enhanced mobile broadband (Embb), ultra-reliable and low latency communication (URLLC), dan massive machine type communication (Mmtc). Namun propagasi sinyal mmwave mengalami kerugian propagasi yang tinggi terhadap sesnsitivitas terhdapat delay, menghasilkan probabilitas yang tinggi dan rasio sinyal terhadap (SNR) yang rendah. Hal tersebut dapat mempertimbangkan potensi frekuensi milimeterwave (mmwave) 28, 73 dan 4 GHz yang mampu memenuhi kebutuhan bandwidth yang luas dan data rate hingga Gbps untuk berbagai skenario penggunaan tersebut. Khususnya Indonesia yang merupakan wilayah tropis yang memiliki curah hija yang tinggi maka perlu untuk mengetahui karakteristik kanal 28, 73 dan 4 GHz pada kota Jakarta. Penelitian ini membahas karakteristik skala besar mmwave seperti path loss, delay spread dan power delay profile untuk line-of-sight (LOS) dan non-lineof- sight (NLOS) serta membandingkan propogasi directional dan omnidirectional di mikrosel relatif lebih kecil dengan sel 5 kali besar untuk mengamati kinerjanya perbedaan dan karakteristik frekuensi mmwave yang berbeda dengan peningkatan jarak Tx-RX. Dimana komunikasi mmwave layak untuk semua penerapan 5G dalam jangkauan sel mikro dari 20 sampai 200 m untuk frekuensi 28 dan 73 GHz dan dari 50 sampai 500 m untuk frekuensi yang lebih rendah seperti 4 GHz digunakan dalam kepadatan daerah perkotaan. Kata Kunci: Milimeter-wave, 5G, curah hujan, Frekuensi 28 GHz, 73 GHz, dan 4 GHz

Actions (login required)

View Item