WAHYUDI, HEBI JAYA (2018) ANALISIS MEDIA TRANSMISI PADA BACKHAUL JARINGAN LTE. S1 thesis, Universitas Mercu Buana.
|
Text (HAL COVER)
1. HALAMAN JUDUL.pdf Download (112kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2. ABSTRAK.pdf Download (104kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PERNYATAAN)
3. LEMBAR PERNYATAAN.pdf Download (138kB) | Preview |
|
|
Text
5. KATA PENGANTAR.pdf Download (146kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text (KATA PENGANTAR)
5. KATA PENGANTAR.pdf Download (146kB) | Preview |
|
|
Text
4. LEMBAR PENGESAHAN.pdf Download (128kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
6. DAFTAR ISI.pdf Download (106kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR TABEL)
7. DAFTAR TABEL.pdf Download (100kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR GAMBAR)
8. DAFTAR GAMBAR.pdf Download (102kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
9. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (116kB) |
||
Text (BAB II)
10. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (446kB) |
||
Text (BAB III)
11. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (412kB) |
||
Text (BAB IV)
12. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (997kB) |
||
Text (BAB V)
13. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (149kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
14. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (187kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
15. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (164kB) |
Abstract
Based on data from Indonesian Internet Service Providers Association (APJII) internet users in Indonesia has reached 142 million people or 57% of the total population of Indonesia [8]. In the last ten years the increase reached 600%. Therefore each operator of telecommunication service provider competes to provide the best service. One way is to change the transmission media from microwave link to fiber optic to increase the capacity and speed of data delivery to the customer. In backhaul migration process on PT Telkomsel's LTE network. This observation begins with determining the location of Japos Bintaro area due to its location in dense residential area and Japos Bintaro site is classified to high income site. In this observation the authors make a simulation to determine the feasibility of fiber optic transmission medium applied. Simulation using optisystem application to get the parameter size of Bit Error Rate and Link Power Budget and compare with the result of the manual permutingan. In addition the authors compare the amount of payload value, throughput, delay, the number of users and packet loss before the migration and after migration to fiber optic link. The analysis results for downlink payload data after migration to fiber optics rose to and 197469,82 Mbps, then uplink side 14789.375 Mbps. Results of downlink throughput data analysis after migration to optical fiber rose to and 13.76 Mbps, on the side uplink 1.72 Mbps. Decrease in the average value of delay in packet data delivery with the smallest value of 1.75 ms. For packet loss value decreases to 0 or no data is lost. Based on simulation result and downlink value calculation resulted Power value rx -20,512 dBm, rise time 02564 ns, SNR value 23.01 dB with BER 1,049 x 10-45. for uplink Power rx -5,8 dBm, rise time 0,25044 ns, for value of SNR 51,924 dB with BER value. This result show link fulfill ITU-T standard feasibility that is at Power rx limit of -28 dBm, SNR with limit minimum PT.Telkom is 21.5 dB, and BER value also meets the BER standard for optic link maximum 10-6[7]. Keywords: LTE networks, backhaul, fiber optic Berdasarkan data Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) pengguna internet di Indonesia telah mencapai 142 juta jiwa atau 57% dari total penduduk Indonesia[8]. Pada sepuluh tahun terakhir peningkatan mencapai 600%. Maka dari itu setiap operator penyedia layanan telekomunikasi bersaing untuk memberikan layanan terbaik. Salah satu caranya adalah mengganti media transmisi dari microwave link menjadi fiber optic untuk meningktakan kapasitas serta kecepatan pengiriman data pada pelanggan. Pada proses migrasi backhaul pada jaringan LTE milik PT Telkomsel. Pengamatan ini diawali dengan menetukan lokasi pada daerah Japos Bintaro dikarenakan lokasinya berada di daerah pemukiman padat dan site Japos Bintaro digolongkan ke site yang memiliki pendapatan tinggi. Pada pengamatan ini penulis membuat simulasi untuk mengetahui kelayakan media transmisi fiber optik yang diterapkan. Simulasi menggunakan aplikasi optisystem untuk mendapatkan besaran parameter Bit Error Rate dan Link Power Budget dan membandingkan dengan hasil perhutingan manual. Selain itu penulis membandingkan besaran nilai payload, throughput, delay, jumlah user dan packet loss sebelum di migrasi dan sesudah di migrasi ke link fiber optik. Hasil analisa untuk data payload downlink setelah dilakukan migrasi ke fiber optik naik menjadi dan 197469,82 Mbps, kemudian disisi uplink 14789,375 Mbps. Hasil analisa data throughput downlink setelah dilakukan migrasi ke fiber optik naik menjadi dan 13.76 Mbps, pada disisi uplink 1.72 Mbps. Penurunan nilai rata-rata delay dalam pengiriman packet data dengan nilai terkecil sebesar 1.75 ms. Untuk nilai packet loss menurun hingga 0 atau tidak ada data yang hilang. Berdasarkan hasil simulasi dan perhitungan nilai downlink dihasilkan nilai Power rx -20,512 dBm, rise time 0.2564 ns, nilai SNR 23.01 dB dengan BER 1,049 x 10-45. untuk uplink Power rx -5,8 dBm, rise time 0,25044 ns, untuk nilai SNR 51,924 dB dengan nilai BER 0. Hasil ini menunjukkan link memenuhi kelayakan standard ITU-T yaitu pada batas Power rx sebesar -28 dBm, SNR dengan batas minimal PT.Telkom yaitu 21.5 dB, dan nilai BER yang juga memenuhi standard BER untuk link optic maksimal 10-6 [7] . Kata kunci: Jaringan LTE, backhaul, fiber optic.
Actions (login required)
View Item |