STRATEGI PEMASARAN JAMU SEHAT DATANG BULAN KEMASAN SACHET SARIAYU MARTHA TILAAR

SOEGIHARTO, WENNY WIDYAWATI (2007) STRATEGI PEMASARAN JAMU SEHAT DATANG BULAN KEMASAN SACHET SARIAYU MARTHA TILAAR. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

Preview	Text (Cover) COVER.doc.pdf Download (160kB) | Preview
	Text (Isi) ISI.doc.pdf Restricted to Registered users only Download (845kB)

Abstract

Indonesia, a country with a large number of citizen and unbalance gender ratio between male and female: 50.1% : 49.8%. Female number is more than male. This is also supported with a fact that citizen’s productive number is 62.2% compare to entire citizen of Indonesia. Another fact shows that nowaday people has tend to back to nature and herbal medicine. One of the herbal product that will be reviewed deeply thtough this final thesis is : Jamu sehat datang bulan. Kiranti has been lead in herbal market, while Feminax is strong at chemist medicie. There is an opportunity, when people scare to use Feminax, because of the ingredients, and they also assume that Kiranti does not too practise. Sariayu will present : jamu sehat datang bulan in a sachet. This concept has been accepted by FGD’s respondent, and supported with Sariayu’s brand awareness and brand association that has been strong. Segmentation and targeting for this product is not too different with Kiranti, but in psycography they should aware with their health, consume a nature produt and like to have a practise product. This product will offer an emotional benefit to the consumer. Sariayu will have a new agen or distributor to distribute the product to new channel : drug store, jamu’s store. Price of this product is at medium level : Rp 750, per sachet. This is cheaper than Kiranti. For promotion, this product need an education approach to consume. Marketing should use their budget effectively and maximalize it to reach the good sales. Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar, dengan kondisi ratio perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan wanita yang tidak seimbang yaitu : 50.1% : 49.8%. Jumlah wanita lebih banyak dibandingkan dengan lelaki. Ditunjang pula data bahwa jumlah penduduk dengan usia produktif mencapai 62.2% dari seluruh jumlah penduduk Indonesia. Fakta lain memperlihatkan bahwa kecenderungan untuk menggunakan obat berbahan alami saat ini telah meningkat. Salah satunya yang diangkat dalam karya akhir ini adalah mengenai : jamu sehat datang bulan. Pasar jamu sehat datang bulan saat ini dikuasai oleh Kiranti, sementara untuk obat berbahan kimia dikuasai oleh Paramex. Adanya kesenjangan antara wanita yang takut menggunakan obat berbahan kimia yang dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan mereka serta Kiranti yang dirasa tidak terlalu praktis menguatkan konsep produk baru yang akan ditawarkan Sariayu yaitu : jamu sehat datang bulan dalam kemasan sachet. Konsep ini diterima baik oleh responden yang mengikuti FGD, dan didukung oleh brand awareness dan brand association dari Sariayu yang sudah sangat kuat. Segmen dan target yang akan disasar adalah segmen yang hampir sama dengan Kiranti, namun secara psikografi memiliki gaya hidup yang peduli pada kesehatan, alami namun menginginkan kepraktisan. Posisi dari produk ini adalah : jamu sehat datang bulan yang alami dan praktis. Produk ini juga akan menawarkan manfaat emosional kepada target konsumennya. Secara infrastuktur, dalam hal ini Sariayu akan menunjuk agen yang akan khusus menangani toko obat, kedai jamu dan apotik. Produk ini akan dijual dengan harga yang terjangkau yaitu Rp 750,- per sachet, sehingga dapat dikatakan bahwa produk ini lebih murah dibandingkan Kiranti. Untuk promosi, produk ini membutuhkan sentuhan edukasi kepada konsumen dan akan memanfaatkan dana yang ada semaksimal dan seefisien mungkin untuk menghasilkan penjualan.

Actions (login required)

View Item