RANCANG BANGUN ALAT PEMBUANG TEGANGAN RESIDU PADA SISTEM PENGAMANAN KEBAKARAN CARGO PESAWAT AIRBUS A330

MARPAUNG, RAMON WALDEMAR RINALDO (2021) RANCANG BANGUN ALAT PEMBUANG TEGANGAN RESIDU PADA SISTEM PENGAMANAN KEBAKARAN CARGO PESAWAT AIRBUS A330. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.

Preview	Text (HAL COVER) 01 COVER.pdf Download (702kB) | Preview
	Text (BAB I) 02 BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (91kB)
	Text (BAB II) 03 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (350kB)
	Text (BAB III) 04 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (110kB)
	Text (BAB IV) 05 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (688kB)
	Text (BAB V) 06 BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (192kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) 07 DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (185kB)
	Text (LAMPIRAN) 08 LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (547kB)

Abstract

The development of public transportation technology at this time has shown very rapid progress, especially the technology system owned by airplanes, airplanes are a vital mode of transportation for Indonesia. Safety or security systems on aircraft must be maintained to keep passengers safe when using an airplane, especially from fire hazards, fire safety systems are placed in many places and one of them is in the aircraft cargo itself. Testing of a series of fire safety systems on aircraft cargo is carried out when the aircraft is doing maintenance, this is to find out whether the circuit in the fire safety system works properly when the aircraft is in an emergency. The test is carried out by triggering the circuit and measuring the voltage value in the circuit with an input voltage of 21-28 Vdc and when the source voltage is removed, the fire safety circuit for the cargo plane must be less than 1 Vdc. However, it often occurs when testing is carried out, the voltage in the cargo fire protection circuit does not have a voltage value of less than 1 Vdc but up to 9.65 Vdc, this is what the residual voltage or remaining voltage is called. The residual voltage dissipation is actively used as monitoring and discharging, this tool can directly charge the circuit with the load 15 Ω which is connected parallel if the circuit has the remaining voltage together when the voltage source is removed so that this tool can discharging in 1 second where the time is 7200 seconds are required when not using the appliance. This tool prevents losses due to halon discharging due to the remaining voltage and can also increase work efficiency by up to 7200% in removing the remaining voltage. Keywords : Discharging Tool, Working Time Efficiency, Fire protection System, Residual Voltage Perkembangan teknologi transportasi umum saat ini telah menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, terutama sistem teknologi yang dimiliki oleh pesawat terbang, pesawat terbang menjadi moda transportasi vital bagi Indonesia. Safety atau sistem keamanan pada pesawat harus lah dijaga guna menjaga penumpang aman ketika menggunakan pesawat terbang terutama dari bahaya kebakaran, sistem pengamanan dari bahaya kebakaran ditempatkan di banyak tempat dan salah satunya terdapat pada kargo pesawat terbang itu sendiri. Pengujian rangkaian sistem pengamanan kebakaran pada kargo pesawat dilakukan pada saat pesawat melakukan pemeliharaan, hal ini guna mengetahui apakah rangkaian pada sistem pengaman kebakaran bekerja dengan baik ketika pesawat dalam kondisi darurat. Pengujian dilakukan dengan mentrigger rangkaian dan mengukur nilai tegangan pada rangkaian dengan tegangan input 21-28 Vdc dan ketika tegangan sumber dilepas maka tegangan rangkaian pengaman kebakaran kargo pesawat harus bernilai kurang dari 1 Vdc. Akan tetapi sering terjadi ketika pengujian dilakukan, tegangan pada rangkaian pengamanan kebakaran kargo tidak memiliki nilai tegangan kurang dari 1 Vdc melainkan sampai 9,65 Vdc hal inilah yang dinakakan tegangan residu atau tegangan yang tersisa. Alat pembuang tegangan residu bekerja secara aktif digunakan sebagai monitoring dan discharging, alat ini langsung medischarging rangkaian dengan beban 15 Ω yang dihubungkan secara paralel bila rangkaian memiliki tegangan yang tersisa bersamaan ketika sumber tegangan dilepaskan sehingga alat ini bisa mendischarging hanya dalam waktu 1 detik dimana waktu yang diperlukan sebelumnya 7200 detik ketika tidak menggunakan alat. Alat ini mencegah kerugian dikarenakan halon discharging akibat tegangan yang tersisa dan juga bisa meningkatkan efisiensi kerja hingga 7200% dalam menghilangkan tegangan yang tersisa. Kata kunci : Alat discharging, Efisiensi Waktu Kerja, Sistem Pengamanan Kebakaran, Tegangan Residu.

Actions (login required)

View Item