BANJARNAHOR, JONSON (2007) PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN SEDERHANA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TEKNOLOGI BETON PRACETAK PAESA-PSA SYSTEM. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
Text (HAL COVER)
COPER DEPAN.doc Download (51kB) |
|
Text (LEMBAR PERNYATAAN)
SURAT PERNYATAAN.doc Download (28kB) |
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
LEMBAR PENGESAHAN.doc Download (30kB) |
|
Text (KATA PENGANTAR)
KATA PENGANTAR.doc Download (24kB) |
|
Text (DAFTAR ISI)
DAFTAR ISI.doc Download (33kB) |
|
Text (DAFTAR TABEL)
DAFTAR TABEL.doc Download (213kB) |
|
Text (DAFTAR GAMBAR)
DAFTAR GAMBAR.doc Download (28kB) |
|
Text (BAB I)
BAB I.doc Restricted to Registered users only Download (41kB) |
|
Text (BAB II)
BAB II.doc Restricted to Registered users only Download (16MB) |
|
Text (BAB III)
BAB III-A yang benar.doc Restricted to Registered users only Download (63MB) |
|
Text (BAB IV)
BAB IV.doc Restricted to Registered users only Download (11MB) |
|
Text (BAB V)
BAB V.doc Restricted to Registered users only Download (34kB) |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.doc Restricted to Registered users only Download (22kB) |
|
Text (LAMPIRAN)
LAMPIRAN TABEL.doc Restricted to Registered users only Download (287kB) |
Abstract
Struktur beton pracetak sistem PAESA - PSA adalah sistem struktur rangka terbuka (open frame) yang terdiri dari balok, kolom, dan pelat lantai. Sistim pracetak ini memiliki keunikan pada lokasi penyambungan komponen balok dan kolom (join balok-kolom). Sistem ini dapat digunakan untuk bangunan bertingkat rendah hingga bangunan tinggi. Spesifikasi bahan yang digunakan telah disesuaikan dengan peraturan SK-SNI -T-15-1991-03 dan hasil pengujian di Laboratorium Struktur dan Konstruksi Bangunan (Pusat Litbang Permukiman, Cileunyi Bandung, Desember 2005) yang menyatakan bahwa Struktur Beton Pracetak PAESA-PSA System memiliki tingkat keandalan struktur yang cukup baik untuk diterapkan pada bangunan bertingkat. Kualitas konstruksi yang dihasilkan dicapai dengan proses pelaksanaan yang terkontrol. Dalam proses fabrikasi harus diperhatikan urutan dimulai dari casting area, mempelajari gambar, pemasangan dudukan moulding, fabrikasi tulangan, ceklist pembesian ( besi untuk erection + pipa grouting + moulding), maupun pasca pengecoran. Pengangkatan komponen dari moulding ke stocking area dengan menggunakan mobil crane atau tower crane (TC) dan dibuat penomoran untuk mempermudah pada saat erection. Pada saat pelaksanaan pemasangan komponen pracetak (erection) juga harus sesuai dengan urutan atau flow chart yang telah dibuat. Adapun urutan pekerjaanya adalah; setting posisi stek dari poer ke kolom, pengecoran poer, pelaksanaan erection kolom lantai dasar, pengaturan vertikal dan pemasangan brace kolom, pelaksanaan grouting kolom ke pile cap, erection komponen balok dengan menumpu 4cm diujung kolom dalam, pengikatan seling pada joint kolom balok, check list ikatan seling, kemudian pengecoran dengan menggunakan grouting + screening, lakukan erection pelat kemudian pasang scafolding untuk menyangga, lakukan pembesian sambungan pelat-pelat dan pelat-balok, lakukan toping pada pelat, leveling lantai untuk menyamakan ketinggian + finishing, dan selanjutnya melakukan erection komponen lantai berikutnya. Berikut juga dilakukan analisa kekuatan komponen yang ditinjau terhadap pengecekan penulangan terpasang. Kata Kunci : - Metode penerapan komponen kolom, balok dan lantai Analisa - Analisa kekuatan komponen akibat beban gravitasi ditinjau terhadap penulangan yang terpasang.
Actions (login required)
View Item |