HUTAMA, VRYSCA CAHYA (2021) KORELASI ANTARA EMPATI DAN SELF-ESTEEM DENGAN PERILAKU SCHADENFREUDE DIKALANGAN REMAJA AKHIR. S1 thesis, Universitas Mercu Buana Jakarta.
|
Text (HAL COVER)
01. Cover.pdf Download (410kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
02. Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (433kB) |
||
Text (BAB II)
03. Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (445kB) |
||
Text (BAB III)
04. Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (404kB) |
||
Text (BAB IV)
05. Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (449kB) |
||
Text (BAB V)
06. Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (106kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
07. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (199kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
08. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
The phenomenon of schadenfreude is a behaviour that occur in both of real life and cyberspace. One of the factors is low self-esteem and also the factors that meet the basic emotional satisfaction without involving empathy in schadenfreude behavior. The approach used in this research is a quantitative approach, that is an approach based on the conclusions of a theory and objectively testing the theory. Collecting data in this study using primary data, namely in the form of a questionnaire and distributed through a base account on Twitter, and get 204 respondents. From the results of this study, the average value of female respondents was 170 people, while for male respondents as many as 34 people, with an average age of 21-23 years. In this study, it does not appear what factors cause more women to be men. However, this study explains that there is between self-esteem and schadenfreude behavior among late adolescents because the correlation coefficient value is -0.483 with a significant value of 0.000 <0.05, but the direction of the correlation is negative which means that if Schadenfreude is high then self-esteem is low. And to match schadenfreude with empathy itself, it does not have a weak appearance, the correlation coefficient value is -0.140 with a significance value of 0.046 <0.05, which means that the higher the schadenfreude behavior, the lower the empathy felt by the person. The factor of low empathy in doing schadenfreude is because someone does schadenfreude just to satisfy their emotions to increase their self-esteem, so they don't involve empathy in doing schadenfreude behavior. Key word : Schadenfreude, Self-esteem, Empathy Fenomena schadenfreude merupakan suatu perilaku yang dapat terjadi di dunia nyata maupun dunia maya. Salah satu faktornya yaitu self-esteem yang rendah dan juga karena faktor memenuhi kepuasan dasar emosinya tanpa melibatkan empati dalam berprilaku schadenfreude. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, yakni pendekatan yang bersifat deduktif yaitu berangkat dari sebuah teori dan berusaha menguji teori tersebut secara objektif. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yaitu berupa kuesioner dan disebarkan melalui akun base di twitter, dan di dapatkan 204 responden. Dari hasil penelitian ini diperoleh nilai mean dari jumlah responden wanita sebanyak 170 orang sedangkan untuk responden lelaki sebanyak 34 orang, dengan rata-rata usia 21-23 tahun. Di dalam penelitian ini tidak terlihat faktor apa yang menyebabkan wanita lebih banyak daripada pria. Namun penelitian ini menjelaskan bahwa ada korelasi antara self-esteem dengan perilaku schadenfreude di kalangan remaja akhir karena nilai koefesien korelasinya sebesar -0,483 dengan nilai signifikan 0,000<0,05, namun arah korelasinya negatif yang dapat diartikan jika schadenfreude tinggi maka selfesteem rendah. Dan untuk korelasi antara schadenfreude dengan empati sendiri memiliki korelasi yang tidak kuat, nilai koefesien korelasinya yaitu -0,140 dengan nilai signifikansi sebesar 0,046<0,05 yang dimana semakin tinggi perilaku schadenfreude maka semakin rendah empati yang dirasakan oleh orang tersebut. Faktor dari rasa rendahnya empati dalam melakukan schadenfreude dikarenakan seseorang melakukan schadenfreude hanya untuk memuaskan emosinya untuk meningkatkan self-esteem mereka, jadi mereka tidak melibatkan empati didalam melakukan perilaku schadenfreude. Kata kunci : Schadenfreude, Self-esteem, Empati
Actions (login required)
View Item |