PUSPITARINI, RETTY TANIA (2018) KECENDERUNGAN ISI BERITA KLARIFIKASI PT ULTRAJAYA DALAM KRISIS DUGAAN SUSU KEMASAN TERCEMAR KAKI KATAK PADA KLIPING MEDIA MONITORING PR PT ULTRAJAYA PERIODE 1-10 MARET 2016. S1 thesis, Universitas Mercu Buana.
|
Text (HAL COVER)
1. Halaman Judul.pdf Download (66kB) | Preview |
|
|
Text (ABSTRAK)
2. Abstrak.pdf Download (143kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PERNYATAAN)
3. Lembar Pernyataan.pdf Download (154kB) | Preview |
|
|
Text (LEMBAR PENGESAHAN)
4. Lembar Pengesahan.pdf Download (105kB) | Preview |
|
|
Text (KATA PENGANTAR)
5. Kata Pengantar.pdf Download (156kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR ISI)
6. Daftar Isi.pdf Download (111kB) | Preview |
|
|
Text (DAFTAR TABEL)
7. Daftar Tabel.pdf Download (148kB) | Preview |
|
Text (BAB I)
8. Bab 1.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) |
||
Text (BAB II)
9. Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (242kB) |
||
Text (BAB III)
10. Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (333kB) |
||
Text (BAB IV)
11. Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (281kB) |
||
Text (BAB V)
12. Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (75kB) |
||
Text (DAFTAR PUSTAKA)
13. Daftar Pustaka.pdf Restricted to Registered users only Download (178kB) |
||
Text (LAMPIRAN)
14. Lampiran.pdf Restricted to Registered users only Download (207kB) |
Abstract
Corporation doing business cannot be free of risk potentials that could damage its reputation. In corporation practice, the things that can cause reputation damage is called a crisis. This can be caused by industrial accident, damaged products, public perceptions, bad work relationship, a wrong business strategy and management change. PT Ultrajaya in 2016 had a crisis when a consumer sued for finding a foreign object inside the box of Susu Ultra. Despite the explanation given and mediation effort, this consumer was not satisfied and went to sue the company. This was when local media started to pick up on the issue and published news articles related to the ‘frog legs’ found in the milk. In this critical situation, public relations had an important role to do damage control caused by the bad public perception or misinformation. One of the things a PR could do is by clarifying the issue, be it through a press conference or a press release. In this research, the author wants to know the trend of PT Ultrajaya’s clarification news to see how far the efforts woked. The theories referenced in this research are related to the role and task of a public relations, crisis management, including types and anatomy of crisis, media relations, media monitoring, and the content analysys theory. The methods used in this research is the content analysis method with Holsti concept. The objects scrutinized are samples from Ultrajaya’s clarification news gathered by Prisma Public Relations, the PR Consultant hired by Ultrajaya. The author distributed coding sheets to two coders from the academician and practitioner to see the tonality of each news article. The results is, almost 59% of the news post-clarification from Ultrajaya are positive. This shows that the media relations efforts by doing a clarification through press conference and press release had worked effectively. (Keyword: Content Analysis, Media Monitoring, Media Relations, Crisis Management) Korporasi dalam menjalankan bisnis tidak lepas dari potensi risiko yang dapat merusak reputasi perusahaan karena pada dasarnya krisis tidak dapat diprediksi tetapi sebenarnya kerusakan akibat krisis dapat dikurangi jika sudah dipersiapkan. Dalam praktek korporasi, hal-hal yang dapat menyebabkan rusaknya reputasi perusahaan disebut sebagai keadaan krisis. Biasanya krisis perusahaan dapat disebabkan oleh kecelakaan industri, produk yang kurang sempurna, persepsi publik, hubungan kerja yang buruk, kesalahan startegi bisnis ataupun pergantian manajemen. PT Ultrajaya pada tahun 2016 sempat mengalami krisis ketika seorang konsumen di Jawa Barat mengadukan adanya benda asing mirip kaki katak di dala susu kemasan merek Susu Ultra. Meski upaya mediasi telah dilakukan, konsumen merasa tidak puas kemudian mengajukan gugatan ke pengadilan dan media-media lokal mulai menerbitkan berita tentang dugaan benda mirip kaki katak tersebut. Dalam situasi krisis, public relations memiliki fungsi yang penting untuk mengurangi efek negatif dari persepsi publik yang keliru atau tidak mendapatkan informasi yang semestinya. Salah satu yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan klarifikasi isu, baik melalui konferensi pers maupun siaran pers. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui kecenderungan isi berita klarifikasi PT Ultrajaya, untuk melihat sejauh mana upaya klarifikasi membuahkan hasil. Teori-teori yang dijadikan rujukan antara lain teori terkait peran dan tugas public relations, manajemen krisis termasuk tipe dan anatomi krisis, media relations, media monitoring, serta teori analisis isi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis isi, dengan konsep milik Holsti. Obyek yang diteliti merupakan xii sampel yang diambil dari keseluruhan berita klarifikasi PT Ultrajaya pada kliping media monitoring PR PT Ultrajaya, yaitu Prisma Public Relations. Peneliti memberikan lembar coding kepada dua orang coder dari kalangan akademisi dan praktisi untuk menilai arah masing-masing berita. Hasil yang didapatkan adalah, sebanyak hampir 59% berita paska klarifikasi dari Ultrajaya memiliki arah berita positif. Hal ini menunjukkan bahwa upaya media relations dengan melakukan klarifikasi melalui konferensi pers dan siaran pers membuahkan hasil bagi PT Ultrajaya. (Kata kunci: Analsis Isi, Media Monitoring, Media Relations, Manajemen Krisis)
Actions (login required)
View Item |