FAIZAL, IMAM (2022) ANALISIS PENGARUH TEMPERATUR SOLUTION TREATMENT TERHADAP LAJU KEAUSAN DAN KEKERASAN BAJA HADFIELD. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
02 Abstrak.pdf Download (427kB) | Preview |
|
![[img]](https://repository.mercubuana.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text (BAB I)
03 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (567kB) |
|
|
Text (BAB II)
04 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (BAB III)
05 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (482kB) |
|
|
Text (BAB IV)
06 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
|
Text (BAB V)
07 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (406kB) |
|
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
08 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (338kB) |
|
|
Text (LAMPIRAN)
09 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Baja Hadfield merupakan salah satu dari jenis baja yang telah dikembangkan sampai saat ini dimana baja ini memiliki kandungan Mn yang tinggi atau biasa disebut high manganese steel. Baja Hadfiled memiliki unsur paduan dengan rasio komposisi C:Mn dipertahankan sebesar 1:10. Baja Hadfield dikenal dengan sifat mekaniknya yang memiliki ketangguhan, kekerasan dan ketahanan aus yang tinggi. Baja Hadfield yang berasal dari proses pengecoran logam masih memiliki sifat mekanik yang kurang baik akibat dari adanya endapan karbida pada batas butir. Hal ini disebabkan oleh laju pendinginan yang lambat pada proses pembuatannya. Oleh karena itu perlakuan panas dibutuhkan untuk memperbaiki struktur dari baja Hadfield yaitu dengan melarutkan karbida yang berada pada batas butir ke dalam matriks austenit sehingga didapatkan fasa austenit yang terbebas dari karbida pada batas butir yang disebut proses solution treatment. Pada penelitian ini ditunjukan untuk menganalisa pengaruh temperatur austenisasi proses solution treatment pada baja hadfield menggunakan proses pemanasan awal (pre-Heat) sebelum mencapai temperatur austenisasi. Temperatur yang digunakan untuk pre-Heat adalah 600°C dengan waktu penahanan selama 60 menit. Temperatur austenisasi yang digunakan adalah 1150°C dan 1200°C dengan waktu penahanan selama 30 menit. Laju pemanasan yang digunakan adalah 5°C/menit. Setelah proses austenisasi kemudian dilanjutkan dengan proses pendinginan secara cepat atau quenching menggunakan media air pada temperatur kamar. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah uji laju keausan menggunakan metode pin on disk, uji kekerasan menggunakan metode Vickers dan Rockwell serta pengamatan struktur mikro menggunakan mikroskop digital dan analisa komposisi menggunakan scanning electron microscope & energy dispersion spectroscopy. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, terjadi perubahan pada struktur mikro, ketahanan aus dan kekerasan baja hadfield setelah dilakukan perlakuan panas. Semakin tinggi temperatur austenisasi yang digunakan maka semakin banyak karbida yang terlarut kedalam matriks austenit sehingga didapatkan fasa austenit dengan sedikit karbida pada batas butir dan semakin besar ukuran butir austenitnya. Semakin tinggi temperatur austenisasi juga mengakibatkan semakin tingginya nilai ketahanan aus juga kemampuan pengerasan. Akan tetapi nilai kekerasan baja hadfield mengalami penurunan setelah dilakukan perlakuan panas seiring dengan semakin tingginya temperatur austenisasi. Peningkatan kemampuan pengerasan dapat dilihat dari peningkatan nilai kekerasan pada daerah permukaan baja hadfield sebelum dan sesudah dilakukan uji keausan. Terjadinya pengerasan ini diakibatkan oleh adanya proses pengerasan regang pada daerah yang terkena uji laju keausan. Kata Kunci: baja hadfield, sifat mekanik, solution treatment, struktur mikro.
Actions (login required)
 |
View Item |
