PENERAPAN HAY SYSTEM DALAM SISTEM PENGGAJIAN Di Universitas Mercu Buana

SUHARNO, SUHARNO (2007) PENERAPAN HAY SYSTEM DALAM SISTEM PENGGAJIAN Di Universitas Mercu Buana. S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

Preview	Text (Cover) COVER.docx.pdf Download (181kB) | Preview
Preview	Text (Kata Pengantar) KATA PENGANTAR.docx.pdf Download (156kB) | Preview
Preview	Text BAB I.docx.pdf Download (330kB) | Preview
	Text (Bab 2) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN.docx.pdf Restricted to Registered users only Download (312kB)
	Text (Bab 3) BAB III KERANGKA TEORI.docx.pdf Restricted to Registered users only Download (565kB)
	Text (Bab 4) BAB IV METODOLOGI.docx.pdf Restricted to Registered users only Download (638kB)
	Text (Bab 5) BAB V ANALISIS DATA.docx.pdf Restricted to Registered users only Download (271kB)
	Text (Bab 6) BAB VI HASIL PERANCANGAN SISTEM PENGGAJIAN.docx.pdf Restricted to Registered users only Download (644kB)
	Text (Bab 7) BAB VII rekomendasi bagi perusahaan.docx.pdf Restricted to Registered users only Download (92kB)
	Text (Lampiran) LAMPIRAN.docx.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB)

Abstract

Strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini menjadi focus penting dalam setiap organisasi untuk dapat bersaing menghadapi tantangan internal maupun eksternal. Sistem penggajian sebagai salah satu strategi mempertahankan (retensi) karyawan harus dinilai sebagai sesuatu yang strategis. Sistem penggajian yang baik adalah sistem yang dapat mencerminkan adanya perilaku setiap karyawan pada setiap job posisi. Oleh karena itu suatu sistem penggajian harus mempertimbangkan faktor-faktor yang menyusun suatu job posisi, diantaranya adalah knowledge, problem solving, dan accountability. HAY System sebagai salah satu perangkat (tools) dalam menyusun sistem penggajian dan job evaluation adalah suatu perangkat yang dapat memenuhi kebutuhan penilaian (evaluasi) dalam setiap job posisi. Hay System disusun berdasarkan ide bahwa knowledge diperlukan menjadi bagian penting dalam melakukan pekerjaan, pemikiran diperlukan untuk melakukan penyelesaian masalah-masalah (problem solving) sedangkan tanggungjawab (accountability) adalah jawaban atas kemampuan untuk bertindak dan mengandung konsekuensi dari apa yang dilakukan (responsibility). Accountability adalah untuk mengukur effect dari job dan hasil akhirnya. Perancangan sistem penggajian yang dilakukan pada karya akhir ini dibagi dalam dua tahap: tahap pertama adalah pengumpulan informasi dengan melakukan wawancara pendahuluan dengan perwakilan karyawan, menyebarkan questioner untuk menjaring kepuasan sistem penggajian di Universitas Mercu Buana (kondisi eksisting) saat ini, dan kemudian dilanjutkan dengan menguji konstruksi teori HAY System. Tahap kedua yang dilakukan adalah dengan menentukan job requirement dan job description untuk tiap level jabatan dan dilanjutkan dengan evaluasi dan komparasi. Hasil desain sistem penggajian dengan HAY System di Universitas Mercu Buana dihasilkan dengan cara melakukan simulasi dari hasil poin yang telah dilakukan dari masing-masing level pemangku jabatan. Nilai gaji diambil dari level tertinggi di Universitas Mercu Buana, dalam hal ini adalah posisi jabatan Rektor sebesar Rp25.000.000,- dengan nilai per 1 poin sebesar Rp12.684,-. Dari total nilai poin tertinggi dan nilai gaji tertinggi ini selanjutnya dijadikan patokan untuk penentuan nilai gaji pada level jabatan dibawahnya sampai dengan level administrasi. Proporsional pembobotan desain sistem penggajian di Universitas Mercu Buana adalah 50% faktor personal, 25% faktor posisi, dan 25% faktor performance. Hal ini sesuai dengan karakteristik Universitas Mercu Buana dalam kondisi saat ini masuk dalam kategori “yang sedang tumbuh (growth)” dan diperkuat dengan hasil questioner yang disebarkan ke seluruh karyawan Universitas Mercu Buana menginginkan pembobotan proporsinal penggajian bobotnya sesuai dengan proporsi tersebut di atas. Pengembangan model sistem penggajian berdasarkan HAY system yang relevan bagi Universitas Mercu Buana, dihasilkan dengan pendekatan sistem penggajian secara garis besar: bahwa sedapat mungkin adanya perbedaan (gap) dari tiap-tiap level adalah sebesar 15% (level of difference) sesuai dengan teori yang ada.

Actions (login required)

View Item