DIWANTI, MERSALIA PUTRI (2021) DISONANSI KOGNITIF PADA WANITA DEWASA AWAL MENGALAMI KEHAMILAN TIDAK DIINGINKAN YANG MELAKUKAN TINDAKAN ABORSI SECARA KRIMINALIS. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (HAL COVER)
01. COVER.pdf Download (132kB) |
|
Text (ABSTRAK)
02. Abstrak.pdf Download (149kB) |
|
Text (SURAT PERNYATAAN)
04. Surat Pernyataan.pdf Download (169kB) |
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
03. Lembar Pengesahan.pdf Download (252kB) |
|
Text (KATA PENGANTAR)
05. Kata Pengantar.pdf Download (147kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
06. Daftar Isi.pdf Download (141kB) |
|
Text (DAFTAR TABEL)
07. Daftar Tabel.pdf Download (120kB) |
|
Text (DAFTAR LAMPIRAN)
08. Daftar Lampiran.pdf Download (128kB) |
|
Text (BAB 1)
09. BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (195kB) |
|
Text (BAB 2)
10. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (259kB) |
|
Text (BAB 3)
11. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (222kB) |
|
Text (BAB 4)
12. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (563kB) |
|
Text (BAB 5)
13. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (162kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
14. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (273kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
15. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (660kB) |
Abstract
Abortion is one of the health problems that gets very serious attention and one of the problems that is always interesting is debated. Some believe the driving factor for abortion is an unapproved pregnancy due to rape, failed contraception, premarital sex. The term in a medical term called abortus provocatus criminalis is a reserve abortion that is done intentionally with the applicable provisions of the reserve. This study discusses to understand and discuss the picture of cognitive dissonance in women who commit abortion criminalization of pregnancies that are not planned for premarital sex. The theory of cognitive dissonance suggests the term people are motivated to reduce negative conditions by making conditions in accordance with other circumstances. Cognitive dissonance is described as a situation that occurs, which happens to someone who compiles with them. The method used in this research is qualitative method. Data was collected using interview and observation methods. Subjects consisted of four people, the results of the study found cognitive dissonance in women who committed criminal abortion from four subjects discussing criminal abortion was the result of extramarital research. This state of dissonance can stem from logical inconsistencies, cultural values, public opinion, and past experiences. The process of cognitive dissonance can be used differently for each individual, as well as by improving elements of behavior, changing elements, and adding new cognitive elements Keyword: Cognitive Dissonance, Criminal Abortion Aborsi adalah salah satu isu kesehatan reproduksi yang mendapat perhatian sangat serius dan salah satu isu klasik yang selalu menarik diperdebatkan. Beberapa kalangan meyakini faktor pendorong melakukan aborsi adalah kehamilan yang tidak direncanakan akibat dari perkosaan, kontrasepsi yang gagal, seks pranikah. Istilah dalam medis disebut abortus provocatus criminalis yaitu pengguguran kandungan yang dilakukan dengan sengaja dengan melanggar ketentuan hukum yang berlaku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami gambaran disonansi kognitif pada wanita yang melakukan tindakan aborsi kriminalis kehamilan yang tidak direncanakan akibat seks pranikah. Teori disonansi kognitif mengemukakan bahwa orang termotivasi untuk mengurangi keadaan negatif dengan cara membuat suatu keadaan sesuai dengan keadaan lainnya. Disonansi Kognitif dideskripsikan sebagai suatu kondisi yang membingungkan, yang terjadi pada seseorang ketika kepercayaan mereka tidak sejalan bersama. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Pengumpuln data menggunakan metode wawancara dan observasi. Subjek terdiri dari empat orang, hasil penelitian menemukan disonansi kognitif pada wanita yang melakukan tindakan aborsi kriminalis dari keempat subjek penyebab tindakan aborsi kriminalis adalah karena kehamilan di luar nikah. Keadaan disonansi ini dapat bersumber pada inkonsistensi logis, nilai-nilai budaya, pendapat umum, dan pengalaman masa lalu. Proses disonansi kognitif itu sendiri dapat terjadi secara berbeda-beda pada setiap individu, begitu pula dengan cara mengatasi mengubah elemen tingkah laku, mengubah elemen kognitif lingkungan, dan menambah elemen kognitif baru. Kata Kunci : Disonansi kognitif, aborsi kriminalis
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
NIM/NIDN Creators: | 46114110050 |
Uncontrolled Keywords: | Disonansi kognitif, aborsi kriminalis |
Subjects: | 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 360 Social Problems and Services/Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial 300 Social Science/Ilmu-ilmu Sosial > 360 Social Problems and Services/Permasalahan dan Kesejahteraan Sosial > 364 Criminology/Kriminologi |
Divisions: | Fakultas Psikologi > Psikologi |
Depositing User: | ADELINA HASNA SETIAWATI |
Date Deposited: | 07 Jul 2023 02:17 |
Last Modified: | 07 Jul 2023 02:17 |
URI: | http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/78785 |
Actions (login required)
View Item |