MUBAROKAH, LAILATUL (2021) PERBEDAAN RESILIENSI BERDASARKAN DEMOGRAFI WILAYAH MENGGUNAKAN PENDEKATAN ANALISIS FAKTOR KONFIRMATORIK (Confirmatory Factor Analysis). S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01 Cover.pdf Download (203kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02 Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (104kB) |
||
Text (BAB II)
03 Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (160kB) |
||
Text (BAB III)
04 Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (136kB) |
||
Text (BAB IV)
05 Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (408kB) |
||
Text (BAB V)
06 Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (29kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07 Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (44kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08 Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (139kB) |
Abstract
This study aims to determine differences in resilience based on regional demographics in Indonesia, both regional demographics and demographics of districts / cities. The resilience used in this research is community resilience. Community resilience is the ability of communities in Indonesia to deal with crises or disturbances that can be measured from the dimensions of leadership, collective efficacy in groups, preparedness to face disasters in Indonesia / communities, community attachment and social trust using a 1-4 Likert scale on each item statement. Measuring community resilience in this study using the CCRAM measuring instrument with a total of 21 statement items. The number of samples used in this study were 518 respondents representing five sample groups (groups of western, central and eastern Indonesia and regency / city groups). The sampling technique used purposive sampling. Data collection was carried out online. The research data were analyzed using confirmatory factor analysis using MPlus software. The results of the analysis show that the CFI value is 0.988 and TLI is 0.975. This means that the CCRAM gauge measures what you want to measure. The results of the mean difference test in the sample group using the configural model show the results (1) There is no mean difference in community groups in western, central and eastern Indonesia with the mean value in the three groups of 0.000 (2) There is no mean difference in the community groups living in the district and in cities with a mean value of 0.000 in all three groups in model configural and there is mean difference in model scalar. So it can be concluded that there is no difference in resilience based on regional demographics but there is a different resilience based on demographics type (urban and rural) Keywords: Community Resilience, Regional Demographic Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan resiliensi berdasarkan demografi wilayah di Indonesia, baik demografi regional maupun demografi kabupaten/kota. Resiliensi yang dipakai dalam penelitian ini adalah resiliensi komunitas. Resiliensi komunitas merupakan kemampuan komunitas yang ada di Indonesia untuk menghadapi krisis atau gangguan yang dapat terukur dari dimensi kepemimpinan, efikasi kolektif dalam kelompok, kesiapan dalam menghadapi bencana di Indonesia/komunitas, keterikatan komunitas dan kepercayaan sosial dengan menggunakan skala Likert 1-4 pada setiap item pernyataan. Pengukuran resiliensi komunitas dalam penelitian ini menggunakan alat ukur CCRAM dengan jumlah 21 item pernyataan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 518 responden yang mewakili lima kelompok sampel (kelompok wilayah barat, tengah dan timur Indonesia serta kelompok kabupaten/kota). Teknik sampling menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan secara online. Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori menggunakan software MPlus. Hasil analisis menunjukkan nilai CFI 0.988 dan TLI 0.975. Hal ini berarti alat ukur CCRAM mengukur apa yang hendak diukur. Hasil uji beda mean pada kelompok sampel menggunakan model configural menunjukkan hasil (1) Tidak ada perbedaan mean pada kelompok masyarakat di barat, tengah dan timur Indonesia dengan nilai mean pada ketiga kelompok 0.000 (2) Tidak ada perbedaan mean pada kelompok masyarakat yang tinggal di kabupaten dan di kota dengan nilai mean pada ketiga kelompok 0.000 pada model configural sedangkan pada model scalar ada perbedaan antar kedua kelompok sampel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan resiliensi berdasarkan demografi regional sedangkan pada demografi berdasarkan tipe wilayah ada perbedaan dalam model scalar dan tidak ada perbedaan dalam model configural. Kata kunci: Demografi Wilayah, Resiliensi Komunitas
Actions (login required)
View Item |