PENINGKATAN KINERJA PEMUPUKAN NPK TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN MANAJEMEN RISIKO DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

KURNIAWAN, ROFIQ (2022) PENINGKATAN KINERJA PEMUPUKAN NPK TANAMAN KELAPA SAWIT DENGAN MANAJEMEN RISIKO DAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

[img]
Preview
Text (Cover)
1.COVER - jeshica amalia.pdf

Download (458kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Abstrak)
2.ABSTRAK - jeshica amalia.pdf

Download (120kB) | Preview
[img] Text (Bab 1)
3.BAB 1 - jeshica amalia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (311kB)
[img] Text (Bab 2)
4.BAB 2 - jeshica amalia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (469kB)
[img] Text (Bab 3)
5.BAB 3 - jeshica amalia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (539kB)
[img] Text (Bab 4)
6.BAB 4 - jeshica amalia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (812kB)
[img] Text (Bab 5)
7.BAB 5 - jeshica amalia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (200kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
8.DAFTAR PUSTAKA - jeshica amalia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (303kB)
[img] Text (Lampiran)
9.LAMPIRAN - jeshica amalia.pdf
Restricted to Registered users only

Download (649kB)
[img] Text (Form Pernyataan Keabsahan)
10.Pernyataan Keabsahaan - jeshica amalia.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (181kB)

Abstract

Salah satu tanaman perkebunan yang banyak diusahakan oleh perusahaan perkebunan besar adalah kelapa sawit. Moratorium izin perkebunan kelapa sawit untuk penambahan lahan baru selama 3 tahun mendorong perusahaan meningkatkan produktivitas tanaman pada lahan perkebunan yang sudah ada, salah satunya dengan pemupukan. Kendala yang dialami dalam pemupukan pada tanaman menghasilkan yaitu ketidaksesuaian pupuk yang diaplikasikan dengan yang direncanakan. Sehingga peningkatan kinerja pemupukan dapat dilakukan melalui perbaikan dalam proses pengadaan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prioritas risiko pada proses perencanaan hingga penerimaan pupuk dan strategi mitigasi risiko pada pengadaan pupuk. Hasil penelitian menunjukkan prioritas risiko perencanaan pengadaan pupuk adalah ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan rekomendasi (RPN 27), proses pemilihan supplier adalah pengumuman tender lama (RPN 18), proses dropping/pengiriman adalah kontrak terlambat ditandatangani (RPN 18), proses penerimaan adalah pupuk diterima melewati jangka waktu (RPN 18). Strategi mitigasi risiko yang dapat dipergunakan adalah memastikan kecukupan anggaran (0,432), menambah pemasok pupuk (0,208), meningkatkan komunikasi penyedia dan pengguna pupuk (0,188) dan menentukan waktu aplikasi pupuk (0,070). Implikasi dari mitigasi risiko tersebut yaitu memperbaiki sistem penganggaran, perbaikan dokumen pengadaan dan membentuk tim monitoring/negosiasi, melakukan pemilihan supplier dengan sistem multi pemenang serta jadwal aplikasi pemupukan dibuat secara rinci perbulan dan per komoditas. Kata kunci: pupuk, fmea, kriteria, ahp, pengadaan One of the plantation crops that are widely cultivated by large plantation companies is oil palm. The moratorium on oil palm plantation permits for the new land expansion for 3 years and encourages companies to increase crop productivity on existing plantation lands through fertilization. Constraints experienced in fertilization on yielding plants are the incompatibility of the applied fertilizer with the proposal. So that the increase in fertilization performance is done through improvements in the procurement process. The purpose of this research is to study the priority of risk in the planning process for the application of fertilization. The results showed the priority risk of fertilizer procurement planning was discordance with the available budget with the recommendations (RPN 27), at the supplier selection process was the tender announcement was too long (RPN 18), at the delivery process was a late signing contract (RPN 18), at the acceptance process was the long duration of fertilizer acceptance (RPN 18). Applicable risk mitigation strategies are ensuring budget adequacy (0.432), adding fertilizer suppliers (0.208), improving communication between fertilizer providers and users (0.188), and determining fertilizing time (0.070). The implications of risk mitigation are improving the budgeting system, improving procurement documents and forming a monitoring/negotiation team, selecting suppliers with a multi-winner system, and fertilizer application schedules in detail per month and commodities. Keyword: fertilizer, fmea, criteria, ahp, procurement

Item Type: Thesis (S2)
NIM/NIDN Creators: 55119110118
Uncontrolled Keywords: pupuk, fmea, kriteria, ahp, pengadaan, fertilizer, fmea, criteria, ahp, procurement
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 650 Management, Public Relations, Business and Auxiliary Service/Manajemen, Hubungan Masyarakat, Bisnis dan Ilmu yang Berkaitan > 658 General Management/Manajemen Umum
Divisions: Pascasarjana > Magister Manajemen
Depositing User: ORYZA LUVITA
Date Deposited: 26 Sep 2022 07:17
Last Modified: 26 Sep 2022 07:17
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/69535

Actions (login required)

View Item View Item