SUBAKTI, RINALDI (2021) ANALISIS LINK BUDGET JARINGAN BACKBONE KABEL SERAT OPTIK SEGMENT PUSPITEK – JOMBANG RAWA (STUDI KASUS PT. ULTRA MANDIRI TELEKOMUNIKASI). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
1. HAL JUDUL.pdf Download (414kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
2. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (284kB) |
|
|
Text (BAB II)
3. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (791kB) |
|
|
Text (BAB III)
4. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (483kB) |
|
|
Text (BAB IV)
5. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (435kB) |
|
|
Text (BAB V)
6. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (246kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
7. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (247kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
8. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (994kB) |
Abstract
Today's society's need for fast internet access is increasing. The copper access network used so far is considered unbiased to accommodate bandwidth largeand high speed. To be able to fulfill this. Currently PT. Ultra Mandiri Telecommunications, which operates on a business bias. Communication network infrastructure builds a fiber optic access network in the Jombang Rawa – Puspitek segment. Optical Fiber which is integrated with light source technology that can increase the capacity on the bandwidth . In this final project, the author analyzes the Link Budget of the Fiber Optic Cable Backbone Network for the Puspitek – Jombang Rawa segment. The research begins by collecting data in the form of connectivity routes on the segment and device specifications. After that, it is analyzed based on the parameters that affect the quality of thenetwork backbone fiber opticusing the OTDR EXPO Max 700 tool. The standard results of the analysis of the total range ofnoise are fiber opticdetermined by PT. Ultra Mandiri Telecommunication is 0.22 dB/km. These results indicate the feasibility standard of ITU-T with OTDR Expo Max 700 signaling. For the feasibility of the analysis standard that is still permitted is to use a wavelength of 1330 nm or 1550 nm so that it can be concluded that the simulation runs well and is in accordance with thestandard ITU-T. Keywords – Backbone, Bandwidth, ITU-T, Optical Fiber, OTDR. Kebutuhan masyarakat saat ini akan akses internet yang cepat semakin meningkat. Jaringan akses tembaga yang digunakan selama ini dinilai belum bisa untuk menampung bandwidth yang besar dan kecepatan tinggi. Untuk dapat memenuhi hal tersebut. Saat ini PT. Ultra Mandiri Telekomunikasi yang bergerak pada bias usaha Infrastruktur jaringan komunikasi membangun jaringan akses serat optik pada segment Jombang Rawa – Puspitek. Fiber Optik yang diintegrasikan dengan teknologi sumber cahaya yang dapat meningkatkan kapasitas pada bandwidth tersebut. Pada tugas akhir ini penulis menganalisa Link Budget Jaringan Backbone Kabel Serat Optik Segmen Puspitek–Jombang Rawa. Penelitian dimulai dengan mengumpulkan data berupa rute-rute konektivitas pada segment tersebut dan spesifikasi perangkat. Setelah itu dianalisa berdasarkan parameter yang mempengaruhi kualitas pada jaringan Backbone serat optik dengan menggunakan alat OTDR EXPO Max 700. Hasil standar analisis total range noise Serat optic ditentukan oleh PT. Ultra Mandiri Telekomunikasi yaitu 0,22dB/km. Hasil ini menunjukan standar kelayakan ITU-T dengan persinyalan OTDR Expo Max 700. Untuk kelayakan standar analisis yang masih diijinkan adalah dengan menggunakan panjang gelombang 1330nm ataupun 1550nm sehingga dapat disimpulkan bahwa simulasi berjalan dengan baik dan sesuai dengan standar ITU-T. Kata Kunci – OTDR, ITU-T, Backbone, Serat Optik, Bandwidth.
Actions (login required)
 |
View Item |
