ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI TUNNEL SEGMENT PT. WIKA KOBE MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus : Proyek Pembangunan MRT Jakarta Phase 2A CP-201)

Chamami, Ichsan (2023) ANALISIS PENGENDALIAN MUTU PRODUKSI TUNNEL SEGMENT PT. WIKA KOBE MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus : Proyek Pembangunan MRT Jakarta Phase 2A CP-201). S1 thesis, UNIVERSITAS MERCU BUANA.

Preview	Text (COVER) 1. COVER.pdf Download (301kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2. ABSTRAK.pdf Download (92kB) | Preview
	Text (BAB 1) 3. BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (119kB)
	Text (BAB 2) 4. BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB 3) 5. BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (456kB)
	Text (BAB 4) 6. BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB)
	Text (BAB 5) 7. BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (97kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 8. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (105kB)
	Text (JURNAL) 10. JURNAL.pdf Restricted to Registered users only Download (522kB)
	Text (LAMPIRAN) 9. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (13MB)

Abstract

Pembangunan MRT Jakarta fase 2 terdiri dari dua tahap, yaitu fase 2A dan fase 2B. Fase 2A terdiri dari tujuh stasiun bawah tanah dengan total panjang jalur sekitar 5,8 kilometer. Dari track record pembangunan MRT Jakarta fase 1 untuk kedua kalinya PT. Wika Kobe masih dipercaya untuk memproduksi Tunnel Segment yang dibutuhkan pada pembangunan MRT Jakarta fase 2 karena PT. Wika Kobe mampu memenuhi standar JIS (Japanese Industrial Standard). Namun saat proses penanganan produk jadi seringkali produk tunnel segment mengalami defect yang berakibat menjadi berkurangnya kualitas dari produk tunnel segment. Hal ini bisa dilihat dari laporan defect pada periode 18 April – 21 Mei 2023, dalam kurun waktu 4 minggu produksi berturut – turut produk tunnel segment mengalami defect sebanyak 7,50%, 5,83%, 7,08%, dan 5,83%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui prosentase defect pada produksi tunnel segment dan untuk mengetahui faktor – faktor yang menyebabkan terjadi defect pada produk tunnel segment sehingga dapat memberikan saran berupa melakukan improvement untuk meningkatkan pengendalian mutu produk tunnel segment. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode six sigma dengan 5 tahap analisa yaitu define, measure, analyze, improve, dan control dengan menggunakan uji validitas yang dilakukan oleh validator pakar. Metode Six Sigma merupakan metode yang dapat digunakan untuk menganalisis tingkat kualitas atau tingkat kerusakan produk sampai mendekati zero defect. Kelebihan menggunakan metode six sigma adalah penetapan target mengacu pada peningkatan kinerja, meningkatkan efektivitas proses, mengurangi dan mengeliminasi kesalahan dan cacat produk, serta meningkatkan efisiensi. Hasil dari penelitian ini adalah rata-rata prosentase defect yang terjadi adalah sebanyak 5,80% dengan total keseluruhan defect jenis sompel (54,21%), retak (30%), sompel + retak (15,26%), dan reject (0,53%) dengan tingkat sigma rata – rata sebesar 3,07. Faktor yang sangat menentukan dalam pengendalian mutu produksi tunnel segment adalah faktor metode pekerjaan, manusia dan alat dimana 3 faktor ini berperan secara langsung saat proses pekerjaan. Kata Kunci : Proyek MRT, Tunnel Segment, Pengendalian mutu, Six sigma, Defect.

Actions (login required)

View Item