PUTRA, ADITYA ERLANGGA (2021) ANALISA RUGI-RUGI TRANSFORMATOR AKIBAT HARMONISA DI GARDU TEKNIKAL T10 BANDAR UDARA INTERNASIONAL SOEKARNO-HATTA. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 COVER.pdf Download (967kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 BAB 1.pdf Restricted to Registered users only Download (224kB) |
||
Text (BAB II)
03 BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (697kB) |
||
Text (BAB III)
04 BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (485kB) |
||
Text (BAB IV)
05 BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (882kB) |
||
Text (BAB V)
06 BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (214kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (251kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (597kB) |
Abstract
Harmonic distortion is a phenomenon in the electricity system where the occurrence of defective waves is caused by an increase in the use of non-linear loads so that the quality of the electricity supply decreases. The T10 Technical Substation as a means of supporting runway lighting at Soekarno-Hatta International Airport uses a lot of non-linear electronic equipment so it is necessary to study the extent of the harmonics and losses that can be identified. In accordance with IEEE 519-2014 Standard, the maximum tolerance value for harmonics at voltages below 1 KV is 8%, while for the maximum tolerance for current harmonics with a transformer short circuit ratio of 50 to 100, it is 12%. Based on the analysis in this study, the THD of the stress is still below the maximum tolerance limit with 1.1% to 1.2% at 08.00 WIB, 1.2% to 1.7% at 16.00 WIB, and 1% to 1.2 % at 23.59 WIB. The THD of the identified currents in the measurement at 08.00 WIB exceeds the tolerance limit of the IEEE 519-2014 Standard, which is 13.6% for the S phase and 12.8% for the T phase. 16.00 and 23.59 WIB are still below the maximum tolerance limit, which is below 12%. The amount of loss in the transformer before the effect of harmonics is 5.25 KW. After the effect of harmonics, it has been found that in data collection at 08.00 WIB the amount of losses is 2.1 KW with a total loss of 7.35 KW and the percentage increase in transformer loss is 1.6 %. For data collection at 16.00 WIB, the large losses due to harmonics are 1.56 KW with a total loss of 6.81 KW and the percentage increase in transformer loss is 1.49%. For data collection at 23.59 WIB, the large loss due to harmonics was 1.25 KW with a total loss of 6.5 KW and the percentage increase in transformer loss was 1.41%. Keywords: Soekarno-Hatta International Airport, Harmonic Distortion, Losses, THD, Transformers. Distorsi harmonik merupakan fenomena pada sistem ketenagalistrikan dimana terjadinya gelombang cacat yang disebebabkan oleh peningkatan penggunaan beban-beban non linier sehingga menurunnya kualitas dari suplai listrik. Gardu Teknikal T10 sebagai salah satu sarana penunjang penerangan landasan di Bandara Internasioal Soekarno-Hatta banyak menggunakan peralatan elektronik yang bersifat non linier sehingga sangat perlu untuk dikaji mengenai seberapa besar pengaruh harmonisa dan rugi-rugi yang dapat diidentifikasi. Sesuai dengan Standar IEEE 519-2014 bahwa nilai toleransi maksimum harmonisa pada tegangan dibawah 1 KV adalah 8% sedangkan untuk toleransi maksimum pada harmonisa arus dengan rasio hubung singkat transformator senilai 50 sampai 100 yaitu 12%. Berdasarkan analisa dalam penelitian ini, THD tegangan masih dibawah batas toleransi maksimum dengan 1,1% sampai 1,2% pada pengukuran pukul 08.00 WIB, 1,2% sampai 1,7% pada pukul 16.00 WIB, dan 1% sampai 1,2% pada pukul 23.59 WIB. THD arus yang teridentifikasi pada pengukuran pukul 08.00 WIB melewati batas toleransi dari Standar IEEE 519-2014 yaitu sebesar 13,6% untuk phasa S dan 12,8% untuk phasa T. Sedangkan untuk dan pengukuran phasa R pukul 08.00, semua phasa pukul 16.00 dan 23.59 WIB masih dibawah batas toleransi maksimum yaitu dibawah 12%. Besar rugi pada transformator sebelum pengaruh harmonisa yaitu 5,25 KW Setelah pengaruh harmonisa, telah didapatkan pada pengambilan data pukul 08.00 WIB besar rugi-rugi yaitu 2,1 KW dengan total rugi menjadi 7,35 KW dan persentase kenaikan rugi transformator sebesar 1,6 %. Untuk pengambilan data pukul 16.00 WIB besar rugi-rugi akibat harmonisa yaitu 1,56 KW dengan total rugi menjadi 6,81 KW dan persentase kenaikan rugi transformator sebesar 1,49 %. Untuk pengambilan data pukul 23.59 WIB besar rugi akibat harmonisa yaitu 1,25 KW dengan total rugi yaitu 6,5 KW dan persentase kenaikan rugi transformator sebesar 1,41 %. Kata Kunci : Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Distorsi Harmonik, Rugi-Rugi, THD, Transformator
Actions (login required)
View Item |