PERENCANAAN SISTEM PEMIPAAN HIGH ZONE DAN LOW ZONE PEMADAM KEBAKARAN PADA GEDUNG PRASETYA MULYA TAHAP 3 – TANGGERANG

WIJAYA, JOKO ZAINAL (2019) PERENCANAAN SISTEM PEMIPAAN HIGH ZONE DAN LOW ZONE PEMADAM KEBAKARAN PADA GEDUNG PRASETYA MULYA TAHAP 3 – TANGGERANG. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL JUDUL) 1. Cover Depan.pdf Download (27kB) | Preview
Preview	Text (ABSTRAK) 2. Abstrak.pdf Download (45kB) | Preview
Preview	Text (LEMBAR PERNYATAAN) 3. Lembar Pernyataan.pdf Download (9MB) | Preview
Preview	Text (LEMBAR PENGESAHAN) 4. Lembar Pengesahan.pdf Download (11MB) | Preview
Preview	Text (KATA PENGANTAR) 5. Kata Pengantar.pdf Download (334kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR ISI) 6. Daftar Isi.pdf Download (120kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR TABEL) 8. Daftar Tabel.pdf Download (288kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR GAMBAR) 7. Daftar Gambar.pdf Download (287kB) | Preview
Preview	Text (DAFTAR LAMPIRAN) 9. Daftar Lampiran.pdf Download (185kB) | Preview
	Text (BAB I) 10. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (923kB)
	Text (BAB II) 11. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
	Text (BAB III) 12. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB IV) 13. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
	Text (BAB V) 14. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (553kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 15. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (332kB)
	Text (LAMPIRAN) 16. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (9MB)

Abstract

Telah terjadi beberapa kali insiden kebakaran pada gedung bertingkat sehingga membuat para perencana gedung harus memperhatikan betul perencanaan yang akan dibangun terutama instalasi pemipaan kebakaran yang efektif dan mengacu pada standarisasi yang ditentukan, semua ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang cukup besar kembali terjadi. Berdasarkan teori-teori dasar sistem pemadam kebakaran dan teori-teori dasar pemipaan menggunakan persamaan Azas Bernoulli maka perencanaan sistem pemadam yang baik perlu nya analisis yang mengacu pada SNI 03-1745-2000 d a n N F P A - 1 4 tentang Pipa Tegak dan Slang Pada Bangunan, SNI 03-3989-2000 d a n N F P A - 1 3 tentang instalasi Sprinkler Otomatik Pada Bangunan. Sistem pemadam kebakaran pada gedung-gedung bertingkat tinggi pada umum nya sudah dilengkapi dengan terpasangnya instalasi sprinkler untuk memadamkan api secara otomatis dan instalasi hidran untuk mempermudah teknisi maupun team damkar dalam memadamkan api secara keseluruhan. Dari hasil analisis pada gedung prasetya mulya menggunakan instalasi dua zona yaitu high zone dan low zone, dimana low zone dari lantai basement sampai lantai 7 menggunakan Pressure Reducing Valve. Berdasarkan luas area dan tinggi gedung fakultas dan laboratorium menggunakan kapasitas 1000 gpm dengan head 16 Bar. Ground water tank menggunakan positif section dan untuk kebutuhan air dengan jangka waktu 60 menit dengan kapasitas 60 m3. hidran terdiri dari hidran halaman untuk gedung Laboratorium 2 buah pillar hidran dan 1 seamesse connection, gedung Fakultas 2 buah pillar hidran dan 1 seamesse connection. Hidran gedung untuk gedung Laboratorium 8 buah indoor hidran box, gedung Fakultas 34 buah indoor hidran box. Instalasi sprinkler area ceiling menggunakan tipe pendent sedangkan area tidak ceiling menggunakan tipe up right, warna cairan dalam tabung gelas berwarna merah pada suhu 68 °C. gedung Laboratorium 302 buah sprinkler, gedung Fakultas 1287 buah sprinkler. kebutuhan fluida air yang mengalir di dalam dalam pipa instalasi hidran dan sprinkler mengacu pada Azas Bernoulli. Kecepatan aliran fluida menggunakan Pressure drop dari hazen-william sehingga instalasi pemipaan sprinkler tertinggi pada beberapa jalur titik terjauh menuju BCV di gedung laboratorium Lantai Basement jalur A menuju BCV = 3,18 Bar. Lantai Dasar jalur D menuju BCV = 3,39 Bar. Lantai 1 - 2 jalur A menuju BCV = 3,11 Bar. Lantai 3 jalur A menuju BCV = 3,26 Bar. Lantai 4 - 6 jalur C menuju BCV = 2,78 Bar. kemudian di gedung fakultas Lantai Basement jalur A menuju BCV = 3,27 Bar. Lantai Dasar jalur C menuju BCV = 3,05 Bar. Lantai 1 jalur A menuju BCV = 3,44 Bar. Lantai 2 - 14 jalur B menuju BCV = 3,89 Bar. Lantai 15 jalur A menuju BCV = 4,24 Bar. Dan pressure drop sistem pemipaan hidran pada beberapa jalur dari pompa di lantai basement menuju perlantai memiliki tekanan sisa yang tertinggi dan terendah di gedung laboratorium Lantai Basement menuju Lantai Dasar ( Low Zone ) = 11,2 Bar. Lantai Basement menuju Lantai 6 ( Low Zone ) = 7,6 Bar. Gedung fakultas Lantai Basement menuju Lantai Dasar ( Low Zone ) = 11,4 Bar. Lantai Basement menuju Lantai 7 ( Low Zone ) = 7,5 Bar. Lantai Basement menuju Lantai 8 ( High Zone ) = 11,6 Bar. Lantai Basement menuju Lantai 15 ( High Zone ) = 7,8 Bar. Kata kunci : Azas Bernoulli, Ground Water Tank, Sprinkler, Hidran, Pressure Reducing Valve.

Actions (login required)

View Item