ANALISA SIMULASI PERFORMASI PENGGUNAAN ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI DIGITAL VIDEO BROADCASTING TERRESTRIAL (DVB-T)

ASTUTI, DIAN WIDI (2012) ANALISA SIMULASI PERFORMASI PENGGUNAAN ORTHOGONAL FREQUENCY DIVISION MULTIPLEXING (OFDM) PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI DIGITAL VIDEO BROADCASTING TERRESTRIAL (DVB-T). S2 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta-Menteng.

[img]
Preview
Text (Cover)
1. Hal Cover.pdf

Download (383kB) | Preview
[img] Text (Abstrak)
2. Abstraksi.pdf
Restricted to Registered users only

Download (127kB)
[img] Text (Bab 1)
3. BAB I.pdf
Restricted to Registered users only

Download (195kB)
[img] Text (Bab 2)
4. BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (804kB)
[img] Text (Bab 3)
5. BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (372kB)
[img] Text (Bab 4)
6. BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (437kB)
[img] Text (Bab 5)
7. BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (124kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
8. Daftar Pustaka dan lampiran.pdf
Restricted to Registered users only

Download (355kB)

Abstract

Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) is a transmission technique that uses several carrier frequencies (multicarrier) in a single channel per carrier frequency which are mutually orthogonal (perpendicular). OFDM is widely used for wireless communication systems considering the ability of OFDM to overcome multipath fading causing inter-symbol interference (ISI The impact of ISI stretcher is a recipient can not decode the information correctly thereby reducing performance digital communication systems. How to cope with the ISI is OFDM symbol by doubling and adding symbols that are used periodically as a guard interval. The addition of guard bands that are too wide could reduce the throughput of data transmitted. Fading also causes the amplitude and phase fluctuated so the way to deal with is the estimated channel (Channel Estimation) by inserting pilot symbols in OFDM transmission frame so that the receiver can estimate the channel characteristics and can restore the data sent. CE consists of comb-type pilot channel estimation and block-type pilot channel estimation. DVB-T for digital terrestrial television broadcasting also uses OFDM with OFDM modulation scheme that is added in the form of pilot symbols, or better known to the estimated channel (Channel Estimation). Given the number of subcarrier of the DVB-T is quite large when compared with other applications that use OFDM is necessary to do a research on the analysis performance use of OFDM to DVB-T system to changes in the guard interval, modulation and the use of the canal on the channel estimation. Simulation results using least square channel estimation on the comb-type pilot channel estimation to show the impact of changes in the guard interval on the DVB-T 2K mode (1705 subcarriers) and 8K mode (6817 subcarriers) are not so influential on the performance of OFDM. As with the use of modulation and channel the very influential bit error rate (BER). Keyword : OFDM, DVB-T, CE, LS Orthogonal Frequency Division Multiplexing (OFDM) merupakan suatu teknik transmisi yang menggunakan beberapa buah frekuensi pembawa (multicarrier) dalam satu saluran dimana setiap frekuensi pembawa tersebut saling orthogonal (tegak lurus). OFDM banyak dipakai untuk sistem komunikasi wireless mengingat kemampuan dari OFDM mengatasi multipath fading yang menyebabkan terjadinya intersymbol interference (ISI). Dampak dari ISI terebut adalah penerima tidak dapat membaca sandi informasi dengan benar sehingga mengurangi performasi sistem komunikasi digital. Cara OFDM mengatasi ISI adalah dengan menggandakan simbol dan menambah simbol secara periodik yang digunakan sebagai guard interval. Penambahan dari guard band yang terlalu lebar bisa mengurangi throughput data yang dikirimkan. Fading juga menyebabkan amplitudo dan phasa berfluktuatif sehingga cara untuk mengatasinya adalah estimasi kanal (Channel Estimation) dengan menyisipkan simbol pilot pada pengiriman frame OFDM sehingga penerima dapat memperkirakan karakteristik kanal dan dapat mengembalikan data yang terkirim. CE terdiri atas comb-type pilot channel estimation dan block-type pilot channel estimation. DVB-T sebagai penyiaran televisi digital terestrial juga memakai OFDM dengan skema modulasi OFDM tambahan yaitu berupa pilot simbol atau yang lebih dikenal dengan estimasi kanal (Channel Estimation). Mengingat jumlah subcarrier dari DVB-T cukup besar jika dibandingkan dengan aplikasi lain yang menggunakan OFDM maka perlu dilakukan sebuah penelitian tentang analisa performasi penggunaan OFDM untuk sistem DVB-T terhadap perubahan guard interval, modulasi dan penggunaan kanal pada estimasi kanal tersebut. Hasil simulasi dengan menggunakan estimasi kanal least square pada comb- type pilot channel estimation memperlihatkan dampak perubahan guard interval pada DVB-T mode 2K (1705 subcarrier) dan mode 8K (6817 subcarrier) tidak begitu berpengaruh pada performansi OFDM. Lain halnya dengan penggunaan modulasi dan kanal yang sangat berpengaruh bit error rate (BER). Kata kunci : OFDM, DVB-T, CE, LS

Item Type: Thesis (S2)
Call Number CD: CDT-554-12-012
NIM/NIDN Creators: 55409110021
Uncontrolled Keywords: OFDM, DVB-T, CE, LS
Subjects: 600 Technology/Teknologi > 620 Engineering and Applied Operations/Ilmu Teknik dan operasi Terapan > 621 Applied Physics/Fisika terapan
Divisions: Pascasarjana > Magister Teknik Elektro
Depositing User: ORYZA LUVITA
Date Deposited: 06 Apr 2022 04:53
Last Modified: 12 Jul 2022 04:29
URI: http://repository.mercubuana.ac.id/id/eprint/59488

Actions (login required)

View Item View Item