AFFANDI, HERY (2018) ANALISIS PENINGKATAN KINERJA HEAT EXCHANGER DENGAN MERUBAH SISTEM AIR PENDINGIN SIKLUS TERBUKA MENJADI SIKLUS TERTUTUP MENGGUNAKAN COOLING TOWER UNTUK MENJAGA KESTABILAN SUPLAI DAYA PLTA KOTA PANJANG. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL JUDUL)
1. Judul.pdf Download (114kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf Download (257kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PERNYATAAN)
3. Lembar Pernyataan.pdf Download (573kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
4. Lembar Pengesahan.pdf Download (516kB) | Preview |
|
|
Text (KATA PENGANTAR)
5. Kata Pengantar.pdf Download (93kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
6. Daftar Isi.pdf Download (103kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR TABEL)
7. Daftar Tabel.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR GAMBAR)
8. Daftar Gambar.pdf Download (105kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
10. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (144kB) |
||
Text (BAB II)
11. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (569kB) |
||
Text (BAB III)
12. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (170kB) |
||
Text (BAB IV)
13. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (BAB V)
14. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (210kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
15. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (159kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
16. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (596kB) |
Abstract
Berdasarkan siklusnya sistem air pendingin terbagi dua jenis yaitu sistem siklus terbuka (once through) dan sistem siklus tertutup (recirculation – cooling tower). Untuk sistem air pendingin siklus terbuka tidak dilengkapi dengan menara pendingin (cooling tower), sebaliknya pada sistem siklus tertutup (resirkulasi) tidak dibutuhkan intake yang dipasangi lebih dari satu saringan. Sistem air pendingin PLTA Kota Panjang merupakan siklus terbuka dengan salah satu peralatannya adalah heat exchanger. Untuk mengetahui kinerja heat exchanger pada siklus terbuka dapat dilakukan dengan menghitung koefisien perpindahan panas keseluruhan dan nilai fouling factor pada heat exchanger sebelum dan sesudah dibersihkan. Penurunan kinerja heat exchanger dapat mempengaruhi parameter operasi lainnya pada Unit 2 PLTA Kota Panjang yaitu suhu upper guide bearing dan suhu thrust bearing meningkat bahkan mencapai suhu alarm, jika hal ini terjadi maka daya output Unit 2 PLTA Kota Panjang harus diturunkan dan heat exchanger tersebut harus dipelihara (dibersihkan). Dari hasil analisis perhitungan kinerja heat exchanger sebelum dibersihkan didapat nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan 2,696 kW/m2K, nilai fouling factor 0,00036971 m2.oC/W dan daya output 35 MW, sedangkan kinerja heat exchanger setelah dibersihkan didapat nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan 6,103 kW/m2K, nilai fouling factor 0,000162685 m2.oC/W dan daya output 38 MW. Agar kinerja heat exchanger sama dengan setelah dibersihkan maka perlu dilakukan analisis kinerja heat exchanger dengan siklus tertutup menggunakan cooling tower yang airnya berasal dari water treatment. Dari hasil analisis didapat nilai koefisien perpindahan panas keseluruhan 5,645kW/m2K dengan nilai fouling factor 0,000176 m2.oC/W sehingga kebutuhan cooling tower dengan laju penyerapan atau pembuangan kalor oleh udara sebesar dan juga kapasitas penyerapan kalor/heat transfer maximum dari cooling tower sebesar 2294,3 kW. Kata kunci : Fouling factor, koefiesien perpindahan panas keseluruhan, heat transfer, cooling tower, siklus terbuka, siklus tertutup, daya output
Actions (login required)
View Item |