SUNARTO, ANANDA ESAPUTRA (2020) IMPLEMENTASI DAN ANALISA KINERJA HOT STANDBY ROUTER PROTOCOL (HSRP) DENGAN POLICY-BASED ROUTING (PBR) PADA ROUTER CISCO. S1 thesis, Universitas Mercu Buana.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (354kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (113kB) |
||
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (444kB) |
||
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (626kB) |
||
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (128kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (145kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (550kB) |
Abstract
The increase in internet network users is currently not supported by comparable improvements in the quality of the Internet network. To overcome this problem, Cisco routers have their own protocol called Hot Standby Router Protocol (HSRP) where this protocol is one of the only protocols owned by Cisco that is very functional if the active router cannot operate or is turned off. In its implementation, this protocol still encountered a lot of load or high enough traffic which can cause disruption of network access services. By using policy-based routing (PBR), users can manage and share access points so that the burden is not excessive. In this research, a scenario is implemented to implement the two protocols on a Cisco router with the help of GNS3 software. The measurement results obtained through Wireshark software by conducting five experiments. The parameters measured are delay, jitter, throughput, and packet loss. From the measurement results obtained that the PBR is able to improve network quality better than using only HSRP. This can be seen when the video streaming load is given a delay value of 86.6 ms, while without PBR the delay value is 284.6 ms. Similarly, when given a load of Data Files, the delay value with PBR 157 ms, while without PBR that is equal to 178 ms. Likewise with other parameters, PBR is much better. Keywords : Hot Standby Router Protocol, Policy Based Routing, Cisco, GNS3, Wireshark Peningkatan pengguna jaringan internet sekarang ini tidak didukung dengan peningkatan mutu jaringan Internet yang sebanding. Untuk mengatasi masalah tersebut, router Cisco memiliki protokol tersendiri yang bernama Hot Standby Router Protocol (HSRP) dimana protokol ini merupakan salah satu protokol yang hanya dimiliki oleh Cisco yang sangat berfungsi jika active router tidak dapat beroperasi atau dalam keadaan mati. Di dalam pelaksanaannya, protocol ini masih banyak ditemui beban atau traffic yang cukup tinggi yang dapat menyebabkan terganggunya layanan akses jaringan. Dengan menggunakan policy-based routing (PBR) dapat mengatur dan membagi jalur akses para pengguna sehingga beban yang diterima tidak berlebihan. Pada penelitian ini dilakukan skenario untuk mengimplementasikan kedua protocol tersebut pada router Cisco dengan bantuan perangkat lunak GNS3. Hasil pengukuran didapatkan melalui perangkat lunak Wireshark dengan melakukan lima kali percobaan. Parameter yang diukur berupa delay, jitter, throughput, dan packet loss. Dari hasil pengukuran yang diperoleh didapatkan bahwa dengan PBR mampu meningkatkan kualitas jaringan yang lebih baik dibandingkan dengan hanya menggunakan HSRP. Hal ini dapat dilihat pada saat diberikan beban video streaming nilai delay yaitu 86.6 ms, sementara tanpa PBR nilai delay yaitu 284.6 ms. Begitu pula pada saat diberikan beban File Data, nilai delay dengan PBR 157 ms, sementara tanpa PBR yaitu sebesar 178 ms. Begitu juga dengan parameter lainnya, dengan PBR jauh lebih baik. Kata Kunci : Hot Standby Router Protocol, Policy Based Routing, Cisco, GNS3, Wireshark
Actions (login required)
View Item |