RINDARKO, ANDIKA AJI (2020) ANALISIS PENGARUH FAKTOR PENGOTOR TERHADAP KEBUTUHAN PANAS BRINE PADA HEATER DESALINATION PLANT DENGAN METODE FOULING FACTOR. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01. COVER.pdf Download (466kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02. BAB I.pdf Restricted to Registered users only Download (190kB) |
||
Text (BAB II)
03. BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (620kB) |
||
Text (BAB III)
04. BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (380kB) |
||
Text (BAB IV)
05. BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (735kB) |
||
Text (BAB V)
06. BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (105kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07. DAFTAR PUSTAKA.pdf Restricted to Registered users only Download (154kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08. LAMPIRAN.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) |
Abstract
Desalination plant is a sea water treatment system to produce pure water quality. The important component in the system is the brine heater. Brine heater has an important role in the process of heat transfer, has the construction of a shell and tube with fluid that flows in the form of steam on the side of the shell and sea water on the side of the tube. One of the factors that influence the rate of heat transfer of the brine heater is impurities in the brine heater tubes. This study analyzes the effects of impurities on the heat requirements of the brine heater desalination plant. The method used to analyze the effect of brine heater fouling on steam heat requirements is the fouling factor method. Based on the analysis that has been done, it is known that the rate of heat transfer absorbed by brine water will decrease along with the thickening of impurities due to deposits that reduce the rate of heat transfer. It is known that the maximum heat transfer rate is 6.061 MW with an fouling value of 3.22 x 10-5 m2K / W and the minimum transfer rate value is 5.521 MW with the largest impurity value being 3.5 x 10-5 m2K / W. The relationship between the occurrence of fouling on the heat requirements of the brine heater is linear ie the thicker the deposit that occurs will cause the demand for steam that is needed will increase, namely with the impurity of 3.5 x 10-5 m2 / WK needed steam as much as 2,114 kg / s and if the impurities amount to 3.22 x 10-5 m2 / WK, a steam of 2,069 kg / s is needed. Keywords: brine heater, fouling factor, steam, heat transfer Desalination plant merupakan sistem pengolahan air laut untuk menghasilkan kualitas air murni. Adapun komponen penting yang ada dalam sistem tersebut adalah brine heater. Brine heater memiki peranan penting dalam melakukan proses perpindahan panas, memiliki kontruksi shell and tube dengan fluida yang mengalir berupa uap pada sisi shell dan air laut pada sisi tube. Salah satu faktor yang mempengaruhi laju perpindahan panas brine heater adalah pengotoran pada tube-tube brine heater. Penelitian ini menganalisis akibat dari pengotoran terhadap kebutuhan panas pada brine heater desalination plant. Metode yang digunakan untuk menganalisis pengaruh pengotoran brine heater terhadap kebutuhan panas uap adalah dengan metode fouling factor. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa laju perpindahan panas yang diserap air brine akan berkurang seiring dengan penebalan pengotor karena adanya deposit yang mengurangi laju perpindahan panas. Diketahui bahwa nilai laju perpindahan panas maksimum adalah 6,061 MW dengan nilai pengotor sebesar 3,22 x 10-5 m2K/W dan nilai laju perpindahan minimum adalah 5,521 MW dengan nilai pengotor terbesar adalah 3,5 x 10-5 m2K/W. Hubungan antara terjadinya pengotoran terhadap kebutuhan panas pada brine heater adalah linier yaitu semakin tebal deposit yang terjadi maka akan menyebabkan kebutuhan uap yang dibutuhkan akan semakin meningkat, yaitu dengan pengotoran sebesar 3,5 x 10-5 m2/W.K dibutuhkan uap sebanyak 2,114 kg/s dan jika pengotoran sebesar 3,22 x 10-5 m2/W.K dibutuhkan uap sebanyak 2,069 kg/s. Kata kunci: brine heater, fouling factor, uap, laju perpindahan panas
Actions (login required)
View Item |