PRATAMA, GILANG (2020) MENURUNKAN DEFECT SCRATCH DI JALUR TCFD BMW DENGAN MENGGUNAKAN METODE QCC DAN FMEA DI PT GAYA MOTOR. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01. COVER.pdf Download (629kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB II)
03. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (BAB III)
04. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (917kB) |
||
Text (BAB IV)
05. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
06. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (4MB) |
||
Text (BAB VI)
07. BAB VI.pdf Restricted to Registered users only Download (531kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (495kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
09. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (480kB) |
Abstract
BMW AG (Bayerische Motoren Werke Aktiengesellschaft) is one of the products at PT. Gaya Motor which has very high standards for the production it produces. Quality problems, especially product defects that occur in the process will result in losses to the company. Therefore, the company must immediately evaluate and improve the ongoing production process. The method used in this research is the Quality Control Circle (QCC) method and the Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) to identify and analyze failures that occur during the production process. The purpose of this study is to analyze the factors that cause defects and make improvements to reduce the number of defects. In this study, there are six failure modes, based on the calculation of the Risk Priority Number (RPN) value, there are 3 highest RPN values. The failure mode with the highest RPN value for scratch wheels with an RPN value of 392. The second failure mode is door lock scratch with an RPN value of 210. While in the third place has an engine scratch room failure mode with an RPN value of 100. For the other three failure modes, namely fender scratch, rocher scratch panel, and tail gate scratch. Repair efforts made to overcome the above problems include: a broken hammer was replaced with a new one and then given a guard during tin installation, the tool was protected at the screw position which resulted in a defect scratch on the door lock, the pin holes were protected, so that the tool was not touching the body, at the time of installing the door, the end of the door is given masking tape first, at the time of dropping the body the doly position must be straight so that the hanger pin is right on the hole, the holder on the tail gate rack is protected so that no scratches occur. After repairs were made, the number of defect scratches decreased from the previous 116 points in the August 2019 - February 2020 period to 1 point in June 2020 Keywords : Quality control, defect scrtch, Quality Control Circle (QCC), Failure Mode and Effects Analysis (FMEA), Risk Priority Number (RPN). BMW AG (Bayerische Motoren Werke Aktiengesellschaft) salah satu produk di PT.Gaya Motor yang mempunyai standar sangat tinggi untuk produksi yang di hasilkannya. Masalah kualitas, terutama produk defect yang terjadi dalam proses akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus segera melakukan evaluasi dan perbaikan terhadap proses produksi yang berlangsung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Quality Control Circle (QCC) dan Failure Mode and Effects Analysis (FMEA) untuk mengidentifikasi dan menganalisa kegagalan yang terjadi selama proses produksi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisa faktor-faktor penyebab defect, serta melakukan perbaikan untuk mengurangi jumlah defect. Pada penelitian ini terdapat enam mode kegagalan, berdasarkan perhitungan nilai Risk Priority Number (RPN) terdapat 3 nilai RPN tertinggi. Mode kegagalan dengan nilai RPN tertinggi velg scratch dengan nilai RPN sebesar 392. Mode kegagalan kedua adalah door lock scratch dengan nilai RPN sebesar 210. Sedangkan di urutan ketiga memiliki mode kegagalan ruang engine scratch dengan nilai RPN sebesar 100. Untuk tiga mode kegagalan lainnya yaitu fender scratch, rocher panel scratch, dan tail gate scratch. Upaya perbaikan yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan diatas antara lain: palu yang rusak diganti dengan yang baru lalu kemudian diberi pelindung pada saat pemasangan timah, tool diberi pelindung pada posisi screw yang mengakibatkan munculnya defect scratch pada door lock, lubang pin diberi pelindung, agar tool tidak menyentuh pada body, pada saat akan pemasangan pintu ujung bagian pintu diberi masking tape terlebih dahulu, pada saat drop body posisi doly harus lurus sehingga pin hanger tepat pada hole, dudukan pada rak tail gate diberi pelindung agar tidak terjadi goresan. Setelah dilakukan perbaikan jumlah defect scratch berkurang dari sebelumnya 116 titik pada periode August 2019 – February 2020 menjadi 1 titik pada bulan June 2020 Kata kunci : Pengendalian kualitas, defect scrtch, Quality Control Circle (QCC), Failure Mode and Effects Analysis (FMEA), Risk Priority Number (RPN).
Actions (login required)
View Item |